bagian 13 :: menghabiskan waktu bersamamu

4.4K 685 53
                                    

"Dan kau belum memberinya jawaban?"

Wonwoo menutup pintu lokernya dan menatap Jihoon sedikit kesal. Tidak bisakah temannya itu berbicara tanpa harus menjadi pusat perhatian. Wonwoo paham jika Jihoon terkejut akan ceritanya tentang kejadian semalam.

"Jujur, pikiranku seketika kosong saat itu"

"Kosong atau kau masih tidak bisa meyakinkan hatimu antara Jongin dan Mingyu?"

Terkutuklah bibir Jihoon yang selalu mengucapkan kebenaran tanpa memikirkan orang yang mendengarnya. Wonwoo pun hanya melanjutkan langkahnya tanpa bisa memberi jawaban. Jihoon yang berjalan di samping Wonwoo lekas menghadang langkah lelaki itu.

"Dengar, aku tidak ingin kau berurusan dengan vampir bersaudara itu. Aku sudah mengatakannya berulang kali"

"Mingyu tidak semudah itu" Wonwoo menghela nafas panjang

"Dia mengancammu?"

Lelaki pemilik mata rubah itu menggelengkan kepalanya lemah. Tangannya mengerat memeluk buku yang ada di dekapannya. Ia menatap putus asa pada Jihoon, "perasaanku padanya"

"Kau sungguh jatuh cinta dengan Mingyu? Secepat itu?"

"Tidak secepat dan sesederhana itu"

Jihoon meraih lengan Wonwoo. Menyadarkan sahabatnya itu akan ucapannya. Tidak mungkin secepat itu Wonwoo merubah arah hatinya. Ia yakin Wonwoo sangat menyukai Jongin, meski ia sendiri tidak begitu setuju akan fakta itu.

"Penglihatanku saat itu tidak bisa diabaikan, Wonwoo. Kau tidak bisa bersa--- "

"Kau bisa jatuh cinta dengan vampir dan aku tidak?" Wonwoo yang terlihat kecewa itu mencoba untuk mengontrol nafasnya. Ia menurunkan tangan Jihoon pada lengannya dan berusaha tersenyum "aku ada kelas sebentar lagi. Sampai bertemu setelah perkuliahan"

Jihoon hanya menatap kepergian Wonwoo. Tidak ada rasa ingin menahan atau kembali melempar berbagai kalimat darinya. Membiarkan Wonwoo untuk menenangkan dirinya adalah keputusan terbaik saat ini.

"Aku dengar Delight pub mempunyai wine baru mereka"

Jihoon mendengus saat mendengar suara lelaki yang kehadirannya tiba-tiba itu. Ia memutar badan dan menatap tajam kekasih yang menggantung hubungan mereka beberapa hari ini.

"Aku tidak ingin pergi denganmu" jawab Jihoon ketus

"Banyak yang harus kita bicarakan. Permintaan maafku yang terpenting, bukan?"

Jihoon lemah jika melihat tatapan memohon Seungcheol itu, "jam 7 malam. Terlambat sedetik saja, sihirku akan menyakitimu"

Lelaki bertubuh mungil pun berlalu dengan cepat. Meski dengan pernyataan yang terkesan tidak ramah itu, Seungcheol mampu tersenyum. Jihoon memang lelaki yang seperti itu. Ia sudah paham akan sikap kekasihnya itu.

"Selamat atas kembalinya hubungan kalian"

Seungcheol mendecih. Seringai tipis ia ukir pada wajahnya sembari bersandar pada dinding di belakangnya. Ia tau pembicaraan dengan vampir di depannya kini tidak akan pernah membahas topik yang menyenangkan.

"Pasti karena kau telah melepaskan Jeonghan" sambung vampir berkulit eksotis itu.

"Kim Mingyu, aku tau bukan itu yang akan kau katakan"

"Anggap saja urusan Jeonghan sudah selesai saat ini. Lalu bagaimana dengan pertemuan di Inggris? Kau tidak bekerja cepat"

Seungcheol bersedekap sambil menatap angkuh pada Mingyu, "aku sudah menemukan buku yang mampu menjelaskannya. Kau berhutang padaku karena sangat susah untuk mendapatkannya"

Beauty of The Dark | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang