" Ya udah yuk ke kelas, malas gue ikut MOS " kata Flora yang lelah karena berdiri terus selama satu jam.
" Tapi gue belum ketemu kak Bagas, dia itu ganteng banget tau " kata Adela yang mengedarkan pandangannya, Flora hanya mendengus dan menarik tangan Adela pergi menjauh menuju kelas.
" Lo jahat banget sih Flo, gue kan mau liat kak Bagas " kata Adela menatap garang Flora, yang di tatap hanya menaikan bahu acuh.
" Emang siapa sih kak Bagas itu ?" tanya Flora yang mulai penarasan dengan cowok yang dibilang Adela.
" Namanya Bagas Pranata, dia kelas 11 IPA 1, pokoknya dia tuh ganteng banget, dan dia itu gak pernah senyum " kata Adela dengan nada kecewa, Flora mengerutkan keningnya bingung.
" Kenapa gak senyum ?? Pipinya bisul ?" tanya Flora yang sontak membuat Adela kesal dan memukul kepala Flora.
" Jahat lo, dia orangnya dingin. Makannya dipanggil Prince ice " kata Adela yang dibalas anggukan mengerti oleh Flora.
" Kenapa gak dipanasin aja pakek kompor, siapa tau dia cair " kata Flora membuat Adela mencebik kesal dengan kebodohan Flora.
" Flora lo 3 tahun di jerman kenapa bisa mendadak bego gini " kata Adela sambil menggoyangkan bahu Flora kencang.
" Lah kan gue gak tau apa yang lo bilang, menurut logika gue gitu " kata Flora dengan santainya, mereka memasuki kelas dan duduk dengan asal.
" Lo gak takut ketahuan Ketos ?" tanya Adela sambil mengunyah permen karetnya. Flora hanya menggeleng sebagai jawabannya.
" Enggak, ngapain takut? Bokap gue kan yang punya sekolah " kata Flora, Adela hanya diam membeku. Menyadari perubahan Adela membuat Flora bingung.
" Kenapa lo ?" tanya Flora sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Adela.
" Diem. Liat tuh kak Bagas, Owh my god dia ganteng banget " kata Adela sambil menunjuk cowok yang sedang bermain basket.
" Tunggu, itu kan cowok yang tadi pagi nabrak gue " kata Flora dengan nada terkejut, bagaimana bisa sahabatnya menyukai cowok judes seperti itu ?.
" Lo ketemu dia ? Bagus banget lo bisa bicara sama dia " kata Adela dengan mata berbinar-binar layaknya orang jatuh cinta.
" Bagus dari mananya, malahan gue gak pengen ketemu tuh cowok " kata Flora membuat Adela mengekerutkan keningnya heran.
" Emang kenapa ?? Kak Bagas kan ganteng, masak iya lo gak beruntung ketemu Dewa yunani datang di hadapan lo " kata Adela mengoceh panjang lebar, sedangkan Flora masih menatap Bagas intens.
" Kok tuh cowok mendadak ganteng ya, keringatnya itu ngasih kesan hot. Aduh apaan sih gue, masak iya gua cinta pandangan pertama " batin Flora.
" Kok lo diem sih, ngelamun lo ya, ngelamunin kak Bagas ya " kata Adela membuat Flora tersentak dari lamunannya.
" Apaan sih lo, Del gue mau nanya" kata Flora yang dibalas anggukan setuju oleh Adela.
" Ada ya cinta pandangan pertama itu ?" tanya Flora membuat Adela tersenyum tidak jelas, membuat Flora mengerutkan keningnya bingung.
" Lo suka kak bagas ya, ngaku deh lo sekarang " kata Adela membuat Flora blusing dan mengalihkan pandangnya.
" Ada kok cinta pandangan pertama, jadi jangan salah kalo lo cinta sama kak Bagas " kata Adela membuat Flora memutar bola matanya jengah.
" Gue kan gak bilang kalo suka sama kak Bagas, kok lo nebaknya gitu sih " kata Flora dengan nada suara kesal, tapi yang diajak bicara hanya tersenyum.
" Kalo gak bener gak usah marah kalik, jadi lo beneran suka kan sama kak Bagas ?" tanya Adela yang dibalas anggukan oleh Flora.
" Gak tau juga sih, kok gue bisa suka cepat banget sama dia " kata Flora sambil menenggelamkan wajahnya pada meja.
" Cinta kan bisa datang kapan aja Flo, jadi lo mau ngejar cinta kak Bagas gak ?" tanya Adela semangat, Flora mangangguk semangat.
" KALIAN KENAPA GAK KE LAPANGAN ?" teriak sang Ketos dengan teriakannya yang menggelangar di sepenjuru sekolah.
" Gak pengen kak, capek mendingan diem di kelas main hp " kata Flora tanpa ada rasa takut sedikit pun berhadapan dengan ketua OSISnya itu.
" Siswa brandalan lo, penampilan udah kayak tante girang masih aja lo banggain, Lo mau sekolah apa jual diri? " kata cowok itu membuat Flora marah dan dengan cekatan menampar cowok itu yang tidak salah adalah ketos disana.
" Jaga mulut lo ya, lo di sekolahin bukan buat ngina orang. Gunain otak lo buat berfikir " kata Flora yang langsung pergi meninggalkan sang ketos yang menahan murka.
Flora berjalan dengan santainya tanpa menyadari ada seseorang yang berdiri di hadapannya. Karena perasaan marah yang menyelimuti hatinya, sampai-sampai dia gagal fokus dalam berjalan.
" Aduh " kata Flora yang tidak sengaja menabrak dada bidang seseorang.
" Ini tembok apa dada sih Bang " kata Flora yang kesal dengan Bagas yang tiba-tiba datang dengan wajah dingin.
" Kembali " kata Bagas membuat kening Flora mengekerut bingung dengan kata-kata ambigu yang Bagas lontarkan.
" Tapi ya kak, gue gak pernah hinggap di hati lo, kenapa lo suruh kembali ?" tanya Flora membuat Bagas terkejut dan kembali kepada wajah datarnya.
" Kembali ke Aula, lo kan masih MOS, ngapain berkeliaran di koridor " kata Bagas membuat Flora mengangguk sebagai jawabannya.
" Serah gue dong, kok lo yang sewot, emang lo siapa ?" tanya Flora dengan nada mengejek. Bagas hanya diam dan tanpa aba-aba langsung mengendong Flora.
" Apa-apaan lo, turunin gue. Mama! Ada pencuri. Masak dia mau nyuri anak kesayangan mu ini " kata Flora sambil menjerit histeris membuat perhatian sekitar mengarah kepadanya.
Semua menatap iri dan marah. Siapa yang tidak iri melihat seorang Bagas menggendong murid baru yang notabenanya Bagas adalah siswa populer di sekolah.
" Cerewet " kata Bagas sambil menurunkan Flora di depan pintu aula, dengan cekatan Flora meninju perut Bagas membuat Sang empu menjerit sakit.
" Sakit, lo bisa gak sih gak pakek kekerasan?" kata Bagas mengaduh kesakitan, Adela yang melihat itu membulatkan matanya panik.
" Makanya jangan macam-macam sama gue, kan tau rasanya tangan gue kayak apa " kata Flora sambil mengelus elus tangannya.
" Flora, lo apa-apaan sih. Lo ngapain kak Bagas, kok bisa kesakitan tadi ?" tanya Adela yang melihat Bagas kesakitan, tapi segera hilang seketika.
" Suruh temen lo itu, jaga etika jangan semena-mena jadi orang" kata Bagas membuat Flora kesal, dengan sekali ayunan kaki dia sudah menendang tulang kering Bagas.
" Kampret, sakit lama-lama remuk badan gue sama lo " kata Bagas sambil menjambak rambut Flora, karena gadis itu tidak bisa diam.
" Lepasin sadis lo, gue laporin polisi lo karena udah menganiaya adik kelasnya yang cantik dan imut ini " kata Flora sambil memberontak, tapi tidak dilepaskan juga oleh Bagas.
" Sana lo balik, jangan keluar Aula sebelum acara selesai " kata Bagas sambil mendorong bahu Flora, tapi tidak semudah itu Flora langsung menginjak kaki Bagas dan berlalu pergi.
" Dasar cewek saraf " guman Bagas sambil memandang punggung cewek itu dengan wajah datar.
*********
Next............
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Gadis Bad yang selalu membuat kejahilan di SMA, sampai bertemu dengan cowok dingin yang berhati batu. Karena ketidak sengajaan bertemu dengan cowok dingin tersebut dia harus mengalami banyak masalah dan keonaran yang dia bu...