part 5

706 35 0
                                    

Dari mu aku belajar bahwa merelakan
Lebih sakit dari memperjuangkan secara diam-diam


Hari minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi semua orang.
Karena dihari ini banyak yang memanfaatkan nya untuk Quality time bersama keluarga dan orang-orang yang kita sayangi

Tak terkecuali dengan keluarga Putri,
Mereka ber-4 sedang bersiap-siap untuk melakukan lari pagi di sebuah taman yang letak nya cukup dekat dengan rumah keluarga putri

"Udah siap??" tanya Bapak

"Udah pak, yuk berangkat"ucapku dengan semangat

Skip-_


"Huff....cape juga yaa!"ucap putri

Sekarang putri dan keluarga memang sudah berada di sebuah taman yang asri dan tentu nya dekat dengan lingkungan rumah mereka

" Namanya juga lari de kalo gak mau cape jangan lari tapi naik ojol"celetuk bang qiqi

"Apaan dah-_-"

Sedangkan kedua orang tua mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kedua anak. Nya berdebat.

"Udah..udah mendingan kita istirahat dulu yuk..kebetulan ada kursi yang kosong disana" ucap nya untuk menengahi perdebatan antara kakak-beradik tersebut.

.
.
Dan yaaa....disini lah keluarga Putri sekarang, mereka ber-4 sedang duduk di sebuah kursi panjang berwarna putih sambil menikmati kebersamaan mereka sambil sesekali mereka melempar candaan

Hingga tiba- tiba ada suara  dering handphone berbunyi dan tentu nya sang pemilik handphone segera menerima telpon tersebut

" ......"

"Halo..waalaikum salam wr wb"

" ......."

"Baiklah saya dan istri saya akan segera kesana" jawab pria paruh baya namun masih terlihat gagah

" ........."

"Assalamulaikum wr wb" ucapnya sebelum memutuskan sembungan telepon

"Siapa Pak??" tanya gadis muda yang tak lain adalah anak dari pria paruh baya tersebut

"Hmmm..ini rekan kerja Bapak tadi menelepon, katanya ada sebuah acara dan mengharuskan Bapak & mama untuk pergi kesana... Ia menjeda ucapan nya setelah melihat raut muka anak gadis nya berubah, sebelum akhirnya beberapa detik kemudian ia melanjutkan ucapan nya.
......kamu gapapa kan sayang??" tutur nya demgan rasa cemas melihat ekspresi anak gadis nya tersebut.

"Yaudah..kalau Bapak sama mamah mau pergi...Putri gapapa kok..lagian kan masih ada abang qiqi" ucapnya dengan senyum tipis

"Yasudah Bapak sama mama pergi dulu yaa sayang.. Assalamualaikum wr wb"

"Waalaikumsalam wr wb" jawab kakak beradik tersebut.

Jujur, dalam hatinya sangat tidak rela kedua orang tua nya pergi, namun ia pun tidak boleh egois, bagaimana pun mereka berkerja keras untuk kebahagiaan diri nya dan abang nya.

Setelah kepergian Bapak & mamah nya kedua kakak-beradik itu masih setia dengan fikiran mereka masing-masing.
Hingga akhirnya kakak dari adik tersebut lah yang memulai percakapan karena sudah tidak tahan lagi dengan suasana hening diantara mereka.

"De..laper ngga??" tanya bang qiqi. Sedangkan Putri yang di tanya hanya mengangguk.

"Yaudah yuk makan..tuh di depan ada yang jualan Bubur Ayam" ucapnya lagi

"Ck.dari tadi kek.." sedangkan putri menggerutu ketidak pekaan abang nya.

"Makanya kalo laper bilang! Jangan nunggu Abang peka, abang bukan dukun yang tau semua apa yang kamu mau!" tungkas nya dengan nada dingin

.
.
.
.
Setelah lari pagi tadi, sekarang putri sudah siap dengan gamis berwarna pink pucat dengan kerudung berwarna putih tidak lupa dengan tas ransel kecil dan flat shoes berwarna hitam, yang semakin menunjang penampilan gadis tersebut.

"Mau kemana dek??" yaps siapa lagi kalau bukan suara bang qiqi yang menginrupsi nya.

"Hmmm...ade mau kesekolah, eskra PMR ada acara bang, kita semua cuma mau ketempat rekreasi wisata alam dan pulang nya bakti sosial di salah satu panti asuhan" jawab putri dengan rasa khawatir takut tidak mendapat izin dari abang nya tersebut.

"Tapi tadi malem udah izin kok sama Bapak & mamah, dan di izinin."

"Oh..yasudah abang izinkan, tapi dengan syarat pulang nya jangan kesorean apalagi sampe malem! Dan jangan sampe lupa makan & sholat!"ucap abang qiqi memberi izin.

" makasih bang...."jawab putri dengan nada ceria sambil memeluk tubuh kakak nya dengan erat.

.
.
.
Sekarang putri sudah berada di sekolah untuk mengikuti kegiatan rutin ekstra PMR yaitu bakti sosial dan refresing bersama.

Alangkah terkejut nya putri saat melihat sahabat terbaiknya gissele sedang menangis di tepi lapangan.

"Assalamualaikum selle... Kamu kenapa selle..kalau ada masalah cerita sama aku..jangan di pendem sendirian" ucap putri dengan nada lembut sambil mengelus-elus pundak sahabat nya.

"Waa..waalaikumsalam put...putri..dia jahat put..dia jahat...hiks..hiks" ucap giselle yang masih terisak sambil memeluk erat tubuh putri

"Jahat??..siapa yang jahat selle? Siapa yang kamu maksud? Aku ngak ngerti"tanya putri, karna ia memang benar-benar binggung dengan ucapan sahabat nya tersebut.

" Ri..Rio put.. Rio udah jahat sama aku, setelah semua kedekatan kita, rio malah lebih memilih perempuan lain put.."jawab giselle sambil terisak

"Rio??" gumamnya dalam hati, karena jujur ia pun tak tahu siapa Rio sebener nya.

Maklum saja, putri memang murid pendiam di sekolah, di tambah lagi ia memang jarang keluar kelas bahkan Putri terkadang hanya menghabiskan waktu istirahat nya di dalam perpustakaan dan mushola.

"Yaudah selle... Kamu yang sabar yaa.. Mungkin allah cemburu dengan sikap kamu terhadap rio, mungkin selama kamu dekat dengan rio kamu semakin jauh dari-nya." ucap putri dengan nada lembut nan tulus.

"Tap...Tapi put.. Aku sayang sama rio, kenapa rio harus pergi saat sebelum aku memiliki hubungan dengan nya"

"Mungkin ini cara allah agar kamu tidak tersakiti lebih dalam lagi karena mahluk ciptaan-Nya. Terlebih lagi dengan hubungan yang tidak ada di dalam ajaran agama islam"

Sesaat kemudian, putri melanjutkan ucapan nya tersebut.

"Kamu cantik..kamu baik..Allah akan mengantikan rio dengan sosok yang lebih baik dan pantas untuk bersama mu kelak, jadi aku mohon....hapus air mata kamu dan selalu ingat kata-kata ini, ketika kamu kehilangan sesuatu yang menurut mu baik...yakinlah! Bahwa allah akan menggantinya dengan sesuatu yang terbaik!" ucap putri lagi dengan tulus sambil menghapus air mata yang berada di pipi sahabat terbaiknya

"Ma..makasih put...udah mau nenangin aku dan maaf udah bikin kerudung kamu basah" ucap giselle sambil terkekeh dengan suara parau khas orang habis menangis.

"Nah gitu dong senyum...kan cantikkkk, jangan sedih lagi yaa kan masih ada aku,Anah,Abi dan yang lain yang sayang banget sama kamu"

"Hehe...iyaa put" jawab giselle sambil tersenyum




Terima kasih selle..telah memberikan pelajaran yang cukup berharga bahwa merelakan lebih sakit dari pada berjuang dalam diam.
Ucapnya dalam hati.

Jadikan al-Qur'an dan buku pelajaran
Sebagai bacaan utama😊
☔☔

994 kata-_

Lanjut???

PMR Story (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang