24. Kebenaran yang tak bisa diterima.

1.5K 55 0
                                    

"Kalau kita ingin mencintai seseorang, kita harus belajar memaafkan dan menerima rasa sakit yang dia berikan."
-Arkan 2k20

-------------------------------------------------

Sejak semalam kebenaran yang sama sekali tak bisa diterima oleh Dira adalah bahwa Arkan itu pacarnya sejak dari dibangku SMA.

Dira bahkan tidak mengerti mengapa bisa mengenal Arkan bahkan menerima dia sebagai pacarnya. Memang kalau dipikir-pikir Arkan tergolong manusia ganteng diantara cowok-cowok lainnya,tapi tampilannya itu sangat berantakan. Bahkan kegantengannya kadang ditutupi oleh cara berpakaian.

Arkan memang orang yang tidak suka ribet dalam urusan gaya berpakaian,apa yang menurutnya bagus dipakai itu yang akan disukai nya.

Padahal Dira aja sampai sekarang tidak habis pikir,lelaki idamannya itu contohnya seperti Nata. Bukan Arkan.

"Ya,terus. Kalo gue pacaran sama tuh orang kan itu cerita dulu, Sekarang mah beda. Gue udah 22 tahun,dan cerita cinta gue waktu SMA itu cuma cinta monyet."

"Lagian,gue sama sekali gapunya perasaan ke dia. Bahkan rasa suka aja gue gapunya,gimana gue bisa sayang ke dia?"

Henry yang dari tadi menyimak perkataan Dira sambil menunggu Dira kapan dia selesai dari ocehannya.

Hari ini adalah jadwal Dira untuk menjalankan Periksa Rutin untuk mengecek keadannya. Bahkan Dira juga mengikuti beberapa terapi untuk memulihkan otot-ototnya agar lebih sehat.

Karna Henry pernah berjanji pada dirinya sendiri jika nanti Dira akan siuman,dia akan menemani Dira kemanapun ia mau. Dia tidak akan mengulangi kesalahannya untuk kedua kali.

"Udah siap ngocehnya mak lambe?"

Dira menatap Henry dengan muka masam lalu melayangkan pukulan cukup kuat pada bahu Henry.

"Sakitt goblooogg" Eluhnya sambil mengelus-elus bagian bahunya.

"Gue lagi enak-enaknya curhat tapi lo malahan gak dengerin omongan gue"

"Iya,iya sekarang siap-siap dulu. Dimobil juga bisa kali ceritanya"

Dira menunjukkan raut wajah mengerut sambil membereskan pakaiannya. Kini mereka sedang ada dikamar Dira.

Henry mengacak-acak rambut Dira dengan gemas lalu meninggalkannya sendirian. Dia hendak menuju keruang tamu untuk bertemu Sarah.

"Tantee,Dira makin jahat sama Henry. Masa dari semalam Henry selalu dipukul terus,marahin dong Tan" Rengeknya seperti anak kecil.

Sarah hanya tertawa sambil mengulek adonan untuk membuat kue kesukaan Dira nanti. "Iya,nanti Tante marahin. Dira udah besar tapi kelakuannya masih kaya anak kecil aja" Ucapnya.

"Enak aja dimarahin. Tuh si Henry yang kurang ajar,orang lagi enak cerita malah dikatain mak lambe" Saut Dira yang baru keluar dari kamarnya.

"Emang kalian ya,sama-sama gak pernah berubah dari kecil. Gapernah akur" Tawa Sarah.

"Udah ayo,lo mau netap disini aja?" Teriak Dira.

"Yaelah sabar. Ini gue nyari konci mobil gatau dimana"

***

Cowok galak vs Cewek jutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang