chapter 11

11.7K 456 17
                                    

Flora terbangun dengan mata berkunang-kunang. Dia melirik kearah sekitar, lalu tersenyum miris. Ternyata dia masih tertidur di jalanan dengan luka sembam sungguh miris nasibnya sekarang. Dia segera bangkit dan berjalan dengan tertatih-tatih. Baru juga keluar dari rumah sakit, bukannya sehat jadi tambah bonyok.

" Gua terlalu ngarep jika Bagas bakal nolongin gua " guman Flora dengan senyum sinis, dia memegangi setiap luka yang ada di sekitar wajahnya.

*********

Flora tertidur di kamarnya dengan perasaan campur aduk, seluruh keluarganya memarahi Bagas akan kejadian ini. Tapi cowok itu tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Bahkan untuk menjenguk Flora sedetik saja tidak ada. Sepertinya Bagas sedang berduaan dengan pacarnya.

" Flora, OMG sahabat gue yang cantik kenapa bisa bonyok kayak gini? " kata Adela yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Flora dengan wajah panik, di belakang Adela terdapat Upik dan Stefan yang juga menampilkan wajah panik mereka. 

" Kalian bertiga kenapa bisa kesini, ini kan masih jam pelajaran ?" tanya Flora menatap mereka bingung, mereka langsung menjitak kepala Flora keras.

" Itu gak penting, lu kenapa bisa kayak gini ?? Apa bener karena Bagas ninggalin lu kemaren malam ?" tanya Stefan menatap serius ke arah Flora, yang di tanya hanya menggeleng sebagai jawabannya.

" Kemaren kan pacarnya kak Bagas datang, mereka saling bahagia. Karena gak mau ngerusak suasana ya udah gua pergi " kata Flora jujur, yang lain hanya menghela nafas gusar, kenapa Flora sangat aneh sekali.

" Ya udah, cepet sembuh ya, Btw tadi kak Bagas nanyain lo, tapi gue kagak jawab " kata Adela merasa tidak enak, Flora malah tersenyum sumriah senang mendengar Bagas mengkhawatirkannya.

" Yosh pokoknya gue besok harus masuk dan kejar kak Bagas lagi " kata Flora membuat yang lain menepuk jidat mereka, sikap Flora yang berubah-ubah membuat mereka bingung menghadapinya.

***********

Flora berjalan sepanjang koridor dengan senyum yang mengembang, banyak anak laki-laki menatap dirinya kagum. Sekarang Flora hadir dengan versi baru, dia sekarang lebih cantik dan natural. Dia memakai baju yang dimasukan, make-up tipis, dan rambut yang kembali hitam.

" Flora " teriak Adela dengan senyum girang karena sahabatnya sudah berubah seperti dulu, tapi dia sedikit merasa sedih kerena perubahan ini terjadi karena Bagas yang akan Flora dekati lagi.

" Gimana panampilan gua ?? Gua ngerasa kayak nerd " kata Flora sambil memutar badannya, Adela langsung menyentil kepala Flora pelan.

" Lo cantik, jadi jangan buat diri lo lebih parah dari biasanya, kayak gini aja lo cantikan " kata Adela sambil merapikan rambut Flora yang sedikit berantakan.

" Lo bawa bekal Flo ?? Gak kayak biasanya, lo sakit ?" tanya Adela menatap kotak bekal yang di bawa Flora, Flora hanya tersenyum kecil.

" Enggak, bekal ini mau gua kasih kak Bagas, lo tunggu ya gua mau ke kelas kak Bagas " kata Flora sambil melangkah girang ke arah kelas Bagas yang ada di lantai dua. Flora masuk ke dalam kelas dengan suasana sepi, dia hanya melihat Johan yang ada di sana.

" Johan, ada kak Bagas gak ?" tanya Flora membuat Johan tersentak dan menatap Flora kagum tanpa sadar Flora langsung menaruh kotak bekal itu di tangan Johan.

" Ntar kalo kak Bagas datang, kasih kotak bekal ini ya  " kata Flora sambil tersenyum simpul dan melangkah pergi, Johan hanya mengangguk sambil tersenyum manis juga.

**********

Jam istirahat tiba, Flora langsung menarik Adela begitu saja menuju kantin tanpa menerima protes dari Adela sendiri. Flora menjadi pusat perhatian para penghuni kantin karena perubahan pada penampilannya yang berbedadari biasanya. 

" Kak Bagas, gimana nasi goreng nya ?? Enak ?" tanya Flora dengan wajah tersenyum bahagia, Natalia langsung mengacungkan jempolnya tanpa memuji Flora.

" Enak, btw lo siapa nya Bagas ?" tanya Natalia penasaran, karena kemarin gadis ini juga yang duduk bersama Bagas di Restoran.

" Kenalin nama gua Flora, gua calon pacaranya kak Bagas " kata Flora dengan santai nya, Natalia langsung tersedak dan menatap Flora dengan melotot tajam.

" Jangan ngarep deh lo, sekarang ini Bagas pacar gua, jadi jangan deketin dia lagi deh " kata Natalia yang tidak terima dengan pernyataan gadis di depannya itu.

" Tapi kak Bagas ngijinin gua deketin dirinya sendiri kok " kata Flora dengan yakinnya, Bagas hanya menatap malas ke arah Flora, Natalia langsung menatap Bagas meminta penjelasan.

" Aku gak ada ngijinin dia buat deket sama aku, dia aja yang kegatelan sama aku " kata Bagas membuat Flora cemberut tidak terima. Natalia langsung tersenyum meremehkan ke arah Flora.

" See ?? Bagas sama sekali gak suka sama elo, dia itu punya gua, jadi lu jauhin Bagas mulai sekarang " kata Natalia membuat Flora kesal, karena saking kesalnya Flora langsung menjambak rambut Natalia membuat Bagas terkejut melihat perlakuan Flora.

" Ngaca ya, gua kagak bakal lepasin Bagas gitu aja, liat aja ntar, Bagas bakal jadi milik gua " kata Flora sembari menjambak rambut Natalia, hal itu membuat Natalia merintih kesakitan. Bagas yang tidak terima langsung menjauhi Flora dan membuang nasi goreng yang tersisa ke wajah Flora.

" Jangan buat kekasih gua kayak tadi, ini gak seberapa sama yang lo lakuin ke Natalia, awas aja lu macam-macam, gua bakal buat hidup lo sengsara " kata Bagas dengan nada marah, Flora hanya menatap Bagas tidak percaya. Baru pertama kali ini Bagas memperlakukan dirinya seperti ini.

" Kak Bagas dengerin aku dulu, aku gak maksud kayak gitu " kata Flora yang langsung di tinggal oleh Bagas begitu juga Natalia, Flora hanya menatap kepergian mereka dengan hati sesak.

" Lu gak apa-apa ?" tanya Johan yang tiba-tiba datang di samping Flora, cowok itu asik mengelap wajah Flora tanpa sisa nasi sedikit pun, Flora hanya diam mematung menerima perlakuan dari Bagas.

" Lu gak kenapa-napa kan ?? Dari tadi diam melulu, lu sakit ya " kata Johan menatap Flora khwatir, Adela yang baru melihat kejadian itu langsung menghampiri Flora dan memeluk gadis itu erat.

" Udahlah Flo, dia itu gak baik buat elu, kenapa sih lu gak nyerah aja sama dia " kata Adela yang dibalas gelengan kepala oleh Flora, Johan yang melihat itu hanya diam sembari mengepalkan tangannya.

" Gua gak bisa Del, lu tau kan Bagas cinta pertama gua, gua gak bisa lepas dia gitu aja " kata Flora membuat Adela mengangguk mengerti, memang Flora baru pertama kali jatuh cinta dan itu pun harus menyakitkan baginya.

" Gua balik ke kelas dulu " kata Flora yang langsung berlari begitu saja, adela hanya menghela nafasnya melihat Flora seperti itu, Johan menatap punggung Flora nanar dengan senyum mirisnya.

" Coba aja lu ada di sisi gue Flo, gua bakal buat lo bahagia, tapi gua gak yakin bisa buat hati lu pindah ke gua, karena gua sadar Bagas lah satu-satunya yang ada di hati lu. Gua suka sama lu Flora, gua sayang sama lu, dari itu gua bakal selalu ada buat lu, meskipun pada akhirnya lu tetap bersama Bagas " batin Johan.

***********

Beri vote dan comentnya ya

Jangan lupa follow

Happy Reading  guesss

Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang