"Setelah kamu memilihku untuk berada di sampingmu, aku siap. Jika kamu meninggalkanku, aku akan melepaskan. Karena aku tau pelarian itu nyata."
KAYLA POVGue bangun karena merasa terganggu dengan suara alarm. Gue pun segera mematikan alarm yang masih setia berbunyi dan ternyata masih jam 05.30. Kalo kalian nanya kenapa gue makai alarm, alasanya cuma satu yaitu karena gue males kalo harus dibangunin sama Kak Kevin.
Gue pun bergegas untuk pergi mandi. Tak sampai 20 menit, gue udah selesai mandi dan segera memakai seragam.
Gue pun berjalan untuk membuka pintu dan berniat membantu Mama nyiapin sarapan.
Pas gue buka pintu....
Gbrakk
Eh tiba-tiba Kak Kevin jatuh di depan pintu.
"Kak lo ngapain di situ?" tanya gue heran.
"Aduhh, gue ini mau bangunin lo eh malah lo nya udah bangun. Tumben banget sih lo bangun pagi banget?" ucap Kak Kevin sambil meringis kesakitan karena jatuh terdorong pintu.
"Ada-ada aja lo kak," ucap gue dan berlalu meninggalkan Kak Kevin.
"Ma, Bi Siti mana kok nggak ada?" tanya gue ketika udah sampai di dapur.
"Oh Bi Siti pulang kampung 2 hari katanya ada urusan," jawab Mama.
"Oh yaudah sini Kayla bantuin ya Ma," ucap gue dan ngebantu Mama nyiapin makanan di meja makan.
Tak lama kemudian semua makanan sudah siap tersaji di meja makan. Papa dan Kak Kevin pun sudah turun, kami berempat pun makan dengan tenang.
"Ma, Pa Kayla sama Kak Kevin berangkat ya, Assalamuallaikum," ucap gue dan diikuti Kak Kevin.
"Waalaikumsallam," balas Mama dan Papa.
Skip di sekolahan
Saat gue sampai di kelas, semua anak yang ada di kelas pada ribut ngerebutin buku gue rasa.
"Eh kalian pada ngapain sih?" tanya gue sambil duduk di bangku gue.
"Lagi ngerjain pr MTK," jawab Doni.
"Ngerjain apa nyontek?" tanya gue.
"Eh iya nyontek maksudnya," jawab Doni dan gue hanya terkekeh melihat tingkah mereka.
"Emang lo udah ngerjain Kay?" tanya Bela sambil menyalin pr MTK milik Leonard cowok pintar yang selalu kejar-kejaran rangking sama gue.
"Udah," jawab gue dan membaca novel.
"Lah kenapa nggak bilang, gue kan bisa nyontek punya lo," ucap Bela.
"Enak aja lo nyontek, kerjain sendiri lah Bel," ucap gue.
"Woy gaes Kayla udah ngerjain pr MTK nih," teriak Bela yang membuat gue memutar bola mata malas.
"Beneran? Kay, nyontek dong," ucap Rendi sambil nyengir.
"Enak aja, kerjain sendiri sono!" ucap gue dan kembali memfokuskan diri pada novel yang gue baca.
Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi.
Kringg kringg...
"Yaahh, udah bel cepet woy keburu Pak Budi masuk," teriak Amel yang sedang ribut mengambil bukunya.
Dan tak lama kemudian Pak Budi masuk ke dalam kelas dengan pandangan tajamnya. Perlu kalian ketahui bahwa Pak Budi adalah wali kelas mereka.
"Selamat pagi anak-anak." sapa Pak Budi.
"Pagi Pak," balas para murid.
"Hari ini kita punya anak pindahan dari kelas IPA-2. Kalian bertiga masuk!" ucap Pak Budi.
Dan saat 3 anak itu masuk, gue langsung terkejut. Gimana nggak 3 anak itu adalah Alka dkk.
Mereka bertiga pun masuk dengan gaya cool mereka.
"Baiklah kalian bertiga perkenalkan nama kalian!" ucap Pak Budi.
"Nama gue Alka Rendy Hermawan. Kalian bisa manggil gue Alka," ucap Alka ngenalin diri.
"Kenalin gue Reno Adiyata. Kalian bisa manggil gue Reno," ucap seorang laki-laki tinggi berlesung pipi yang bernama Reno.
"Dan kenalin nama gue Andre Ferdinan. Kalian bisa manggil gue Andre," ucap seorang laki-laki berkulit agak gelap namun masih tetap tampan.
"Kalo ada yang ditanyakan, nanti saja saat istirahat. Dan kalian bertiga duduk di bangku yang tersedia," ucap Pak Budi.
Mereka bertiga pun berjalan menuju bangku yang tersisa yaitu di belakang. Saat mereka ngelewatin meja gue, Alka natap gue dengan tatapan sinisnya dan gue hanya mengendikkan bahu acuh.
"Baiklah sekarang kita mulai pelajarannya " ucap Pak Budi dan mulai menjelaskan materi pelajarannya.
Skip istirahat
Kringg kringg...
"Bel, Kay kantin yuk." ajak Amel.
"Kalian duluan aja gue mau minjem buku ke perpus," ucap gue.
"Oh yaudah duluan ya," ucap Bela dan Amel bersamaan.
Gue pun bergegas ke perpustakaan buat minjem buku sstronomi, karena habis ini ada pelajaran astronomi.
Saat gue masuk ke perpustakaam, gue langsung disuguhi dengan keadaan sepi dan sejuk di perpustakaan. Gue pun menuju ke rak yang berisikan bermacam buku tentang ilmu astronomi. Gue pun mengambil salah satu buku yang berisi tentang sistem tata surya. Dan setelah mengisi daftar meminjam buku, gue langsung balik ke kelas. Dan pas banget bel masuk udah bunyi.
Kringg kringg...
Tak lama kemudian masuklah guru astronomi Bu Lin, guru keturunan Cina yang masih berumur 30 an.
"Selamat siang anak-anak," ucap Bu Lin.
"Selamat siang bu," balas para murid serentak.
"Hari ini ibu akan membagi kalian untuk beberapa kelompok, dan ada tugas yang harus kalian kerjakan," ucap Bu Lin.
"Semoga kita 1 kelompok ya Kay," ucap Bela dan gue balas dengan anggukan kepala.
"Untuk kelompok 1 = Doni, Aldian, Arinda, dan Amel.
Kelompok 2 = Rendi, Andre, Dinda, dan Lia.
Kelompok 3 = Andi, Wati, Kia, dan Bian.
Kelompok 4 = Arsa, Tama, Tia, Sisil.
Kelompok 5 = Kayla, Bela, Reno, dan..." ucap Bu Lin menggantung yang membuat gue geregetan.Pasti sama Alka. Ucap gue dalam hati.
"Dan Alka." ucap Bu Lin dan seketika gue menghela nafas pasrah.
"Eh Kay kita 1 kelompok. Sama Alka lagi, kan lumayan tuh ada cogannya," ucap Bela.
"Dih, songong kayak gitu lo bilang cogan?" tanya gue tak habis pikir.
"Kay, mata lo katarak apa gimana sih. Orang ganteng gitu kok dibilang songong," ucap Bela dan gue balas dengan decakan kecil.
"Nah tugasnya adalah kalian harus membuat miniatur sistem tata surya dan dikumpulkan 1 minggu lagi," ucap Bu Lin.
"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Lin.
"Tidak bu," jawab anak-anak serentak.
"Baiklah kita mulai pelajarannya sekarang," ucap Bu Lin dan mulai menjelaskan materi.
-
-
-Haii....
Di part ini author banyak yang ngarang, jadi ada yang nggak nyambung dikit.
Vote and Koment guys...
💙
Ps: dari sini beberapa part bakal ada bnyk perubahan and karakter tokohnya mungkin ada yg berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkayla✔
Roman pour Adolescents#16 in teenfiction (8 April 2018) Kehidupan Kayla yang tadinya baik-baik saja, sekarang berubah drastis karena adanya sosok Alka. Hari-harinya menjadi lebih mengesalkan dan banyak hal buruk yang terjadi. Namun, siapa sangka peristiwa tersebut membua...