14.Untuk perempuanku yang sedang sakit.

3K 111 1
                                    



Aku adalah angin yang akan memelukmu sepanjang kesedihan dan kegembiraan.

--------------------------------------

"Tolong aku,jauhkan aku darinya,sangat berisik dan gelap"

Pandangan Dira semakin kabur,melihat wajah Nata samar samar yang sedang kebingungan membuat Dira semakin panik dan ketakutan,tubuhnya bergetar diatas lantai yang dingin itu,orang orang ramai melihat kejadian itu dan segera datang berlarian,Nata membangunkan Dira yang saat ini sedang kejang,Dia yang menyibukkan dirinya,berteriak kepada orang yang ramai itu untuk memanggilkan bantuan secepatnya,ya Nata sangat cemas pada Dira sekarang,dia tidak tau apa yang akan diperbuatnya selain membangunkan Dira saat ini.

"Tolong panggil Ambulance sekarang!" Pinta Nata meneriaki perempuan yang disampingnya itu.

Suasana semakin ramai mengelilingi Nata dan Dira semuanya dalam keadaan panik melihat Dira,kalau dibilang ini kejadian yang pertama kali dialami Dira selama SMA sudah lama sejak kejadian dia berada dibangku SMP penyakitnya yang kambuh karna teman temannya menyudutkan dirinya berteriak sekencang mungkin,memaki Dira yang aneh aneh,ya kalau bisa dibilang semacam trauma berat untuknya.

Kebetulan sekali Arkan tidak hadir sekolah,dan menjadi kesempatan Dira untuk bertanya pada Nata,ya pada akhirnya kejadiannya seperti ini,Siapa yang bisa menduga penyakit Dira kambuh,kini Kondisi Dira benar benar kacau,saat ambulance tiba,Nata segera menggendong tubuh Dira dan berlari menuju gedung luar sekolah.

Keadaan panik sekali,semua orang melihat Nata menggendong Dira dengan tergesa gesa wajah Nata sangat ketakutan,khawatir akan kondisi Dira,langkah mereka semakin lama semakin jauh,menghampiri sebuh van putih yang sudah terbuka pintunya itu dibantu dengan dua orang perawat dan Nata memasuki Van itu kemudia berjalan.

Kini Dira benar benar tidak sadarkan diri,kedua perawat itu mulai menyalurkan pipa pernafasan kewajah Dira,sementara Nata sepanjang jalan tetap memegang tangan Dira yang dingin itu.

***

"Woi,dimana lo bangsat" Suara siapa lagi kalau bukan Arkan yang selalu aja membuat kehebohan ditengah tengah keramaian yang sedang sibuk dengan urusan masing masing,suara Arkan memenuhi seluruh ruangan dirumah sakit itu,seketika pandangan mengarah pada Arkan ya jelas saja dia tidak akan peduli dekat orang orang yang memandanginya dengan aneh,pandangannya mulai sibuk mencari keberadaan Nata,seperti banteng yang sedang mengejar musuhnya.

"Mas tenang,ini rumah sakit" Perawat yang berada disana segera menenangkan Arkan,lagi lagi dia tidak peduli,matanya sibuk saja mencari tubuh Arkan.Ditelusuri satu persatu ruangan dirumah sakit itu,nafasnya yang tergesa gesa dipenuhi kekhawatiran membuatnya gelisah.

"Apa?" Nata berdiri tepat dibelakang bahu Arkan,seketika Arkan menoleh kebelakang,sontak kedua tangannya memegang erat kerah baju Nata.

"Lo apain cewe gue?dimana dia sekarang?"

"Bukan salah gue kok" Dengan enteng Nata mengeluarkan kata kata tidak bersalah,sementara Arkan semakin panas akan tingkah Nata yang terlalu sepele dengannya.

"Maksud lo apa?"

"Ya gue cuma bilang itu bukan salah gue"

"Banyak bacot lo" Nata terjatuh,Arkan sudah melayangkan pukulan kerasnya kewajah Arkan,semua orang melihat kejadian itu langsung terdiam dari kesibukan masing masing,dan mulai berjalan ke arah mereka melihat apa yang terjadi.

"Jangan pancing emosi gue,gue gak lagi bercanda" Nata perlahan lahan bangkit,tangan kanannya menyentuh bibirnya yang berdarah dan sedikit kesakitan akibat pukulan Arkan yang lumayan keras.

"Hahaha" Suara tawa Nata mengisi kekosongan ruangan yang hening seketika tadi,Arkan terkejut melihat tingkah Nata yang cukup gila,bagaimana bisa Nata langsung tertawa disaat seperti ini.

"Gila lo ya?"

"Lo yang gila kali" Bentak kuat Nata,Arkan yang sedang tidak ingin melawani Nata,langsung pergi meningalkannya.

"Eit,tunggu dulu" Tangan Arkan dicegah oleh Nata,seketika Arkan berbalik arah dan sebuah tonjokan diperutnya siap menerima Arkan.Arkan memegang perutnya dan jatuh kesakitan,ternyata Nata tidaklah mudahla dikalahkan,ambisinya terlalu kuat,membuat waktu Arkan berkuras dengan cepat.

"Gue peringatin ke lo ya,gue kesini bukan mau main main sama bocah kaya lo,gue mau nyari cewe gue." Tunjuk Arkan pada Nata,tak biasanya Arkan seperti ini hanya mengabaikan musuhnya,apalagi kalau bukan untuk Dira.

***

"Dir,lo kenapa bisa gini sih" Rengek Arkan pada Dira dengan dipenuhi kekesalan pada dirinya,jujur Arkan tidak sanggup melihat Dira seperti ini,ya bukan masalah besar kata dokter Dira hanya pingsan,tetapi bagi Arkan itu masalah yang sangat besar,dirinya sangat kacau melihat Dira seperti ini,gagal untuk melindungi kekasihnya itu,

"Eh nak Arkan." Sapa Sarah dengan ramah,mamanya Dira.

"Tan" Senyum Arkan sambil menyalami Sarah,walaupun hanya baru beberapa kali bertemu,Sarah sudah sangat akrab pada Arkan.

"Sudah berapa lama kamu disini?"

"Baru bentar kok tan"

"Tante senang,disaat seperti ini kamu menemani Dira" Senyum Sarah sambil menepuk tangan Arkan.

"Iya tan,sampe Dira sadar Arkan boleh disini kan tan?"

"Boleh dong,tante malah seneng lagi,tapi kenapa kamu dari tadi megangin perut kamu aja,ada yang sakit nak?" Arkan langsung gugup,dan menyari alasan untuk menjawab pertanyaan Sarah.

"Belum makan tan,hehehe"

"Aduh kok belum makan sih,goblok"

"Makan dulu sana gih,biar tante yang jagain Dira,kata dokter Dira bentar lagi siuman kok"

"Tapi tan.-"

"Udah udah gapapa kok"

"Iya iya deh,bentar ya tan" Arkan langsung bergegas pergi dan mengambil jaket yang terletak dimeja ujung,kemudian meninggalkan Sarah dan Dira diruangan itu.

###

hallo,hai gimana ceritanya?cuman bisa up segini aja semoga suka,enjoy your day<3

Jangan lupa vote comment,kritik & sarannya yah<3

F,lov,f

Cowok galak vs Cewek jutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang