Pagi ini Taehyung sudah merasa lebih baik. Saat ia bangun, Jungkook sudah tidak ada disampingnya. Tumben sekali Jungkook bangun sebelum dirinya. Taehyung sedikit menggerang karena merasakan nyeri dibeberapa bagian tubuhnya.
Ia turun dari ranjang, berjalan keluar untuk mencari sang adik. Dapat ia dengar sang appa memarahi Jungkook lagi. Jujur saja Taehyung masih pusing, ditambah sang appa yang lagi lagi mengomeli Jungkook
Taehyung mendekap tubuh mungil adiknya dan mengecup puncak kepalanya. Mengusap kepalanya agar tenang.
"Hyungie kenapa turun?" Taehyung terkekeh
"Hyung sudah sembuh karena Kookie merawat hyung" Jungkook berbalik menatap Taehyung.
"Bohong, hyung izin saja hari ini ya?" Taehyung menggelengkan kepala dan mencubit pipi Jungkook gemas.
"Hyung ada rapat senat baby, juga ujian matematika. Tau sendiri kan Mr. Song itu gimana?"
"Tapi hyung kan lagi sakit?" Taehyung memeluk Jungkook erat.
"Hyung baik baik saja baby, hyung nggak bawa mobil ya hari ini. Kita nebeng aja" Jungkook sebenarnya kawatir dengan Taehyung, namun karena percuma jika mendebat Taehyung yang keras kepala akhirnya dia bungkam.
"Telpon Jimin aja kali ya?" Gumam Taehyung, ia langsung menelfon sahabat bantetnya. Beruntung dia mau menjemput dirinya dan Jungkook.
"Baby, kamu nggak papa kan?" Jungkook tersenyum dan mencium pipi Taehyung
"Nggak papa hyung. Hyung tenang aja, oke?"
"Oke deh"
Setelah keduanya siap, mereka langsung ke ruang makan, untuk sarapan bersama. Jika kalian tanya dimana ibu mereka. Jawabanya ia sedang ada di Paris untuk menghadiri sebuah pergelaran busana disana.
Jadilah hanya ada mereka berdua dimeja makan. Ah plus Jimin yang menumpang sarapan karena buru buru ke mansion Jeon.
"Tae, kau izin dulu saja jika sakit" saran Jimin namun Taehyung kembali menolak.
"Aku baik baik saja Jim, jika nanti aku sakit lagi aku bisa di ruang kesehatan. Aku tidak ingin bermasalah dengan Mr. Song. Hell malapetaka jika sampai membuat masalah denganya" Jimin melirik Jungkook
"Hell, tapi sepertinya adikmu senang sekali berurusan dengan singa jantan?" Jungkook mendengus
"Jangan dibahas hyung" Taehyung mengusap kepala Jungkook sayang.
"Hari ini jadilah anak baik, oke?" Jungkook mengangguk
"Eum, hyung tenang saja" Jimin tersenyum menatap Taehyung.
"Hei good brother, aku memang sering melihatmu memanjakan Jungkook, menyayanginya, membelanya, melindunginya, bercanda denganya tapi aku masih tetap saja heran. Pada orang lain kau benar benar kaku, bagaimana kau bisa berubah saat dengan Jungkook" Taehyung mendengus
"Sudah berapa kali kau menanyakan itu Jim?" Jimin nyengir mendengar gerutuan Taehyung.
"Karena aku masih saja heran Tae" Taehyung mendengus
"Jawabanya sama, Jungkook adikku, kebahagiaanku, tanggung jawabku dan aku menyayanginya" Taehyung tau jimin memiliki pertanyaan lain, kepekaan dan ketajaman analisa Taehyung itu tinggi, dia bisa tau lewat bahasa tubuh Jimin.
Tapi Jimin tidak ingin menanyakanya saat ada Jungkook yang bersama mereka. Setelah selesai sarapan, ketiganya berangkat kesekolah menggunakan mobil Jimin.
Sebenarnya Taehyung masih sedikit lemas dan pusing. Namun ia tetap memaksakan diri setidaknya ia harus ikut ujian. Jungkook menarik kepala Taehyung untuk bersandar pada bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hyung [END]
Fanfiction~Aku tau ini terlarang hyung, tapi aku benar benar mencintaimu. Hanya kau yang mengerti dan bisa membuatku bahagia. Terimakasih telah selalu ada untukku. Saranghae.. Hyungie~