Malam telah tiba. Langit begitu gelap dengan awan yang menggumpal di atas sana. Mingyu berdiri menatap keluar jendela sembari memainkan cincin di tangan kanannya. Saudaranya sudah pergi untuk mengurusi perdamaian antara bangsa vampir dan werewolf yang sudah ratusan tahun terjaga dengan baik karena keterlibatan penting keluarganya. Bukan itu yang mengganggu pikiran Mingyu melainkan pesan yang diminta oleh Joingin.
Mingyu tidak mengerti mengapa Jongin ingin seorang manusia seperti Wonwoo dijaga. Tak ada alasan yang tepat menurut Mingyu. Ia hanya tau Jongin memintanya dan sebagai bentuk hutang budi karena saudaranya itu pernah menyelamatkannya di masa lalu, maka tidak ada jalan untuk menolak.
Mengingat nama Wonwoo membuat Mingyu kembali memikirkan keanehan yang ia rasakan pada sosok itu. Siapa sebenarnya Wonwoo?
Ia yang merasa frustasi itu segera meraih jaket yang tergantung di sudut ruangan. Berdiri diam di rumah dengan pemikiran yang tak memiliki jawaban sungguh tidak membantunya.
"Mungkin dengan berada di sisimu bisa membantuku menemukan jawaban"
Setelah menyelesaikan ucapannya Mingyu segera beranjak dari tempat tinggalnya. Dengan kelebihan yang ia miliki sebagai vampir, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk berada di tempatnya saat ini.
Kini Mingyu berdiri menatap rumah di hadapannya. Memperhatikan lampu yang menyala hanya dari beberapa ruangan itu. Ditatapnya jendela atas rumah itu. Ruangan yang Mingyu yakini adalah kamar dari Wonwoo.
"Kau Kim Mingyu, bukan?"
Mingyu membalik badan dan menemukan Jungkook dengan sekantung plastik besar yang dibawanya. Sepertinya lelaki itu baru saja dari supermarket.
"Kau pasti heran mengapa aku tau namamu. Kau mahasiswa baru yang sangat sering dibicarakan oleh anak-anak lainnya" sambung Jungkook lalu berjalan melewati Mingyu begitu saja. Namun, saat ia hendak membuka pintu pagar rumahnya ia berbalik dengan kening yang berkerut "ada keperluan apa kau kemari?"
"Dimana Wonwoo?"
"Wonwoo? Wonwoo hyung? Dia baru saja pergi akan ke rumah Jihoon Hyung. Mengapa kau mencari kakakku?"
Mingyu melangkah mendekat sembari menatap lekat kedua mata Jungkook. Ia mengunci manik itu segera, "kita tidak bertemu malam ini. Kau baru saja pergi ke supermarket dan masuklah ke dalam rumah untuk melakukan apa yang sudah kau rencanakan"
Setelahnya, Mingyu menghilang dalam sekejap. Jungkook yang sempat mematung dengan pandangan kosong itu pun tersentak dan berkedip pelan berulang kali. Ia menarik nafas dan masuk ke dalam rumah dengan tenang seperti tidak ada yang terjadi barusan.
Jeon Jungkook, pasti seperti biasanya. Terlalu malas mengonsumsi vervain sehingga membuatnya diperdaya tadi.
•°•°•°•
Jalanan kota Namhae terlihat seperti malam biasanya. Sepi dan tenang. Lampu jalan yang paling sibuk menyinari jalanan. Warga kota sendiri terlihat malas untuk berkeliaran di malam seperti itu. Suara riuh terdengar dari rumah yang sedang berkumpul dengan keluarganya atau kafe dan bar yang lebih diminati oleh masyarakat disana.
Wonwoo berjalan sendiri menuju rumah Jihoon untuk mengerjakan tugas. Bukan sebuah rahasia baginya bahwa lingkungan di sekitarnya tidak begitu aman bagi manusia biasa sepertinya berjalan sendiri. Tapi inilah Wonwoo, sosok yang tidak begitu ambil pikir dan masih santai melanjutkan langkahnya. Udara malam itu terasa begitu dingin. Terbukti dari uap yang keluar dari mulut Wonwoo setiap ia membuang nafas.
"Lihat, ada siapa ini"
Wonwoo berjengit kaget saat jalannya dihadang oleh dua lelaki berbadan tegap. Wonwoo memilih diam bukannya mengambil langkah mundur atau lari. Manik rubahnya terlihat was-was pada gerak-gerik dua lelaki asing dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of The Dark | Meanie
FanfictionPulau Namhae atau bisa di sebut Kota Namhae yang berada di Provinsi Gyeongsang Selatan adalah tempat dimana Wonwoo tinggal dengan keluarga kecil serta teman-temannya. Menajalani kehidupan yang tidak biasa Dimana ia di kelilingi tidak hanya oleh man...