Chapter 2

10K 239 0
                                    









Begitu aku turun dari bus, aku bergegas berlari ke rumah. Aku sangat takut jika pria tadi mungkin saja mengikuti ku. Tapi sepertinya tidak mungkin karena aku memang turun sendirian tadi.




Aku membuka gerbang rumahku yang besar dan tinggi ini lalu berjalan dengan kecepatan normal.

" Hey! ". Langkahku terhenti saat mendengar suara Sel. Aku menengadah ke sumber suara dan mendapatinya sedang memegang selang sambil menyiram tanaman. Tumben.

" Ya? ". Tanyaku, ia menaikkan sebelah alisnya angkuh. Aku mengumpat dalam hati, orang ini benar-benar membuang waktuku saja. Tidakkah dia tahu bahwa aku ingin segera berendam di air lalu tidur setelahnya? Oh bodoh tentu saja dia tidak tahu, lagi pun ia tak akan peduli.

" Siram tanaman ini! ". Ia melemparkan selangnya yang masih menyala sehingga airnya muncrat ke arahku. Oh sial sekali gadis ini! Aku memegang selangnya dan mulai menyiram. Ku dengar ia melangkah pergi. Sebenarnya aku sudah muak di perlakukan seperti ini olehnya, aku kerap kali ingin mengadu pada Robert tapi aku merasa tak enak hati. Tapi aku berani mengadukannya pada Mom tapi wanita itu seperti tidak menanggapi ku sama sekali. Dan itu sungguh terlalu menyebalkan.


Eh..jika dipikir-pikir untuk apa pula ia menyiram tanaman? Ini kan pekerjaan bibi Maddie.

Aku menggidikkan bahuku, paling-paling ia sengaja ingin mengerjaiku.

" Reb? "

" Justin? Kau mencari Sel? Oh dia di dalam baru saja masuk ". Tanpa menunggunya bertanya aku langsung menjelaskannya terlebih dahulu.

Dia Justin--kekasih Sel. Menurutku dia pria yang lumayan baik, meskipun penampilannya bisa dibilang seperti mafia.

Ia tersenyum dan masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba kurasakan gejolak kegelian di perutku saat memikirkan aku memiliki seorang kekasih, kau tahu, aku tidak pernah berkencan dengan siapapun karena aku tidak peduli akan hal semacam itu.





Setelah selesai membasahi semua tanaman ini, aku pun melaksanakan kebiasaan ku sehari-hari yaitu mandi, makan, lalu mengecek apakah aku memiliki tugas, dan berakhir di ranjang.


***




Suatu hal yang membuatku tak dapat tidur adalah aku merindukan ibuku, sudah 2 Minggu ia tak berada di rumah dan aku benar-benar merindukan sosoknya. Biasanya kami menonton film sampai mengantuk sedangkan sekarang?


Hufft...gila saja aku mengajak Sel untuk menonton yang ada setelah aku mengetuk pintu kamarnya lalu ia membukanya dan mendapati aku pasti ia langsung menutup pintunya dengan kasar.


Namun pikiranku melayang pada sosok pria di bus itu. Jika di ingat-ingat dia tampan juga. Tapi wajahnya mengingatkan ku pada seseorang, tapi siapa ya? Kenapa aku berpikir ia mirip dengan si bajingan Chazz? Ck... ada-ada saja.


Sudahlah untuk apa pula aku memikirkannya terus, lebih baik aku tidur.





***






Rasanya aku mati kutu sekarang.


Bagaimana tidak? Mrs.Elle mati-matian menyuruhku untuk mengerjakan soal matematika yang tertera di papan tulis ini dengan keadaan dimana aku benar-benar membenci pelajaran ini. Karena membencinya mana mungkin aku tahu menjawabnya.

God....please save me!


" Kau sungguh tak bisa mengerjakannya? " . Mrs.Elle sedikit menyentak sambil berkacak pinggang. Aku menggangguk sembari menunduk. Kudengar ia menghentak-hentakan heels nya.

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang