chapter 2

17.4K 661 7
                                    

Bagas melangkahkan kakinya menuju kelas, menghampiri ketiga sahabatnya yang tengah nongkrong asik itu. Bagas langsung merangkul sahabatnya, mereka hanya menyambut Bagas dengan tawa dan canda.

" Gimana ngurusin adik kelas? Bagus gak " kata Johan sahabat Bagas yang di tanya hanya mendengus kasar.

" Apanya yang bagus, kalo cowok mah gue udah gibeng, nah yang nakal ini cewek, masak iya gue gibeng cewek " kata Bagas panjang kali lebar yang lain hanya menertawakan Bagas. Bagas tidak sedingin di luar jika bersama sahabat-sahabatnya, dia hanya dingin kepada cewek.

" Kayaknya tuh cewek gak punya takut deh ngelawan lo " kata Megan sambil memakan makanannya.

" Siapa tau kan tuh cewek mau nyari perhatiannya Bagas " kata Verrel sambil merangkul Bagas.

" Dia emang gadis Bad " kata bagas sambil mengambil makanan Megan lalu memakannya.

" Kok lo bisa tau? Dan seyakin itu?" tanya Johan menatap Bagas intens, seraya mencari tau tentang Bagas dan cewek itu.

" Rambutnya aja di cat warna ungu, sepatu warna pink, pakek cat kuku pink, baju gak di masukin, kan cewek gak bener itu " kata Bagas yang dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya itu. Mereka asik dengan dunia mereka sendiri sambil mengunyah makanan yang dibawa Megan.

************

Flora sudah menguap dan mengumpulkan sisa sisa kesadarannya. Adela masih berkutat pada ponselnya tanpa sepengetahuan senior. Ada dua orang cewek cupu mendekati mereka dengan ragu dan ketakutan, Flora hanya mengernyitkan keningnya heran.

" Apa kami bisa duduk bareng kalian?" tanya salah satu cewek dengan nada bergetar, seperti menahan takut.

" Boleh, tapi kenapa kalian ketakutan kayak gitu?" tanya Flora sambil memandangi kedua cewek itu, cewek itu hanya tersenyum kikuk.

" Udahlah kita gak ngebully kalian kok, tenang aja " kata Adela yang mengerti dengan sikap kedua cewek itu, mereka pun duduk di samping Flora dengan wajah ketakutan.

" Nama kalian siapa ?" hanya Flora seraya menguap dan menyandarkan tubuhnya pada kursi.

" Nama aku Jina, dan dia Mela " kata Jina dengan nada ragu-ragu, Flora hanya mengangguk dan tersenyum kepada mereka.

" Nama gue Flora, ini Adela, kalian bicara sama kita jangan terlalu formal biasain aja okey? " kata Flora sambil mengedipkan matanya, mereka hanya tersenyum dan mengangguk.

" KALIAN YANG DISANA JANGAN BICARA, DENGARKAN PENGARAHAN " teriak sang ketos kepada Flora, Jina, dan Mela. Jina dan Mela sudah ketakutan jika di hukum oleh sang ketos, tapi tidak Flora.

" Gue ngantuk woii " teriak Flora balik membuat yang lain terkejut karena tingkah Flora.

" Kalo lo ngantuk pergi dari sini, ngapain lo ikut MOS kalo gitu " kata salah satu cewek osis bernama Glandy. Flora mengangguk dan berdiri mengambil tas selepangnya diikuti oleh Adela.

" Lah mau kemana kalian ?" tanya Bisma sang waketos. Flora menatap Bisma heran.

" Kan cewek itu bilang gue keluar aja, ya udah gue keluar " kata Flora dengan nada santai nan cueknya.

" Ehh tante girang, lo murid baru aja belagu ya, sini lo " kata sang ketos yang bernama Kevan, karena kesal Flora maju dan menghadap Kevan dengan wajah garang, Adela sudah siap-siap untuk menutup matanya.

" Apa lo bilang gue, tante girang. Nyadar gak lo kalo lo itu yang kayak tante tante, bicara ngasal. Mulut lo lemes banget bicaranya " kata Flora membuat Kevan marah, hampir memukulnya kalo saja Flora tidak mencekal tangan Kevan.

" Mau adu jotos lo, nyadar lawan lo cewek. Ganti kelamin sana lo " kata Flora sambil memukul tulang kering Kevan dan berlalu pergi, yang lain hanya menganga melihat kejadian itu. Kevan langsung meringis karena kakinya yang terasa sakit.

" Hebat lo Flo, gak sia-sia bokap lo ngasih lo samsak " kata Adela dengan mata berbinar, sedangkan Flora hanya diam menahan kesal.

" Diem ah, gue gak mood nih. Makan yuk untuk mengembalikan mood gue yang hilang " kata Flora sambil berjalan menuju kantin, Adela hanya memutar bola matanya malas.

" Kalo makan aja, langsung bagus moodnya " guman Adela yang masih bisa di dengar oleh Flora.

" Mbak nasgor sama jus lemonnya dua ya " kata Flora dengan teriakan yang membahana, Adela menyumpal telinganya.

" Lo kalo mau teriak bilang bilang, btw ini terakhir kita MOS " kata Adela yang dibalas pelototan oleh Flora.

" Kok bisa? Kita baru MOS satu hari loh, masak langsung selesai " kata Flora sambil makan krupuk, Adela langsung menyodorkan ponselnya kepada Flora.

" Gara-gara lo si ketos marah dan nyuruh MOS bubar " kata Adela yang dibalas tawaan oleh Flora.

" Dasar ketos banci, baru segitu aja udah marah. Tapi gak apa-apalah kan gue jadi untung " kata Flora sambil tertawa, Adela memutar bola matanya malas.

Kyaa kak Bagas gantengnya

Kak Bagas pacarnya gue

Kak Bagas i love you

Kak Bagas aku kepadamu

Teriak siswa siswi di kantin membuat Flora dan Adela menyumpal telinga mereka dengan handset. Tak lama mereka merasakan ada yang duduk di samping mereka, segera saja mereka melihat orang tersebut.

" Kyaaa setan " teriak Flora yang mengundang tawa sahabat sahabat Bagas yang di teriaki malah diam.

" Lu kalo ngomong suka bener " kata Megan dengan tawa menggelegar, membuat Bagas menatap tajam ke arah Megan.

" Kalian siapa ?" tanya Flora dengan kening mengerut tapi masih fokus pada nasgornya.

" Masak lo gak tau kita, kita ini anak famous di sekolah ini " kata Verrel dengan gaya angkuhnya.

" Siapa ?" tanya Flora.

" Kita " kata Verrel yang tidak mengerti dengan ucapan Flora.

" Yang nanya " kata Flora membuat yang lain menganga tidak percaya.

" Kampret ini anak, anak siapa sih lo? Kok berani banget ngelawan senior " kata Johan yang merasa kesal dengan Flora.

" Anak emak bapak gue, OMG gue lupa, ini jam pulang kan ?" tanya Flora dengan wajah paniknya, Adela hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Okey gue pulang dulu, pasti bang Fero udah nunggu gue, Del ntar jam 3 udah ada di rumah gue ya bye " kata Flora buru-buru dan melangkah pergi begitu saja meninggalkan Adela dengan kelima anak famous di sekolahnya.

" Kenapa sih tuh anak? Dia gila ya " tanya Johan ke arah Adela, Adela yang ditanya hanya tersenyum kikuk.

" Dia emang kayak gitu kak, mungkin efek baru pulang dari Jerman " kata Adela membuat yang lain ber'oh' ria. 

" Biasanya orang datang dari Jerman itu pinter, kok ini bego " kata Verrel yang dibalas anggukan oleh Bagas.

"Kayaknya tuh anak kebanyakan makan micin di Jerman " kata Megan yang dibalas anggukan lagi oleh Bagas. 

Mereka langsung melanjutkan makanan mereka yang tertunda karena memikirkan Flora yang tiba-tiba gila sehabis makan nasi gorengnya itu. 

**********

Next........

Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang