12.Sebesar itukah?

3.4K 119 1
                                    



"Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu.
Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu."

------------------------------------------

Pagi itu,Dira mengawalinya dengan saat indah bersama mimpinya tadi malam,dia tidak tau apa yang membuat nya bahagia,padahal kalau dibilang dia baru saja ditinggalkan sahabat kecilnya,yang tadinya ingin menangis seharian rencannya digagalkan Arkan,dia selalu saja membuat Dira tertawa dikala dia ingin menangis.

Lagi lagi Dira ingin segara bertemu dengan Arkan seperti menanti cahaya tak menyerah walau langkah melemah. Entah kenapa hatinya berkata. Dialah orangnya.

Walaupun semua orang saat ini akan membenci Dira tapi ya mau bagaimana lagi,hatinya tetap memilih Arkan,siapa yang tau kalau jadinya seperti ini,memang untuk hal seperti ini Dira memang keras kepala tapi dia tau menaruk hatinya ditempat yang pas.

Dia berjalan menuju gerbang sekolah,suasananya seperti biasanya menyapa Pak Bejo satpam sekolah yang terkenal ramah dan sopan kepada semua murid,melihat pemandangan yang kurang enak dilihat ya pasti tau,setiap pagi Pak Dirman selalu mengadakan razia kecil kecilan,mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut,terutama dirazia untuk para siswa lelaki.

Disana,lelaki yang dinantinya muncul juga,Arkan.

Mereka berdua bertemu ditengah lapangan sambil tersenyum bahagia,Arkan menghampirinya sembari ingin menggandeng tangan Dira,dan menaiki sanak tangga satu persatu,ada saja obrolan mereka yang membuat masing masingnya tertawa,tak perduli mereka dilihat orang tidak waras,seperti dunia milik mereka berdua.

***

"Dir,kantin yuk,lo belum sarapankan?" Tanya Qila,sambil meraih tangannya.

"Eh iya yuk"

"Btw,lo udah jadian aja sama Arkan." Saut Sherly.

"Hm iya nih Sherl" Goda Qila pada Dira.

"Yaa tapi misinya gatepat waktu,buktinya ini udah sebulan lebih"

"Ya gapapa kali,yang penting lo udah jadian" Tawa Qila sambil menyolek bahu Dira.

"Eh,lo kan godain Nata,sampe sampe dia semalam gak mood ketemu sama gue?" Sambar Karin yang baru saja datang dari ujung koridor sekolah.

"Apaansih lo baru aja datang,gajelas banget sih" Sambar Sherly berdecak kesal.

"Gue gapunya urusan sama lo,mending minggir deh"

"Kalo lo punya urusan sama Dira,berarti lo juga harus berurusan sama gue dan Sherly" Sambar Qila kejam.

"Lo sakit?" Tanya Dira.

"Gila lo ya jawab dong,kok malah nanya yang lain sih"

"Apa yang harus gue jawab?"

"Lo yang godain Nata kan?"

"Nata?gasalah dengar?asal lo tau ya gue udah gaada urusan lagi sama dia" Amarah Dira seketika naik saat Karin menyebut nama Nata didepannya,ya bagaimana tidak seperti itu,siapa aja yang berada diposisi Dira pasti selalu kesal dengan apa yang dialaminya dengan Nata.

"Uda jangan banyak alasanlo,bilang aja gausa banyak omong" Tangan Karin mulai melamabaikan tangannya kewajah Dira,seketika perlakuannya itu dihentikkan oleh Nata,Dira terkejut melihat Nata ada disampingnya.

Cowok galak vs Cewek jutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang