Jam istirahat telah tiba, banyak anak-anak sudah berlarian pergi ke kantin. Tidak dengan Bagas yang sedang mencari gadis yang selalu menyusahkan dirinya. Bagas sudah mencari ke kelasnya tapi Adela bilang Flora sudah pergi di jam pertama.
Sekarang dia kebingungan mencari gadis itu. Di taman belakang sekolah sudah dia datangi, begitu juga kantin. Di koridor sekolah Bagas mendapati Stefan yang sedang berjalan santai.
" Stef " panggil Bagas membuat Stefan berbalik dan menatap Bagas dengan heran sekaligus bingung dengan kehadiran Bagas yang tiba-tiba memanggilnya.
" Ada apa ?" tanya Stefan santai, Bagas langsung menatap Stefan penuh kecurigaan.
" Gua tau lu paling deket sama Flora, jadi tadi lu liat Flora ?" tanya Bagas menyelidik, Stefan hanya mengkerutkan keningnya berusaha mengingat.
" Tadi pagi gua sama Flora di taman belakang sekolah, habis itu dia di panggil sama Natalia, pergi deh tuh bocah berdua kagak tau kemana " kata Stefan menjelaskan, Bagas menegang mendengar nama Natalia.
" Oke makasih gua duluan " kata Bagas yang langsung berlari begitu saja meninggalkan Stefan yang kebingungan.
Bagas menyusuri koridor dan menaiki Rooftof. Ntah apa yang dipikirkannya dia merasa gadis itu ada di sana. Bagas tersenyum bangga saat menemukan Flora yang tertidur pulas di sofa Rooftof.
" Jadi gadis ini gak berubah, tetap saja ketiduran di sini " kata Bagas tersenyum manis, Flora merasa risih dengan cahaya matahari yang mulai masuk ke matanya. Dia membuka matanya dan menemukan Bagas yang tersenyum.
" Bagas " kata Flora tersentak dan langsung berdiri menatap Bagas terkejut. Bagas hanya tertawa melihat tingkah Flora.
" Kenapa lo bisa disini ?" tanya Flora bingung, saat menyadari Bagas sudah ada di Rooftof sekolah. Flora menguap dan bangun dari sofa, dia menatap matahari yang sudah ada di puncak kepala.
" Udah siang, gua balik ke kelas dulu " kata Flora sambil melangkah pergi, belum sempat dua langsung Bagas sudah mencekal tangannya erat.
" Mau kemana ?? Ini masih jam istirahat, kenapa gak diem disini aja " kata Bagas sambil tersenyum manis, Flora sudah berapa kali merutuki dirinya yang hampir luluh dengan senyuman itu.
" Gua lapar, mau ke kantin " kata Flora singkat memalingkan wajahnya, dia sama sekali tidak ingin menatap wajah Bagas yang tersenyum berseri kepadanya. Hal itu membuatnya harus luluh beberapa kali dengan pesona Bagas.
Bagas langsung menarik tangan Flora menuju kantin. Banyak pasang mata melihat mereka tidak suka, bukan pada Bagas tapi pada Flora. Flora yang di tatap hanya biasa saja, bahkan merasa cuek dengan tatapan itu.
" Mbak pesen nasgor sama es jeruknya dua ya " kata Bagas yang dibalas anggukan oleh ibu kantin, Flora menatap Bagas heran.
" Gua gak suka nasgor, ngapain lu mesen itu, gua mau nya bakso " kata Flora tidak terima, Bagas tersenyum dan mengacak rambut Flora gemas. Banyak siswa menatap Bagas kagum sekaligus histeris karena kelakuan Bagas yang terlihat manis dimata mereka.
" Jangan senyum ah, ntar mereka histeris gua kagak suka " kata Flora menepis tangan Bagas yang ada di kepalanya, Bagas langsung diam dan menatap Flora menggoda.
" Jangan bilang lu cemburu " kata Bagas tersenyum mengejek, Flora langsung menatap tajam dan memukul kepala Bagas keras membuat Bagas meringis kesakitan.
" Jangan asal bicara, gua cemburu sana elu ?? Kagak mungkin " kata Flora mendecih sinis ke arah Bagas yang hanya menatapnya terus tanpa mau berpaling.
" Lo ngapain natap gua mulu sih " kata Flora menatap tidak suka kepala Bagas yang tak henti-hentinya menatap dirinya dengan senyum yang mengembang. Flora lebih baik membuat aplikasi chatnya dari pada melayani Bagas yang kurang waras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Gadis Bad yang selalu membuat kejahilan di SMA, sampai bertemu dengan cowok dingin yang berhati batu. Karena ketidak sengajaan bertemu dengan cowok dingin tersebut dia harus mengalami banyak masalah dan keonaran yang dia bu...