21. Penyesalan dan Hilang ingatan

1.5K 54 0
                                    


"Keadaan kita yang lagi kaya gini bikin aku harus pandai-pandai untuk nyemangatin diri sendiri."

--------------------------------------------------------

Dira merebahkan badannya diatas tempat tidurnya,sekaligus menyusun jadwalnya nanti ingin pergi kemana saja. Bahkan hari ini Henry sudah Dira booking luan untuk menemani dia jalan jalan nanti.

Dira pun bangkit dari tempat tidur dan menuju lemarinya itu,bahkan nyaris bajunya tak ada senggolan sedikit pun. Semuanya begitu rapi sampai debu pun tak ada yang berani mendekati bajunya. Ia Sarah yang selalu membersihkannya.

Dira menatap lemari itu ingin memilih beberapa baju,tapi matanya teralihkan kearah seragam sekolahnya. Sayang sekali dia tidak bisa melanjutkan masa-masa yang paling indah dihidupnya yaitu masa SMA.

Eh tidak tahu juga itu bisa dibilang indah atau tidak.

Bahkan diusianya yang saat ini 22 tahun,dia belum mendapatkan ijazah SMA. Berbeda dengan Henry dan Nata mereka sudah punya sertifikat kelulusan dan sekarang kuliah di Universitas yang sangat bagus.

Tiba-tiba air mata mengalir di pipi Dira,dia sangat merindukan moment itu. Tapi apa boleh buat.

"Kalau gue diberi satu permintaan,gue bakalan minta mesin pengulang waktu sekarang ini. Gue mau balik kemasa itu,masa dimana gue bahagia."

"Dira?" Ucap Henry yang tiba-tiba muncul dikamarnya.

Dira langsung mengusap air matanya yang bercucuran,Henry menyadari bahwa Dira sedang menangis tadi.

"Eh,kurang ajar lo ya! Bukan ngetuk pintu dulu! Kalo tadi keadaannya gue lagi gapake baju gimana!" Celoteh Dira. Mulutnya masih sama seperti dulu,masih sama cerewetnya.

Henry tertawa "Berarti hadiah jackpot buat gue dong,hahaha"

"Gilak lo. Dari dulu gak pernah berubah,sama-sama genit!"

Henry melangkah kearah tempat tidur Dira sambil tertawa.

"Yaelah lagian sih lo pake acara bengong,dari tadi gue udah nyariin lo diluar. Kata Tante Sarah lo dikamar,yaudah gue samperin aja noh"

"Bacot ah,sana dulu gue mau ganti baju. Mau disini aja lo?"

"Boleh emangnya?" Goda Henry.

"Lo mau gue bacok?sana pergi!"

***

"Nah,Pake helm dulu." Ucap Henry menyodorkan helm pada Dira. Sebenernya Henry sudah berisi keras menawarkan Dira untuk pergi naik mobil,tapi Dira tidak mau menurutnya naik motor lebih asik menikmati pemandangan dari pada harus didalam mobil.

"Pakeinn dong" Rengeknya. Henry tertawa tingkah Dira masih saja seperti anak kecil. Tapi dia sangat nyaman dengan semua itu.

Kini mereka sudah diatas motor,dan Henry pun menancapkan gas motornya. Dira memegang erat pinggang Henry.

Henry tersenyum.

"Gue nanti mau ketoko buku dulu abistu pergi shopping terus gue nanti mau nyoba beli make-up terus sama gue mau nonton bioskop ada film seru katanya. Dan abis itu kita makan,gue mau nongkrong dikafe,udah lama enggak rindu banget" Ucap Dira panjang lebar.

"Iya bawel ah,lo mau ke Antariksa pun gue anter Dir. Asal jangan ke Pasar aja"

"Kok lari kepasar sih?"

Cowok galak vs Cewek jutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang