"Itu yang muka dua, kasihin satu mukanya buat orang yang carmuk!"
KAYLA POV
Pulang sekolah
"Kay, lo mau nebeng nggak?" tanya Bela.
"Nggak deh Bel soalnya ada rapat osis," ucap gue.
"Yaudah gue duluan yaa," ucap Bela dan berjalan pergi.
Gue pun berjalan menuju ruang osis, dan ternyata di sana udah pada ngumpul semua.
"Selamat siang semua," sapa gue di depan.
"Siang," balas anak-anak osis.
"Kalian tau kan apa alasan diadakannya rapat ini. Jadi, 5 hari lagi kita bakal mengadakan acara camping selama 4 hari tempatnya di Bandung. Dan kita bertugas sebagai panitianya. Yang akan mengikuti camping ini hanya kelas 11 dan 12," ucap gue menjelaskan.
"Kay, acara ini wajib untuk diikuti semua anak kelas 11 dan 12 atau enggak ya?" tanya Maura sekertaris osis.
"Acara ini tidak diwajibkan, jadi kita akan mendaftar siapa saja yang akan mengikuti tiap kelas. Dan kita juga akan membuat brosur yang ditempelkan di mading. Oke gue langsung bagi tugas ya," ucap gue.
"Pembuatan brosur akan dibuat sama Reyhan dan Aura. Pengumpulan biaya oleh bendahara. Penyusunan acara Maura dan Aldo. Pendataan kelas 11 dan 12 gue sama Amel. Terus buat perlengkapannya Sandra, Tyas, Alex, Rio, dan Gilang. Ada yang mau tanya?" ucap gue.
"Pembagian bisnya gimana?" tanya Reyhan.
"Bisnya sesuai dengan kelas," jawab gue.
"Oke pokoknya gue mau besok brosurnya udah dipasang di mading dan H-3 pendataan udah harus selesai. Semuanya paham?" ucap gue.
"Paham," jawab anak osis serentak.
"Oke kalo gitu rapat ini gue akhiri terima kasih dan selamat siang," ucap gue dan langsung keluar ruangan.
Gue pun berjalan menuju halte bis, karena Kak Kevin udah pulang duluan. Emang sabar gue punya kakak kayak Kak Kevin.
Gue udah nunggu lama banget, tapi belum ada bis atau angkot yang lewat.
Tin tin tin...
Ada suara klakson motor dan motor itu menghampiri gue.
"Hey, mau bareng nggak?" tanya cowok yang mengendarai motor sport itu.
Gue pun menaikkan sebelah alis bingung. Cowok itupun membuka helmnya dan ternyata cowok itu adalah Alka.
"Woy, gue nanya sama lo. Mau bareng nggak?" tanya Alka.
"Ha? Nggak usah deh," jawab gue dan mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Beneran? Udah sore lho nih." ucap Alka.
"Nggak usah," tolak gue keukeuh.
"Lo masih yakin jam segini masih ada angkot?" tanya Alka.
Iya juga sih, jam segini kan biasanya udah nggak ada angkot. Apa gue bareng Alka aja ya? Ah tapi gengsi lah, eh tapi daripada nggak pulang. Ucap gue dalam hati.
"Yaudah kalo nggak mau ikut, gue dulu-"
"Eh iya gue ikut," ucap gue memotong perkataan Alka.
Gue pun menaiki motornya dengan sedikit kesusahan. Lalu Alka mengulurkan tangannya ke gue, mungkin berniat untuk membantu gue naik ke motornya.
Dengan ragu-ragu gue membalas uluran tangan Alka dan akhirnya bisa naik ke motornya.
"Pegangan nanti lo jatuh," ucap Alka.
"Modus lo," ucap gue sambil menoyor kepalanya yang sudah memakai helm.
Alka pun melajukan motornya dengan kecepatan standar.
"Kay," panggil Alka dengan sedikit berteriak.
"Apa?" tanya gue.
"Lo laper nggak?" tanya Alka.
"Enggak," jawab gue. Sebenarnya gue laper sih, tapi masa gue jawab iya gengsi lah. Ucap gue dalam hati.
"Beneran?" tanya Alka.
"Iya beneran," jawab gue.
"Yaudah lo nemenin gue makan aja," ucap Alka dan memberhentikan motornya di sebuah warung bakso pinggir jalan.
"Mang saya pesen baksonya satu ya," ucap Alka memesan makanan.
"Minumnya apa Mas?" tanya penjual bakso tersebut.
"Air putih aja," jawab Alka.
Alka pun mengajak gue untuk duduk di meja bagian belakang. Tak lama kemudian pesanan Alka sudah datang.
Aduh kayaknya enak tuh bakso. Ish Alka nggak peka banget sih pesennya cuma 1 lagi. Gue kan laper, ucap gue dalam hati.
"Lo beneran nggak mau? Atau lo nggak suka makanan kayak gini?" tanya Alka.
"Yaudahlah sana pesenin gue satu," ucap gue yang udah terlanjur lapar.
"Gitu kek daritadi," ucap Alka dan pergi untuk memesan.
Tak lama kemudian, Alka kembali dengan membawa pesanan Kayla.
"Nih," ucap Alka dan menyerahkan pesanan Kayla.
"Makasih." Kayla langsung memakan baksonya.
Alka tersenyum melihat Kayla lahap memakan pesanannya.
"Ngapain lo senyum-senyum?" tanya Kayla dan menghentikan aktifitas makannya.
Sedangkan yang ditanya hanya diam dan mulai memakan bakso. Kayla hanya berdecak kesal.
Tak lama kemudian, Alka dan Kayla sudah menghabiskan makanan mereka.
"Yuk pulang," ajak Alka saat sudah membayar bakso tadi.
Alka pun mengantar Kayla pulang. Selama perjalanan mereka berdua hanya diam, dan nggak ada percakapan sama sekali.
Hingga tak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah Kayla.
"Makasih ya," ucap Kayla dan turun dari motor Alka.
"Iya. Yaudah gue pulang dulu," ucap Alka.
"Hati-hati," ucap Kayla dan diangguki kepala oleh Alka.
Akhirnya, motor Alka pun melaju dan Kayla masuk ke dalam rumah.
-
-
-
-💙
P
s: nyadar nggak sih klo ada beberapa bagian yg aku hapus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkayla✔
Ficção Adolescente#16 in teenfiction (8 April 2018) Kehidupan Kayla yang tadinya baik-baik saja, sekarang berubah drastis karena adanya sosok Alka. Hari-harinya menjadi lebih mengesalkan dan banyak hal buruk yang terjadi. Namun, siapa sangka peristiwa tersebut membua...