"Ngeliat lo dikeramaian adalah satu satunya cara gue mencintai lo dalam diam,tanpa tahu siapapun."
-Dira----------------------------------------------
"Iih apaansih,udah tau gini masih aja main main,kalo lo gamau kerumah sakit mending lo pulang aja istirahat."
"Gamau ah,dirumah gue gaada orang"
"Jadi lo mau tidur sini?" Tanya Dira dua tangannya diangkatnya kepinggang.
"Kalo lo ngizinin gue sih mau aja" Senyum Arkan menggoda Dira.
"Eeh enak aja,engga engga"
"Aduh aduh sakit" Ucap Arkan sambil memegang bagian bahunya,kini dirinya penuh dengan sandiwara,agar Dira tak mengusirnya dari rumahnya.
"Eh?lo gapapa pelan pelan makanya,bikin jantungan aja,gue pesenin taksi aja ya lo kan gabisa bawa motor nanti jatuh ditengah jalan pula" Saut Dira menghidupkan handphonenya langsung menelpon taksi.
"Aelah,Iya yaudah iya gue nurut aja deh apa katalo."
"Dir." Lanjutnya lagi.
"Apaan?"
"Lo cantik juga ya kalo gapake seragam sekolah."
"Emang gue cantik apa adanya kali,lo nya aja baru tau"
"Iya makanya gue suka." Ucap Arkan sambil memainkan Handphonenya tapi tidak menoleh ke arah Dira.
Dira terdiam dengan perkataan Arkan,tetapi dia harus fokus jangan sampai terperdaya olehnya karna misinya yang sekarang ini buat Arkan suka sama dia,bukan malah sebaliknya. Dira langsung salah tingkah dan mengalihkan pembicaraan,Arkan melihat tingkahnya langsung tertawa.
"Santai aja kali,sama gue aja kok" Lanjut Arkan lagi.
"Udah sana,udah gue pesan tu ya,paling ntar lagi sampe"
Dira langsung membereskan meja ruang tamu dan mengangkatnya kebelakang,saat ini dia sangat gugup,sikapnya itu terlalu terlihat oleh Arkan,Dira sangat tidak pandai menyembunyikan perasaannya.
"Dir,gue cabut dulu ya taksi nya udah datang,gue titip motor kesayangan gue jangan sampe ada lecet sedikit pun"
"Yaampun segitu sayangnya lo sama motor itu?iya deh iya gue jaga baik baik kalo perlu gue selimutin sekalian."
"Boleh juga sih hehe,dah ya gue pulang dulu,sampai jumpa besok" Arkan melambaikan tangannya sambil masuk kedalam mobil pandangannya tak lepas dari wajah Dira,dia begitu senang padahal baru saja berkelahi.
Tanpa mereka sadari,Henry melihat keasikan Dira dan Arkan dari jendela kamarnya,karna Dira dan Henry bertetangga sangat jelas bisa melihat apa yang terjadi disana,dia sangat marah sekarang kenapa Arkan bisa mengganti posisinya yang dulu dia punya,dia mengepal tangannya kuat kuat,dan terus menahan emosi dia menyesal perbuatannya itu mungkin saja dia harus menunggu waktu yang tempat untuk meminta maaf lagi kepada Dira.
***
Pagi itu sangat cerah,Dira bersiap siap berangkat kesekolah,sesekali pandangan matanya melihat Rumah Henry,yang biasanya mereka selalu pergi bersamaan dan sekarang tidak lagi,Dira sadar dia tidak boleh berlama lamaan marah dengan Henry,tapi dia juga harus menjaga gengsinya untuk tidak berbicara duluan pada Henry.
Sesampainya disekolah,Dira melihat Arkan tetapi Arkan hanya melewatinya ingin menyapanya tapi Dira dicuekin dia sangat malu sekarang apalagi disekitarnya banyak orang,iya mengalihkan dirinya masuk kekelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/141703274-288-k425881.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok galak vs Cewek jutek
Teen FictionGimana kalo cowok galak sama cewek jutek disatukan?,apa hati sicewek jutek akan luluh?dengan berjutaan gombalan dari si cowok galak? ---------------------------------------------------------- "Aku seneng kamu nerima tantangan itu,jadi aku bisa punya...