Mobil jenis muscle car itu kini berhenti pada lahan parkir kampus. Jongin dan Wonwoo keluar bersamaan sembari membenarkan letak tas masing-masing. Jongin berjalan mendekati lelaki dengan kemeja hitam itu. Dilemparkannya senyuman yang membuat Wonwoo sedikit heran.
"Sampai bertemu pulang kampus nanti"
Lelaki dengan mata rubah itu tersenyum tipis. Ia mengangguk kecil tanpa melempar sepatah kalimat. Sampai sosok Jongin sudah tidak terlihat di hadapannya, Wonwoo masih berdiam dengan pikiran kosong.
"Kau tidak masuk kelas?"
Wonwoo berbalik dan menemukan Daniel yang berdiri dengan senyuman miringnya. Tangan lelaki berbadan tegap itu dimasukkan ke dalam kantung celananya; memberikan kesan angkuh.
"Setelah Kim Mingyu kini Kim Jongin. Kau cukup hebat"
Wonwoo tidak menjawab. Pandangannya ia jatuhkan ke arah lain. Ia hendak beranjak namun langkahnya dihalangi oleh Daniel. Manusia serigala itu berusaha menahan kepergian Wonwoo karena apa yang ingin ia katakan belum tersampaikan.
"Pergelangan kakimu sudah baik-baik saja? Malam itu saat kau tersandung di hutan"
"Ah ... Ya, sudah lebih baik. Aku ingat sebelum aku pingsan kau membantuku untuk berdiri"
Daniel tersenyum lalu perlahan mengeluarkan sapu tangan dari kantung celananya, "Mingyu meninggalkan sapu tangannya malam itu. Bisa kau kembalikan?"
"Mingyu?" Kening Wonwoo berkerut sembari meraih sebuah sapu tangan abu yang diulurkan oleh Daniel. Jadi, benar Mingyu datang malam itu dan membawanya pulang. Lagi, Wonwoo tidak habis pikir mengapa vampir itu tidak berkata jujur.
"Mengapa kau terlihat terkejut. Mingyu pasti tidak memberitaumu yang sebenarnya" Daniel menyeringai kecil lalu mendekat pada Wonwoo yang melangkah mundur perlahan, "jangan terlalu percaya pada keluarga Kim. Keduanya, baik Jongin dan Mingyu tidak berbeda sama sekali"
Daniel pun segera berbalik dan bergabung kembali dengan kumpulannya. Melirik sedikit ke arah Wonwoo untuk melempar seringai terakhir sebelum akhirnya benar-benar tidak terlihat.
Meski jelas Wonwoo terganggu dengan ucapan Daniel, namun ia mencoba mengabaikan kalimat terakhir lelaki berbadan tegap itu. Satu hal yang paling menarik bagi Wonwoo tentang keberadaan Mingyu malam itu. Alasan apa lagi yang membuat Mingyu tidak memberitaunya tentang fakta yang sebenarnya. Mengapa vampir berkulit eksotis itu tidak suka berbagi cerita tentang apa yang memang telah dilakukannya dan membuat kebaikan yang sebenarnya ada menjadi samar tidak terlihat.
Tidak terasa Wonwoo telah sampai di koridor kampus tempat loker mahasiswa berbaris rapi di sisinya. Di depannya ia melihat Seungcheol sedang merapikan beberapa buku di dalam loker.
"Akhirnya kau datang ke kampus"
Seungcheol menutup lokernya lalu melempar senyum pada Wonwoo yang baru saja menyapanya. Matanya bergerak seperti mencari orang lain.
"Kau tidak bersama Jihoon?" Tanya Seungcheol
"Jadi kalian belum berbaikan ..."
Ucapan Wonwoo yang menggantung itu di sahuti dengan bahu Seungcheol yang terangkat. Dia membenarkan letak ransel yang dibiarkan tersampir di satu pundak itu. Kakinya mulai melangkah menuju kelas bersama dengan Wonwoo di sampingnya, "aku masih belum bisa melepaskan Jeonghan. Hubunganku tentu tidak akan baik jika aku belum menjelaskan semuanya pada Jihoon"
"Dan perintah siapa lagi kali ini? Mingyu?"
"Aku harus masuk kelas. Nanti aku akan membahas Jeonghan dengan Mingyu dan aku akan meminta maaf pada Jihoon dengan segera"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of The Dark | Meanie
FanfictionPulau Namhae atau bisa di sebut Kota Namhae yang berada di Provinsi Gyeongsang Selatan adalah tempat dimana Wonwoo tinggal dengan keluarga kecil serta teman-temannya. Menajalani kehidupan yang tidak biasa Dimana ia di kelilingi tidak hanya oleh man...