01.HIGH HOPES

5.5K 281 44
                                    

Seoul 2018
"Selamat datang kembali tuan Amber"
Aku tersenyum singkat menyambut ucapan selamat datang dari jay choi skretaris kepercayaan ayah.

7 tahun di Amerika untuk menempuh pendidikan membuat ku agak kesulitan untuk kembali menggunakan bahasa korea.

Jay choi mengantarkan ku menuju mobil yang sudah menunggu sedari tadi.

Melihat pemandangan kota seoul membuat ku sedikit tersenyum.

Amber josep liu... Jika kebanyakan orang korea memilik nama depan keluaraga tapi tidak dengan ku.

Ayah ku berasal dari taiwan dan ibuku lah yang orang korea.

Ada yang selalu aku benci jika kembali kenegara ini, kalian tau aku memiliki seorang kakak yang wajah nya sangat cantik.

Aku benci mengakui nya tapi kenyataan membuat ku harus memiliki perasaan berlebihan terhadap kakak ku sendiri.

Itu lah alasan kenapa aku lebih senang berada di amerika ketimbang harus berada disini.
Seperti cerita ibu, dulu dia sangat sulit mendapatkan seorang anak.

Sampai akirnya memutuskan mengadopsi bayi kecil perempuan yang akirnya menjadi kakak perempuan ku.

Kenyataan itu membuat perasaan ku semakin bertambah besar saja, saat sama kami berada di kelas 11 aku mencoba mengutarakan perasaan ku padanya.

Tapi apa dia menampar pipi ku dengan sangat keras, dia memintaku melupakan perasaan ku saat itu juga.

Dan sejak itu sekali pun aku tak pernah lagi berbicara padanya tenang apapun.

Aku memilih meneruskan sekolah ku Amerika.

Dan hari ini aku terpaksa kembali karna ibuku sedang sakit.

Aku rasa ibu hanya merindukan ku.

Jika bukan karna ibu sejujurnya aku lebih senang di Amerika.

"Tuan muda, kita sudah sampai" jay choi menyadarkan ku.

"Ah ya " ucap ku yang kemudian turun dari mobil.

Tak ada yang berubah dari rumah ini.. Masih sama.

Aku melangkahkan kaki menuju ruang tengah, rumah ku sangat besar memiliki 21 asisten rumah tangga.

Mereka semua sedang berbaris sambil menundukan kepalanya.

"Selamat datang tuan muda Amber" mereka berucap bersaaan.
Yang hanya kusambut dengan senyuman.

Ayah dan ibu serta wanita dewasa yang kuyakikini adalah krystal kakak ku tersenyum seraya memeluku.

" ibu baik baik saja? " aku menatap ibu ku yang tengah tersenyum kearah ku saat ini.

Ibu hanya mengangguk dan ayah tertawa.

"Jika tidak seperti ini kau tak akan pulang, dasar anak nakal,"

Seketika aku sadar aku benar benar sedang dikerjai.

"Ayo "ayah merangkul ku menuju ruang makan.

seperti biasa ayah dan ibu duduk di depan kami, aku di samping soojung.. Ya begitu lah aku memanggil kakak ku ini.

Aku masih enggan menyapanya, walaupun rasanya ada sesuatu yang kembali bergejolak di dalam diriku.

Perasan yang jelas ku benci.

Sakitnya tamparan nya saat ini seketika mampu terus berulang ulang di kepalaku.
Seperti adegan film yang berputar terus menerus.
sebisa mungkin aku akan menghindarinya.

"Mana gadis mu? Kenapa masih tak membawa menantu soojung kakak mu bulan depan dia akan dilamar, "ayah berucap tanpa rasa bersalah sedikitpun sambil memakan makanan nya.

Aku hampir saja tersedak.

Soojung dengan dewasa menepuk pelan belakang ku dan langsung memberikan air putih dismping ku.

"Ah benar kah?, "aku menoleh kearah soojung dengan masih memegang segelas air putih yang diberikannya.

Lagi lagi kakak ku ini hanya memberikan senyumannya.

Setelah selesai menikmati makanan kami, aku meminta ijin meninggalkan ruang tengah dan menuju kekamar ku saat ini.

aku membuka kamar ku yang sudah kutinggalkan bertahun tahun ,terlihat lebih rapi.. Aku meletakan jas yang ku miliki.
disamping ranjang.

Masih tak ada yang berubah disini aku membuka laci di samping ranjang..

Ah foto ini membuat ku sedikit ingin tertawa foto ku dan kakak ku sedang bermain ayunan di belakng rumah kami.

Aku meletakan kembali foto tersebut.

Kenapa aku merasa sangat sedih...

Perkataan ayah tadi membuat ku sadar jika harusnya aku tak pernah mencintai kakak ku sendiri.

"Amber "Sesorang mengetuk pelan pintu kamar ku.

Aku beranjak membuka pintu kamar.. Kulihat soojung berdiri dengan membawakan selimut tebal.

tanpa kusuruh masuk dia masuk dengan sambil merampikan tempat tidurku.

"Kau lama tak pulang, apakah tak merindukan ku, " dia berucap membelakangiku dengan masih merapikan tempat tidur ku saat ini.

Aku rasa itu hanya alasannya saja memulai pembicaraan diatara kami.

"Aku sibuk.. " aku menjawab singkat.

Krystal duduk diranjang ku menatap ku yang masih berdiri di depannya..

Tak ada yang berubah dia masih sojung yang sama, wajah dingin yang membuat ku selalu terpesona menatap nya.

"Keluar lah.. Aku ingin istirahat" aku memintanya meninggalakan kamar ku.

Soojung berjalan kearah ku,sekarang jarak kami sangat dekat dia memeringkan sedikit kepalanya.

"Jangan mencintaiku,kau tau itu kesalahan" kata katany benar benar lembut tapi serasa pisau yang menusuk ku dengan kuat.

Setelah berkata seperti itu dia meninggalkan ku yang hanya bisa terdiam.

Ah..apa dia pikir dia saja wanita di dunia ini,kenapa dia selalu menyakiti ku seperti ini.

Apa dia sedang besar kepala karna tau aku mencintainya.

Ah sialan......

Amarah seketika mengusai ku saat ini.

Kenapa aku harus semarah ini.

Dada ku naik turun karna napas yang semakin memburu.

Air bening jatuh dari pelupuk mataku..

Bagaimana bisa ini terjadi lagi..

Tak pernah kah sekali saja dia memahami ku ...

Harus nya dia lebih sadar ..

Aku adiknya...

Aku benci soojung...

Aku membaringkan diriku di ranjang mengambil selimut tebal yang di bawanya tadi seraya menutupi setengah dada.

Aku harap setelah bangun ...

Aku lebih bisa menerima kenyataan.

Aku tak pernah bisa mencintainya.

#####

Hanya cerita pendek ...

Mungkin sekitar 3 atau 4 chapter
Bisa lebih bisa kurang.

maaf yaa ...
Aku terlalu sering berimajinasi ..
Kalo minat baca syukur ..
Kalo gak juga gak pp 😅😅




SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang