chapter 6

14K 533 10
                                    

Upik terdiam di gerbang sekolahnya seperti biasa menunggu pacarnya Stefan menjemput dirinya. Tapi dari arah lain Upik melihat Flora dengan wajah sangarnya membuat Upik tersenyum ke arah sahabatnya itu. Flora hanya melambai dan tersenyum balik.

" Hallo Upik sayang, lo berhutang penjelasan sama gue " kata Flora membuat Upik kebingungan dan menaikan satu alisnya untuk bertanya.

" Kenapa lo bisa pacaran sama Stefan si anak ugal-ugalan itu ?" tanya Flora membuat Upik terkikik dan mengangguk sebagai jawabannya.

" Gue udah 6 bulan pacaran sama dia, lagian dia kan cowoknya baik dan juga pengertian " kata Upik yang dibalas cibiran oleh Flora, dia langsung mendelik karena misi yang Stefan berikan kepadanya. 

" Okey pacar lo yang kampret itu nyuruh gue nganterin lo pulang, baru satu hari sahabatan udah jadi babu gue " kata Flora mencibir membuat Upik menatap sahabatnya kasian.

Tapi belum sempat Upik bicara Flora sudah menarik tangannya menuju gerbang sekolah Flora. Karena hari ini dia tidak membawa mobil ke sekolah, terpaksa dia harus menunggu jemputan dari abang tercintanya itu. 

" Kita tunggu abang gue disini aja, lo jangan marah ya kalo abang gue lama jemputnya " kata Flora yang dibalas anggukan patuh oleh Upik, lagian Upik tidak mau membuat temannya repot.

" Duh abang gue gak bisa jemput lagi, jadi kita pulang gimana dong " kata Flora dengan nada kesal dan panik, dari arah lain ada sebuah mobil melaju kencang ke arah mereka. Tanpa pikir panjang Flora langsung diam di tengah jalan membuat laju mobil itu melambat dan akhirnya berhenti.

" Lo mau mati ya, diem di tengah jalan kek gitu, untung gue ngerem kalo gak  udah mendekam gue di kantor polisi gara-gara elo " marah orang yang mengendari mobil itu, Flora merasa tidak asing dengan orang itu, pada akhirnya dia menengok dan menemukan Verrel dengan wajah sangarnya itu.

" Ck, elah lo mah marah-marah aja, ntar cepat tua " kata Flora yang langsung menarik Upik dan memilih masuk ke dalam mobil Verrel membuat sang empu mobil marah-marah tidak jelas.

" Eh kak Bagas, kok ada disini ?" tanya Flora yang sudah menemukan Bagas di mobil Verrel membuat Bagas mendengus.

" Seharusnya gue yang nanya ngapain lo masuk ke mobil gue ?" tanya Bagas dengan wajah dingin, Flora hanya nyengir tidak jelas, sedangkan Upik hanya diam tidak berani menatap Bagas.

" Jojo sama Megan Tailor kemana Ver ?" tanya Flora kepada Verrel membuat Verrel tertawa kencang yang dibalas dengusan keras oleh Flora begitu juga Bagas.

" Jangan panggil mereka kayak gitu, lo mau kita kecelakaan gegara gue ngakak terus " kata Verrel mengontrol emosinya, Flora menggeleng sebagai jawabannya.

" Kak Bagas beneran pacaran sama Thalia ya, denger-denger sih gitu " kata Flora kepada Bagas, yang ditanya hanya mengangguk membuat Flora makin unmood.

" Kenapa sih kak Bagas pacaran sama tuh cewek, kan kalian LDR-an tuh, gak takut ya cewek kak Bagas kepicut cowok lain di luar sana. Gue sih kalo punya cowok gak mau LDR-an " kata Flora mengundang tatapan tajam dari Bagas.

Verrel langsung bungkam ketika Bagas menatap tajam Flora. Bagas paling sensitif masalah ceweknya, karena selama dua bulan ini Thalia tidak memberi kabar pada Bagas.

" Keluar lo dari mobil gue !" kata Bagas menekankan setiap katanya, Verrel langsung berhenti karena takut Bagas akan marah besar.

" Kok gitu sih kak? Gue kan cuma bilang siapa tau cewek kakak selingkuh disana " kata Flora dengan polosnya membuat Verrel menepuk jidat dan Upik hanya menunduk tidak berani. 

Bagas keluar dari mobil dan membuka pintu Flora, dengan kasar Bagas menarik Flora dan meninggalkan cewek itu. Selama berjalanan tidak ada yang membuka suara karena masih takut akan kemarahan Bagas. Sampai di rumah Upik mereka tidak berpamitan malah Upik masih diam di dalam mobil Bagas.

" Sebenarnya gue mau ngomong sama lo, kenapa lo semarah itu sama Flora? Dia gak tau apa-apa tentang lo sama Thalia, jadi kenapa lo semarah itu?" tanya Upik dengan berani tanpa mempertimbangkan terjadinya masalah nanti.

" Dia yang terlalu ikut campur sama masalah gue " kata Bagas dingin yang dibalas kekehan meremehkan dari Upik. Sedangkan Verrel memilih diam daripada mencampuri urusan mereka.

" Dia sama sekali gak ikut campur, jika dia ikut campur dia pasti udah melakukan banyak cara buat hubungan lo dan Thalia hancur. Apa dia melakukannya ? enggak kan, lo seharusnya gak semarah itu sama dia, lo tau sebenarnya dia udah suka sama lo. Gue cuma mau bilang, jangan sampai nyesel " kata Upik yang langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari Bagas, Verrel segera melajukan mobilnya. Bagas hanya diam mencerna semua perkataan dari Upik.

**********

Flora hanya mendengus kasar sambil berjalan dengan cuaca panas seperti ini. Dia sungguh menyesal mengucapkan kata-kata yang menyakiti Bagas, lagi-lagi Flora menghela nafas kasar. Sudah beberapa kali dia menghela nafas dengan kasar sepanjang jalan. 

" Apa habis ini kak Bagas gak mau ketemu gue lagi, ntar dia benci sama gue. Duh bodohnya gue, mamak bagaimana nasib anak mu sekarang " kata Flora yang dikejutkan oleh suara klakson motor, Flora langsung menengok ke arah orang itu dengan tajam.

Orang itu segera melepas helmnya dan tampak cowok dengan rahang tegas, hidung mancung, dan kulit maskulinnya membuat kaum hawa menjerit histeris, kecuali Flora yang menatap bingung. 

" Hai Flora sayang " sapa cowok itu yang di balas senyuman manis oleh Flora, cowok itu hanya tersenyum kikuk merasa menyesal jika menyapa gadis itu, karena saat Flora tersenyum manis itu ada apanya.

" Anterin gue pulang ya Rendi yang gantengnya sejagat raya " kata Flora membuat cowok yang bernama Rendi itu menghela nafas pasrah, biar bagaimana pun dia tidak bisa meninggalkan sahabatnya yang kampret ini.

" Iya-iya lo dari kecil gak ada beda-bedanya, terus gue aja yang jadi babu lo, Btw apa kabar lo ?" tanya Rendi sambil membantu Flora naik ke atas motornya yang tinggi. Flora hanya terkekeh dan memeluk pinggang Rendi erat.

" Gue kangen sama lo, gue baik kok, lo kok gak jemput gue di bandara sebulan yang lalu ?" tanya Flora sambil menyenderkan kepalanya pada punggung Rendi, Rendi pun melanjutkan motornya dengan kecepatan rata-rata.

" Sorry waktu itu gue sibuk, lo tau lah tugas anak kuliahan kayak gimana, Btw kabar si Fero gimana ?" tanya Rendi, yah Rendi dan Fero satu angkatan mereka sahabatan dari kecil.

" Dia baik " kata Flora sambil tersenyum, Flora sudah lama tidak menemui Rendi dan tidak merasakan pelukan hangat dari cowok ini.

" Kok lo tadi jalan sih, gak di jemput sama Fero ?" tanya rendi yang dibalas gelengan oleh Flora, merasa kesal Rendi mengoceh panjang lebar.

" Kok Fero gitu sih, ntar kalo adik gue ini di culik gimana? Duh tau gitu kan gue tiap hari jemput lo " kata Rendi membuat Flora terkekeh, Flora paling suka sikap overprotective dari Rendi.

" Bang Fero  ada tugas dadakan jadinya dia gak bisa jemput gue, lagian lo baru nongol satu bulan ini " kata Flora yang dibalas kekehan oleh Rendi. Tanpa mereka sadari mereka sudah ada di depan rumah Flora, disana sudah ada Angel yang sedang menyiram bunga.

" Flora pulang " kata Flora menyalim tangan Mamanya, begitu juga Rendi. Angel hanya tersenyum dan menatap Rendi kagum seperti baru pertama kali melihat cowok ganteng seperti Rendi.

*********

NEXT.............

Bad Girl vs Ice Boy [PRE-ORDER]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang