"Tanpa sepengetahuan lo,bagaimana jika ternyata diam diam gue masih nungguin lo?:)"
-Arkan--------------------------------------------
Hujan kian sering membayang dilangit itu,sesekali air hujan yang lama dirindukan itu turun juga meski tak lama.
Hari ini Dira sudah berada didepan rumahnya hujan berhenti dengan membawa mantel hujan dan didepannya ada sebuah sepeda motor berwarna biru putih dan sebuah helm bermotif polkadot.
"Yaampun,hujan terus sih gini kapan berhentinya?" Gumamnya dengan kesal,kalau aja Dira bangun lebih awal pasti dia gak akan terkena hujan,karna keterlambatannya yang cukup sering Dira sudah diberi peringatan oleh Pak Dirman,guru BP nya itu.
"Woi Dir,baru mau pergi lo?lama banget,hati hati lo nanti dihukum lagi sama Pak Dirman,ayo sini sama gue aja" Teriakan seorang lelaki dari mobil yang berada didepan pagar rumahnya.
Dia Henry sahabat Dira dari kecil,mereka kalau dibilang seperti saudara kembar orang tua mereka sangat dekat,bahkan melahirkan Dira dan Henry pun dirumah sakit yang sama pada hari yang sama,waktu yang sama dan jam yang sama,bahkan sampai sekarang mereka pun tinggal bersebelahan rumah,walau kadang Dira sering ngambek sama Henry tapi Henry paling jagonya buat mood Dira balik seperti semula.
"Lama banget si lo keluar,gue nungguin lo tau,biar pergi samaan"
"Yee maap kali,gue nyariin kunci mobil gaketemu-ketemu,eh taunya dikantong gue"
Dira melangkah maju dan menuju mobil Henry,dengan memakai mantel hujan yang digenggamnya tadi,tidak ada pilihan lain,melihat waktu yang terus berjalan,Dira harus menghematnya agar tidak telat masuk.
"Ettt dahh,ngapain lo pakai mantel hujan segala?"
"Berisik ah,ayo jalan keburu telat"
"Aelah,percuma gue marah sama lo malah gue dimarahi,yauda ayo tuan putri"
***
"Ahh siall,pintu gerbang udah ditutup Dir,gimana dong gue sering telat lagi" Umpat Henry dengan nada tinggi dan raut wajah yang kesal,ia melontarkan emosinya kepada Dira.
Dira yang juga kesal pada sikap Henry tak terima,dia langsung mencari cara agar dapat masuk kesekolah tanpa ketahuan oleh Pak Dirman.
"Hen.." Panggilnya.
"Gue ada ide gimana cara kita biar masuk kedalam sekolah,kemarin gue liat si Angga cabut tuh dia loncat dari pagar belakang,lumayan tinggi sih jalannya srategis juga"
"Yakin Dir?lo beranikan?gue ayo ayo aja" Tanya Henry dengan tatapan ragu.
Dira pun langsung mangguk mantap dan tanpa basa basi lagi mereka mulai jalan kebelakang sekolah yang ditunjukan Dira.
"Ini nih,gimana?gue naik luan ya,lo pegangin tapi,ntar kalo jatuh kan ga lucu" Ucap Dira yang saat ini terlalu cerewet kepada Henry.
"Paling gue ketawain lo sekuat kuatnya,uda ah banyak omong,cepetan"
"Ettt jangan ngintip rok gue lo,awas ambil kesempatan,liat keatas dikit abis lo gue buat" Sautnya lagi yang sedang memanjat dan memakai rok setulut dan seragam putih abu.
"Aelah ni cewek galak amat,kok bisa gue setetangga sama dia"
Dira langsung loncat aja tanpa permisi dan jatuh diatas tanah berwarna coklat pekat itu.
"Aduh,sialan!" Eluhnya disamping dinding tembok.
"Dira?" Panggil Henry tapi tak ada sahutan dari Dira.
"Dir?" Panggilnya sekali lagi.
"Lo gapapa dir,bentar bentar biar gue loncat nih,tungguin gue" Henry teriak kaget langsung buru-buru loncat menghampiri Dira.
Pertama kali permandangan yang mereka lihat adalah seorang siswa lelaki SMA Nusantara sedang menghidupkan korek api dan memegang sebatang rokok,melihat kearah Dira dengan terkejut seketika wajahnya berubah menjadi menyeramkan,ia takut Dira melaporkan ke Pak Dirman karna perbuatannya itu.
"Eeehh...eh..siapaloo?! "Saut Dira sambil mengusap tangannya yang kotor dan mengambil tasnya.
Siswa lelaki itu mulai diam-diam menyembunyikan korek dan sebatang rokok yang digenggamnya tadi kebelakang pinggangnya.
Dira masih menatapnya dengan jelas,tapi lelaki itu langsung kabur dan lolos dari tatapan Dira begitu saja tanpa permisi.
"Dir,lo gapapakan?udah ah yuk pergi keburu Bu wulan masuk." Ucap Henry menyadarkan Dira yang masih heran.
"Hen,lo kenal dia?" Tanyanya heran.
"Ah yang ngerokok tadi?itu si Arkan seangkatan kita terkenal sama bandelnya,beda deh sama gue anak baik baik hehe"
"Ah seriuslo?pantes deh berani banget ngerokok dibelakang sekolah"
"Iya serius,tapi cewek disekolah ini bukan main ngejar tuh anak,gue gangerti liat muka gantengnya dari mana" Ucap Henry sambil merapikan bajunya yang kotor dan mengusap tangannya.
"Kok gue kaya pernah ngeliat dia ya,tapi gue gayakin dimana."
"Ah ngasal kali lo,udah ah ayo"
"Sabar kali."
***
"Dir,kantin yuk lapernih" Saut Sherly teman sebangkunya itu,Dira yang masih terpikir kejadian tadi,melihat wajah lelaki itu tampak tidak asing,seperti seorang yang pernah dia jumpai.
"DIRAA!!"
"Hellowww Indira Metasha,kok lo masih bengong aja,ada apasih gabiasanya lo gini,cerita dong" Sambar Sherly
"Ha?Apa Sher?!"
"Hm gini nih yang gue gasuka,omongan gue gadengarin."
"Udah ah ayuk,perut gue dari tadi asik nyanyi seriosa mulu,minta disumpal makanan hehe" Saut Qila yang langsung memotong pembicaraan mereka.
"Maap kali,gue cuma masi ngantuk aja,jadi gafokus" Ucap Dira sambil mengambil uang ditasnya dan bergegas pergi kekantin.
###
Hai semua,ini tulisan wp aku yang pertama,semoga kalian suka ya,mungkin disini belum keliatan serunya hehe.
Jangan lupa vote dan comment nya ya <3.
F lov,f
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok galak vs Cewek jutek
Ficção AdolescenteGimana kalo cowok galak sama cewek jutek disatukan?,apa hati sicewek jutek akan luluh?dengan berjutaan gombalan dari si cowok galak? ---------------------------------------------------------- "Aku seneng kamu nerima tantangan itu,jadi aku bisa punya...