Epilog

391 10 7
                                    

Ada yang hadir namun tak berarti akan tertakdir..
Ada yang hilang, namun sejatinya masih ingin berjuang.
Dan ada yang pergi,hanya karena ingin menjaga perasaan orang lain.

🍃


Putri POV

Semua nya memang akan kembali semula, namun aku pun cukup sadar, tak semua nya kembali. Semisalnya perasaan.

Dulu, aku sangat begitu mengagumi sosok yang begitu tenang nan alim.
Dan sekarang, entah kapan semua nya menguap.. Karena jujur.. Semua kekaguman itu hilang.

Dan kini mulai berganti menjadi perasaan biasa.

Dan sebaliknya... Aku sangat takut kehilangan sosok lain. Sosok yang awalnya hanya aku anggap teman biasa. Namun, perlahan Aku pun merasakan hal yang lain dari biasa nya.

Ya... Sosok Rey dengan karakter yang mungkin terlihat biasa namun entah malah terlihat luar biasa.

Namun aku pun tak ingin bersikap egois, karena ada hati lain yang harus aku jaga.. Yaa giselle.

Dia sahabat terdekat dan terbaik dari semuanya. Dan akupun cukup sadar.. Akan semua perasaan yg selama ini giselle tutupi.

Giselle menyukai Rey.

Dan putri tau itu.

Maka dari itu aku akan pergi.. Karena aku pun cukup sadar diri... Aku tak boleh bersikap egois dan mematahkan hati sahabat ku sendiri.

"Dek... Kamu serius mau mondok?" tanya bang qiqi untuk kesekian kali.

"Iyaa bang... Insya allah mput akan baik2 aja.. Jadi abang dan yang lain ngga usah khawatir ya.." ucap putri dengan begitu tenang.

Ya... Selang beberapa minggu setelah ingatan putri kembali, putri memilih untuk melanjutkan pendidikan nya di dalam pondok pesantren yang berada di yogyakarta.

Dan dihari ini, semua orang kian berkumpul untuk berpamitan dengan sosok yang penuh kelembutan itu.

"Giselle, jaga diri kamu baik-baik yaa.. Maaf.. Untuk segalanya. Dan giselle, sesekali kamu harus jujur akan perasaan kamu sendiri dan jangan terlalu menjadi sosok yang terlalu mengalah.. Adakalanya.. Kamu harus mementingkan perasaan kamu sendiri..oke?" ucap putri lembut.

"M----maksud kamu?"tanya giselle binggung. Sedang putri hanya membalasnya dengan senyum tipis. Dan giselle pun langsung memeluk erat putri----sahabat terbaiknya di ikuti Anah

" titip eskul PMR Juga ya.. Dan titip maaf juga sama anggota yang lain, kalo aku pergi mendadak."

"Dan yang lain... Makasih untuk segalanya dan maaf juga untuk segalanya" ucap putri lembut sambil memandang teman nya satu persatu.

"Aku pergi dulu yaa... Assalamualaikum wr wb"

.
.
.
.
.
.
.

Rey POV

Hari ini.. Jujur adalah hari yang cukup berat untuk seorang Rey.

Karena dari segi mana pun Rey tidak rela kalau gadis-nya. Maaf  sahabatnya pergi.

Tapi Rey pun tak munafik kalau perasaan nya memang sebegitu besar untuk gadis yang kerap di sapa putri itu.

Dan juga, Memang siapa Rey?

Ia hanya sosok yang menjelma menjadi sebuah patung yang tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah gadisnya pergi.

'Setidaknya, kalaupun kamu benar-benar pergi. Aku masih bisa menunggu mu untuk kembali.'batin Rey.

.
.
.
.
.
.

Author POV

Ada kalanya, semua kisah tak harus berakhir bahagia dan selalu sama persis seperti ekspetasi.

Karena sejatinya setiap orang mempunyai cara nya sendiri untuk mencintai dan di cintai.

Karena banyak kisah sejoli yang memutuskan berjuang atau bertahan, dan juga ada banyak pula sejoli yang memilih melepas segala perasaan dan sisanya banyak pula yang memilih mengikhlaskan.










Yey.. Update🎉


Udah Epilog kan?

Maaf kalo (lagi-lagi) Endingnya gantung.

Vote? Kalo kangen

Follow? Kalo sudi

Komentar? Kalo ada waktu.







Cerita ini udah bener-bener tamat yaa guys.

Jangan lupa baca di lapak sebelah juga

Inget cerita aku yang lain.

PMR✏

Rindu yang tak terbalas











Bye🍃

PMR Story (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang