Pandangan Mingyu masih terkesan samar-samar seiring dengan mata yang terbuka perlahan. Tubuhnya terasa sakit di beberapa bagian. Lukanya mungkin sudah sembuh karena kelebihan lain menjadi seorang vampir adalah mereka mampu menyembuhkan diri sendiri. Dirinya melenguh dengan tubuh yang berusaha untuk berdiri. Mata menyapu hutan yang terlihat berantakan.
"kau sudah bangun" sosok perempuan dengan wajah tegas dan sangat cantik berdiri di hadapan Mingyu.
"aku sudah lama ingin bertemu dengan sosok vampir dari keluarga Kim selain Jongin tentu saja" perempuan dengan pakaian gelap itu kembali bertanya. Rambut panjangnya tergurai begitu saja dengan riasan mata kuat.
"tenang, Mingyu. Dia Krystal, penyihir terkuat yang sudah hidup ribuan tahun"
"aku tidak butuh perkenalan ini. Aku harus segera mencari Wonwoo" Mingyu berjalan melewati Jongin begitu saja. Pikirannya saat ini hanya ada Wonwoo. Ia tidak bisa tenang setelah melihat Wonwoo dibawa pergi oleh Daniel di depan matanya. Seandainya ia tidak lengah tadi--
Langkah Mingyu terhenti ketika Seungcheol menghadang jalannya. Ia menatap sengit lelaki itu, "menyingkirlah sebelum kupatahkan lehermu"
"kau tidak bisa melakukan sesuatu dengan tenang?"
"bagaimana aku bisa tenang? Wonwoo sekarang bersama dengan Daniel dan seperti yang kau lihat kawanannya telah melarikan diri untuk membantunya"
"aku akui kau memang ceroboh"
Mingyu mencengkram kerah baju Seungcheol. Amarahnya sudah tidak bisa ditahan kini. Mengapa semua orang terlihat begitu santai dan hanya menghalangi apa yang akan ia lakukan. Kali ini ia tidak akan bersikap baik, jika harus membuat orang yang menghalangi langkahnya tidak sadarkan diri.
"ini bukan ulah Daniel" Jongin menarik kasar tangan Mingyu dari kerah Seungcheol "ikut denganku dan dengarkan penjelasan Krystal"
"aku harap diammu berarti iya" Krystal tersenyum lalu berganti menatap Seungcheol "aku tau kau vampir yang pintar. Pergilah bersama Jihoon dan lakukan sesuai yang kita diskusikan tadi. Dan kau Kim Mingyu ikut aku serta Jongin"
•°•°•°•
Satu kayu bakar telah masuk ke dalam perapian. Lampu utama telah dimatikan Jeonghan menyisakan lampu remang yang ada di ruang tengah serta lilin di beberapa rak. Insting vampirnya merasakan jejak kaki yang berjalan mendekat. Ia tersenyum lalu berbalik, "kau sudah sadar?"
"k-kita dimana?" tanya Wonwoo--lelaki yang menatap Jeonghan dengan rasa takut. Pakaiannya masih sedikit kotor. Rambutnya terlihat berantakan dan nafasnya terasa berat.
"di tempat yang aman" Jeonghan tersenyum. Langkahnya pelan untuk menghampiri Wonwoo. Lelaki manis itu terlihat sedikit ragu saat Jeonghan hendak menggapainya. Tubuhnya bergetar ketika Jeonghan menggenggam tangannya dengan lembut "duduklah di sofa. Kau tidak perlu takut"
"kau vampir yang aku lihat malam itu. Di pesta tahunan kota Namhae. Kau terlihat seperti sosok vampir berdarah dingin"
"aku rasa semua vampir berdarah dingin" Jeonghan berdiri kembali setelah mendudukkan Wonwoo pada sofa yang menghadap perapian itu. Cangkir berisi cokelat panas yang ia sudah siapkan sebelumnya kini diberikan pada Wonwoo.
"minumlah"
Wonwoo masih terdiam ketika cangkir putih itu tepat di depan wajahnya. Ia masih tidak bisa percaya begitu saja pada Jeonghan. Bagaimanapun juga Jeonghan memiliki sejarah yang mengerikan. Tidak sedikit hal yang Wonwoo tau tentang vampir berparas sangat rupawan itu. Ditambah beberapa masalah yang Jeonghan telah lakukan tepat di depan mata Wonwoo. Akan tetapi, perlakuan Jeonghan saat ini benar-benar berbeda. Manik gelapnya juga sangat tidak biasa ketika memandang ke arah Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of The Dark | Meanie
FanfictionPulau Namhae atau bisa di sebut Kota Namhae yang berada di Provinsi Gyeongsang Selatan adalah tempat dimana Wonwoo tinggal dengan keluarga kecil serta teman-temannya. Menajalani kehidupan yang tidak biasa Dimana ia di kelilingi tidak hanya oleh man...