Part 28 🎈

2.7K 157 6
                                    

"Kalau hanya sekedar mampir, lalu apa artinya janji manis yang telah engkau berikan?"

Happy Reading
Vote sebelum baca...

AUTHOR POV

"Dok, bagaimana keadaannya Kayla?" tanya Alka begitu melihat dokter yang menangani Kayla sudah keluar dari ruang UGD.

"Pasien Kayla kritis dan membutuhkan donor darah, apakah di sini ada yang memiliki golongan darah yang sama dengan pasien?" tanya dokter yang bernama Rian.

"AB positif dok?" tanya Kevin.

"Iya, apakah golongan darah anda sama?" tanya dokter Rian.

"Tidak dok." jawab Kevin.

"Lebih baik kalian cepat-cepat mencari donor darah bagi Kayla. Saya permisi dulu." ucap dokter Rian dan pergi.

"Kak, apa golongan darah bonyok lo nggak ada yang sama?" tanya Alka.

"Papa gue golongan darahnya sama kayak Kayla, tapi sekarang bokap gue lagi ada di Jepang." jawab Kevin.

"Kalo kalian?" tanya Alka pada Reno, Andre, Bela, Amel, dan Raka.

Mereka semua menggelengkan kepala. Alka mengacak rambut frustasi. Dan tiba-tiba ada satu nama yang muncul di kepalanya.

"Kak, gue tau siapa yang punya golongan darah sama kayak Kayla." ucap Alka.

"Siapa?" tanya Kevin.

***

Saat ini Alka sedang berada di kantor milik Papanya. Kalau kalian bertanya untuk apa Alka ke kantor Papanya? Jawabannya adalah, golongan darah Papanya sama dengan Kayla, AB positif.

"Pa." ucap Alka saat sudah sampai di ruangan Papanya.

"Alka, tumben kamu ke sini ada apa?" tanya Hermawan dan berjalan mendekati Alka.

"Pa, aku mau minta tolong sama Papa." jawab Alka.

"Minta tolong apa?" tanya Hermawan.

"Tolong donorin darah Papa buat Kayla." jawab Alka.

"Alka, kamu nggak usah nanya. Papa pasti akan nolongin Kayla kok." ucap Hermawan.

"Papa boleh minta apapun sama Alka." ucap Alka.

"Papa cuma pengin kita akur lagi Al, papa nggak mau kita kayak gini terus." jawab Hermawan.

Alka mendongakkan kepalanya untuk melihat mata milik Papanya. Ia tidak menyangka jika Papanya akan meminta itu.

"Papa boleh kan minta itu?" tanya Hermawan dan dijawab anggukan kepala oleh Alka.

Hermawan pun memeluk Alka, putra satu-satunya yang ia miliki. Setelah sekian lama, akhirnya mereka berdua bisa kembali menjadi Ayah dan anak yang seharusnya.

"Maafin Papa ya Alka." ucap Hermawan dan melepaskan pelukannya, ia melihat jika Alka juga sangat merindukan kasih sayang seorang Ayah.

"Iya Pa, Alka nggak pernah marah sama Papa. Sekarang kita langsung ke rumah sakit ya Pa." ucap Alka dan bergegas keluar kantor Papanya.

***

"Makasih ya om, udah mau donorin darah buat Kayla." ucap Kevin begitu Hermawan selesai melakukan transfusi darah.

"Iya nak Kevin, saya senang bisa membantu Kayla." ucap Hermawan.

"Al, Papa mau balik ke kantor ya. Papa masih ada kerjaan." ucap Hermawan.

"Iya Pa." ucap Alka dan mencium tangan Hermawan.

"Om duluan ya." ucap Hermawan pada Kevin dan yang lainnya.

"Hati-hati om." ucap Kevin, Raka, Reno, Andre, Bela, dan Amel bersamaan.

Tak lama kemudian dokter Rian keluar dari ruang rawat Kayla.

"Bagaimana keadaan Kayla dok?" tanya Alka.

"Pasien sudah aman dari masa kritisnya, sebentar lagi Kayla akan sadar." jawab dokter Rian.

"Apa saya boleh melihat Kayla dok?" tanya Alka.

"Iya boleh, silahkan." jawab dokter Rian.

"Terima kasih dok." ucap Alka.

"Sama-sama, saya permisi dulu." ucap dokter Rian dan pergi.

"Kak, gue masuk duluan ya." ucap Alka pada Kevin.

"Iya lo masuk dulu sana, gue mau beli makanan dulu. Terus buat kalian berlima, lebih baik pulang ini udah malam. Makasih banyak ya udah mau ikut nolongin Kayla." ucap Kevin.

"Iya Kak, kita juga kan sahabatnya Kayla." ucap Bela.

"Kabarin kita kak, kalau Kayla udah sadar ya." ucap Amel.

"Iya, pasti kok." ucap Kevin.

"Yaudah kita pulang dulu ya Kak." ucap Reno.

"Hati-hati." ucap Kevin.

Akhirnya Reno, Andre, Bela, Amel, dan Raka memutuskan untuk pulang karena hari sudah gelap.

Sementara Alka memasuki ruang rawat Kayla. Ia bisa melihat bahwa Kayla begitu rapuh. Alka pun duduk di kursi yang berada di pinggir ranjang Kayla.

Tangan Alka bergerak untuk menggenggam tangan Kayla.

"Ayy maafin aku ya, aku nggak bisa jagain kamu. Gara-gara aku, kamu jadi kayak gini. Maafin aku ya Ayy." ucap Alka dan mencium punggung tangan Kayla.

"Cepat sadar ya Ayy, I Love You." ucap Alka dan mencium kening Kayla.

Alka pun mengelus-elus punggung tangan Kayla. Hingga tak sadar, Alka sudah tidur dengan masih menggenggam tangan Kayla.

-
-
-
Haii, author up cepet loh😂

Yeay akhirnya Alka sama Papanya udah baikan lagi. Itu artinya cerita ini hampir end.......😭








Nggak kok, endnya masih lama😂😹

Vote and koment gaes

💙

Alkayla✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang