chapter 10

12.4K 445 7
                                    

Flora membeli berbagai macam makanan ringan untuk dirinya di rumah. Bagas hanya mengikuti Flora sambil mengamati wajah gadis itu, beberapa kali Flora terkikik geli melihat Bagas yang mencuri-curi pandang ke arahnya.

" Kenapa lo ketawa-ketiwi ?" tanya Bagas bingung melihat Flora yang tersenyum dan kadang terkikik sendiri.

" Gak, lucu aja liat kak Bagas curi-curi pandang ke arah aku " kata Flora tersenyum malu, Bagas langsung gelagapan dengan tingkahnya yang tertangkap basah sedang mengamati gadis itu. 

" Kak Bagas ntar kita makan dulu ya di cafe seberang sana " kata Flora yang dibalas gelengan oleh Bagas, Flora langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

" Kenapa ? Flora kan laper dari kemaren belum makan, kak Bagas kok jahat sih " kata Flora merengek manja, Bagas hanya menghela nafas gusar melihat tingkah gadis ini yang terlalu manja.

" Ya udah, tapi sebentar aja gue ada urusan " kata Bagas tanpa menoleh ke arah Flora sedikit pun, sedangkan gadis itu tersenyum sumriah dan menunjukan jari jempolnya ke atas.

" Kak Bagas ini apaan ?" tanya flora mengambil sebuah botol yang begitu asing baginya, Bagas langsung melotot dan mengambil botol itu cepat.

" Lo gak boleh beli kayak gini, mending cari yang lain " kata Bagas mengalihkan perhatian gadis itu, tapi Flora malah semakin penasaran jadinya.

" Ih kak Bagas liat dong, Flora kan pingin tau " kata Flora tersenyum semangat, Bagas langsung menarik gadis itu ke kasir tanpa menunggu protes dari Flora.

Sampai di meja kasir, Flora memandang kesal ke arah Bagas. Karena penasaran Flora bertanya kepada mbak kasir yang sedang mengecek belanjaannya.

" Mbak botol yang di sebelah sana itu isinya apa ya " jaga Flora berbisik agar Bagas tidak mendengarnya, penjaga kasir langsung tersenyum dengan pertanyaan flora.

" Itu obat perangsang mbak, mbaknya mau beli ?" tanya sang kasir dengan senyum geli,
Flora hanya menatap bingung dan mengalihkan pandangnya pada Bagas.

" Kak Bagas, Flora boleh beli obat perangsang itu. Mbak kasirnya tadi nanya " kata Flora polos, Bagas langsung menganga tidak percaya dengan pertanyaan gadis polos mendekati bego seperti Flora.

" Enggak, cepetan ambil belanjaannya kita makan " kata Bagas yang diangguki patuh oleh Flora, 

Sungguh sial nasib Bagas harus bertemu gadis bego seperti Flora. Padahal dari penampilan Flora begitu cantik, sangar, dan tegas. Berbeda jauh dari sikap aslinya.

Flora berjalan di samping Bagas dengan fokus mengutak-atik HP-nya, Bagas yang merasa di abaikan langsung mengambil HP Flora dengan cepat. Flora yang menerima perlakuan Bagas, langsung tertegun dan menatap Bagas tajam.

" Kenapa ambil HP Flora ?" tanya Flora kesal, tapi Bagas malah terkikik melihat tingkah Flora yang menurutnya sangat lucu.

" OMG, mimpi apa Flora semalam, kok tiba-tiba kak Bagas senyum malah cekikikan lagi. Aku gak mimpi kan " kata Flora berteriak histeris, Bagas langsung terlonjak kaget dan mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.

" Udah jangan lebay " kata Bagas yang dibalas gelengan tidak percaya oleh Flora, gadis itu tetap menatap Bagas takjub sekaligus penasaran dengan sikap Bagas.

" Kak Bagas kembaliin ponsel Flora dong, disana penting banget " kata Flora membuat Bagas mendengus kesal, Bagas langsung menggeleng dan melangkah masuk ke restoran. Flora mengikuti Bagas dan duduk di salah satu meja restoran.

" Lo mau pesan apa ?" tanya Bagas membuat Flora tersenyum sumriah mendengar tawaran makanan, karena baginya hidup tidak indah tanpa makanan.

" Flora mau pesan spageti, pizza, stick, milk shake, sama es lemonnya " kata Flora membuat Bagas menganga tidak percaya dengan pesanan Flora yang begitu banyak, bukannya dia tidak punya uang, tapi gadis itu makan terlalu banyak.

" Lo bisa habisin sebanyak itu ?" tanya Bagas yang di balas gelengan oleh Flora. " Lah udah tau kebanyakan kenapa pesannya banyak banget " kata Bagas tidak percaya dengan gadis itu.

" Bukannya terlalu banyak kak Bagas, tapi itu kurang " kata Flora membuat Bagas melotot terkejut, Bagas hanya menghela nafas dan menyuruh gadis itu memesan lagi.

" Kak Bagas maaf ya Flora makannya banyak, lagian Flora laper banget " kata Flora yang tidak enak dengan Bagas yang diajak bicara hanya mengangguk sebagai jawabannya.

" Kak Bagas ponselnya Flora mana ?" tanya Flora lagi.

Bagas langsung mengeluarkan ponsel gadis itu dan memberikannya balik, Flora langsung tersenyum bahagia melihat ponselnya kembali lagi di tangannya. 

" Sebegitu bagusnya ya ponsel lo sampe lo gak mau lirik gue " kata Bagas membuat Flora kaget dan menatap Bagas bingung. Bagas hanya mendekap mulutnya rapat-rapat, dia merasa bodoh telah berbicara seperti itu kepada Flora.

" Kak Bagas mau Flora lirik terus, jangakan di lirik ntar Flora tatap terus deh " kata Flora tersenyum sumriah, Bagas hanya menggaruk tekuknya yang tidak gatal, dia merasa menyesal berbicara seperti kepada gadis di depannya ini.

" Bagas " panggil seorang perempuan yang Flora tidak tau namanya, Flora langsung menatap Bagas yang mematung dan menatap cewek itu penuh dengan sirat rindu.

" Aku kangen sama kamu " kata cewek itu membuat Bagas tersenyum dan memeluk gadis itu erat, Flora menyaksikan moment itu dengan bingung sekaligus sesak di hatinya.

" Natalia, kamu kemana aja selama 2 bulan ini ?" tanya Bagas sambil memegang kedua pipi Natalia, Flora hanya tertegun menyaksikan kekasih gebetannya telah kembali.

" Aku ke Amerika untuk sekolah, Papa nyuruh aku pindah selama 2 bulan,  maaf ya aku tidak memberi mu kabar apa pun " kata Natalia sambil menangis sesengguk, Bagas tersenyum lalu mencium kening Natalia, Flora yang melihat kejadian itu langsung diam dengan mata berkaca-kaca.

Flora langsung meninggalkan Bagas dengan Natalia yang sedang melepas rindu. Ada berat di hatinya jika meninggalkan Bagas hari ini, dia juga sudah janji kepada Bagas jika Natalia kembali dia akan melepas Bagas. Tapi ini terasa berat baginya, baru saja dia merasakan kebahagian di dekat Bagas, sekarang dia harus terluka.

Flora berjalan sepanjang trotoal dengan mata yang mengeluarkan sebening air. Flora tidak bisa meninggalkan Bagas.

" Ngapain jalan-jalan sendian Neng ?" tanya suara bariton milih salah satu preman yang sedang nongkrong di jalanan. Flora menghiraukan preman itu dan berjalan pergi.

" Mau kemana? Gak mau senang-senang dulu " kata preman yang berbadan kekar, mereka ada bertiga salah satunya kurus, kekar, dan besar.

" Sebenarnya Flora mau, tapi kayaknya gak sekarang deh, Flora lagi patah hati " kata Flora sambil menangis sesengguk, ketiga pereman itu menatap Flora aneh.

" Dasar bocah jaman sekarang, siniin semua barang yang lo punya " kata preman itu sambil menodongkan pisau ke arah Flora, karena menerima perlakukan seperti itu Flora langsung menonjok pipi preman itu.

Ketiga preman itu terkejut menerima perlawanan dari gadis itu. Mereka segera mengeroyok Flora secara bersama-sama, mereka bertarung selama setengah jam dan pada akhirnya preman preman itu mengalah dan memilih kabur meninggalkan Flora yang tak berdaya dengan luka lebam dimana-mana. 

**********

Next.........

Beri vote dan coment ya

Budayakan vota dan coment pada setiap chapter

Wkwkwkw
Abaikan author yang terlalu maksa 😂😂

Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang