Chapter 12

46.4K 2.9K 35
                                    

Habis baca harus Vote sama Comment yups😉

🌸🌸🌸

"Kak Fathan...?"

Yah orang yang menepuk pudakku dari arah belakang adalah Kak Fathan, Kakak dari Dini sahabatku.

Aku menelan salivaku sendiri ketika aku berhadapan dengannya, berhadapan dengan tatapan mata berbinarnya seolah mempunyai harapan besar padaku.

"K.. kak Fathan sejak kapan pulang ke Indonesia...?" Tanyaku.

"Assalamualaikum Zulfa..." ucapnya tersenyum sembari menangkupkan kedua tangannya didada.

Mendengar itu aku melakukan hal yang sama dengannya. "Oh... waalaikum salam" jawabku.

"Kak Fathan pulang dari Kairo... sekitar satu minggu yang lalu..." jawabnya, dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu apa kabar Zulfa...? Lama kita tidak jumpa..." tanyannya.

"Zulfa..." aku terdiam sebelum menjawab pertanyaan Kak Fathan, aku menengok melihat-lihat takut kalau Mas Azzam melihat aku yang tengah mengobrol dengan Kak Fathan dan dia akan salah paham dengan ini.

"Kamu cari siapa Zulfa...?" Tanya Kak Fathan kembli mengalihkan pandanganku padanya.

"Ah engak ko Kak... Zulfa nggak lagi cari siapa-siapa..." jawabku berbohong.

Kak Fathan mengangguk-nganggukan kepalanya tanda ia mengerti. "Kita ngobrolnya sambil duduk yu... kamu lagi sakit apa gimana...? Kenapa wajah kamu pucat sekali..." tanya Kak Fathan yang mungkin melihat wajahku yang pucat.

"Ah enggak ko... Allhamdulilah Zulfa sehat nggak sakit... yaudah ayo kita duduk aja..." jawabku.

Kami pun duduk dikursi yang tadi ditunjuk oleh Mas Azzam.

"Kamu belum jawab Zulfa pertanyaan Kak Fathan tadi..." tanya Kak Fathan lagi.

"Ah... pertanyaan yang mana Kak...?" Tanyaku lagi.

"Kamu udah lupa...?"

"Apa...?" Aku berfikir dan. "Oh yang itu, Allhamdulilah Zulfa baik Kak" ucapku setelah ingat.

"Allhamdulilah..." ucap Kak Fathan.

"Kak Fathan sendiri... bagaimana kabarnya" tanyaku balik.

"Allhamdulilah Kak Fathan juga baik..." jawab Kak Fathan.

Setelah itu, kami diam saling membisu dan sibuk dengan fikiran masing-masing.

"Hkmmm..." dehem Kak Fathan setelah lama kami terdiam.

"Kamu masih tinggal bersama Kakakmu...?" Tanya Kak Fathan.

Aku menengok ke arahnya saat mendengar pertanyaannya. "Iya..." jawabku singkat.

Dan Kak Fathan hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Bagaimana dengan kuliahmu...?" Tanya Kak Fathan lagi padaku.

"Allhamdulilah kuliah Zulfa baik Kak..."

Entahlah rasanya canggung luar biasa saat aku berhadapan dengan Kak Fathan ketika aku sudah tahu kalau Kak Fathan menyukaiku.

Tangisan Hujanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang