MAAFKAN TIPO
Amber terduduk di ruangannya mencoba menenangkan perasaan nya sendiri,tak mampu menahan krystal atau pun mencoba menjelaskan.
Krystal selalu saja bersikap seperti benci mendengarkan penjelasan dan benar benar susah di mengerti.Irine yang sedikit merasa bersalah dengan kejadian barusan berencana hendak menjelaskan tentang telepon yang di angkat nya di malam itu.Irine hanya menimbang nimbang jangan jangan itu bisa memicu perkelahian mereka.
Sebenar nya irine hendak mengatakannya beberapa hari ini tapi perasaan takut takut Amber marah padanya jadi dia menunda untuk mengatakannya.
Irine mengetuk pelan pintu ruangan Amber.
Dan kemudian masuk dilihatnya Amber yang terduduk di sopa dengan wajah lesu.Dengan santai Irine menghampiri Amber."Semua baik baik saja,"ucapnya seraya menatap Amber yang masih terlihat tertunduk dengan wajah yang di tekuk.
Amber menggeleng dan menoleh kearah Irine,"" kau tau siapa krystal bukan!?,aku selalu sabar menunggu perubahannya,berharap sekali saja dia yang mengerti.Ah rasanya aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya terlalu dalam seperti ini"ujar Amber sambil terlihat matanya berkaca kaca.
Irine menyentuh tangan Amber berharap memberikan kekuatan pada pria di sampingnya ini.
Merasa tangannya di sentuh Amber menoleh ke arah irine," terimakasih karna selalu menghawatirkan ku,karna berusaha memahami ku selama ini."Senyum irine benar benar menenangkan kadang Amber berpikir seandainya irine adalah krystal, mungkin keadaan akan tetap selalu baik baik saja.
"Ayo makan siang ...jangan menundanya" irine beranjak hendak berdiri.
Tapi Amber menahan tangannya.
"Malam itu ...apa krystal menelpon ?" Tanya Amber dengan terus menatap Irine.
"Iyaa ..dia menelpon,aku terpaksa mengangkatnya karena ponsel mu terus berdering,maaf untuk itu."
Irine tertunduk sedikit merasa bersalah.
Sebenar nya tujuan nya selain untuk menenangkan Amber juga untuk mengatakan tentang telepon itu."Apa krystal marah karena telepon itu juga?," tebak irine.
"Ya ..aku rasa, seandainya dia tak melihat kejadian tadi,pasti dia akan marah juga karna masalah telepon itu,huh..hubungan kami agak sedikit kurang baik akir akir ini,ah ..ayo ..kita makan siang."
Amber berdiri dan keluar bersaman dengan irine.
Sibuk dengan pikiran masing masing.
Irine tau betapa terlukanya Amber kali ini,ah seadainya bisa irine siap kok menggantikan Krystal di hati amber.Dan Amber bertekat akan menemui krystal setelah pulang kantor sore ini, terserah akan di caci maki atau d usir sekalipun.
####
Pulang pulang dari kantor Amber krystal terlihat menangis seraya memeluk jesika kakaknya."Amber selingkuh..." krystal menangis.
Jesika mengusap pelan rambut adik satu satunya itu dengan penuh sayang,niat nya hari ini ingin pulang kerumahnya seketika batal karna melihat krystal yang pulang dalam keadaan seperti ini.
Setelah tangis krystal cukup reda jesika mulai bertanya apa yang membuat krystal menangis seperti ini,dengan masih terisak krystal menceritakan semuanya pada jesika,tentang Irine skretaris Amber yang krystal yakini sangat menyukai Amber nya.
"Kebiasaan buruk mu itu tak pernah ingin mendengarkan penjelasan siapapun,harusnya kau dengarkan apa penjelasan Amber jangan bersikap seperti anak kecil," ujar jesika dengan senyumnya sambil masih membelai pelan rambut adik kecintaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Short Storyhanya pemikiran sekilas ... yang harus di tulis .. biar sedikt menjadi tulisan berfaedah?