Seminggu setelah hari kelam bagi keluarga dan para sahabat Jeon Taehyung, semua bertambah buruk untuk sang adik Jeon Jungkook.
Jungkook benar benar tidak bisa menerima kematian hyungnya. Jungkook setiap saat histeris dan berujung dengan mengamuk. Kedua orangtua Jungkook tentu sangat bingung. Begitu juga Gabriel dan Rea. Apalagi Rea, dia sangat sedih melihat kondisi Jungkook yang depresi berat.
Bukan hanya itu, kematian Taehyung berdampak bagi para sahabat yang terpuruk. Kinerja mereka di senat menurun drastis. Mereka semua jadi tidak fokus sama sekali. Terutama Namjoon dan Jimin. Namjoon bahkan berulang kali melakukan kesalahan.
Kematian Taehyung benar benar berdampak besar bagi semua pihak terdekat. Gabriel menjadi semakin pendiam dan dingin. Rea menjadi pemurung, begitu juga Jin dan Yoongi.
Yang terparah adalah Jungkook. Dia tidak mau makan, mandi, bahkan keluar kamarpun tidak. Dia terus terusan menangis, histeris sendiri dan mengamuk. Kadang dia juga melamun sambil menatap kotak yang berisi cincin.
Dia juga sering tertawa sendiri dan tiba tiba menangis histeris sambil memanggil nama Taehyung. Jaehoo dirundung rasa bersalah, diam diam pria paru baya itu juga depresi.
Melihat Jungkook yang seperti itu membuat dirinya jatuh kedalam jurang penyesalan. Ia menyasali semua perbuatanya yang menimbulkan malapetaka bagi kedua jagoanya.
Sekarang dia tidak mendapatkan kesempurnaan dari siapapun keegoisanya membuat dirinya sendiri juga putranya hancur.
"Jeon Jungkook harus dirawat di rumah sakit. Dia positif depresi berat. Dia memiliki gangguan kejiwaan. Dengan kata lain dia Gila" kata dokter psikiater yang dipanggil Jaehoo ke rumah. Hancur, Jaehoo sudah sangat hancur. Dia lemas memdengar fakta bahwa jagoan harapan terakhirnya gila.
Jaehoo menggeleng tidak percaya. Bagaimana bisa dia kehilangan kedua putranya.
"Tidak.. anakku tidak gila"
"Maafkan saya. Tapi Jeon Jungkook harus dirawat di rumah sakit jiwa" Minsoo tertawa
"Puas ? Kau sudah puas Jaehoo-ssi? Kau buat Taehyungku meninggal dan sekarang Jungkookku gila. Kau puas sudah menghancurkan kedua buah hati kita? Sudah puas? Kau terlalu egois. Serakah. Dan ini akibatnya. Kenapa Jaehoo? KENAPA HARUS PUTRAKU!!!" Teriak Minsoo
"Dok aku akan bawa putraku terapi di London" putusnya
"Aku akan bawa Jungkook ke London, dan aku akan mengajukan gugatan cerai. Aku muak denganmu. Selamat. Kau sudah menghancurkan kedua buah hati kita. Selamat Jaehoossi. Ini kesempurnaan yang kau dapat"
"ARGHHH!!!" Jaehoo berteriak frustasi
"Samchon, kami akan ikut imo. Maaf tapi kami akan bantu imo menjaga Jungkook" itu Gabriel yang bicara. Akhirnya Jaehoo ditinggal sendiri di Mansion.
Namjoon, Jimin, Jin, Yoongi dan Hoseok mengajukan surat pengunduran diri. Mereka berlima memutuskan untuk ikut ke London.
"Hikss aku tidak tega melihat Kookie" Jin terisak dipelukan Namjoon.
"Kita doakan saja hyung.. semoga Kookie lekas sembuh"
.
.
.
Sudah sekitar satu bulan semuanya memulai hidup baru di London. Minsoo ditemani Gabriel dan Rea tinggal disebuah rumah bersama kelima sahabat Taehyung juga.Sedangkan Jungkook harus berada di rumah sakit jiwa. Setiap hari Minsoo akan menjenguk Jungkook bersama para sahabat Taehyung juga keponakanya. Jungkook sudah tidak mengamuk. Namun dia lebih sering melamun juga menangis.
Tak jarang juga dia memanggil nama Taehyung. Hal ini membuat semua ekstra sedih. Dan tepat pada hari ulang tahun Taehyung, mereka memdapat kabar bahwa Jeon jaehoo mengalami kebangkrutan dan berakhir bunuh diri di kamar putranya.
"Imo tidak ingin melayat?"
"Untuk apa? Dia pantas mati" Gabriel menghela nafas dan ia memaklumi perasaan imonya.
"Yasudah. Jika imo tidak mau maka aku tidak pergi"
Gabriel kembali menatap Jungkook yang di karantina sebuah kamar. Dapat ia lihat adik sepupunya kembali menangis."Hyung.. hyung.. Taetae hikss" Gabriel menitikan air mata. Seorang dokter menatap Jungkook dengan iba sekaligus sedih.
"Tae.. tidak kah kau lihat kehancuran saat kau telah pergi? Aku harus bagaimana Tae? Tidakkah kau lihat adikmu?"
"Tapi kau pasti sudah bahagia disana. Jangan kawatir Tae. Aku akan berusaha sekuat yang kubisa untuk membuat namja cantikmu itu sembuh. Aku akan membalas semua budi baikmu padaku. Berbahagialah Tae. Aku akan menjaganya untukmu"
"Selamat sore nyonya, saya akan menjadi dokter terapis Jeon Jungkook mulai sekarang. Nama saya V Kim" Minsoo membolakan matanya.
"Taehyung?"
"Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini. Semua diciptakan sesuai dengan kehendak yang kuasa. Potensi seseorang dengan yang lain pastilah berbeda. Tidak bisa disamakan dengan manusia satu dan yang lainya. Syukurilah setiap apa yang ada dalam dirimu ataupun keturunanmu. Karena sesungguhnya kekurangan apapun itu pasti akan ada kelebihan yang menguntungkan dirimu juga membuatmu bahagia. Jangan egois, jangan serakah dan jangan terlalu ambisius dengan kesempurnaan. Bersyukurlah dengan apa yang telah diberi dan jangan kau paksakan apa yang kau kehendaki pada diri orang lain. Karena kemampuan setiap orang berbeda. Jika kau mensyukuri apa yang ada maka kau akan bertemu dengan akhir manis yang bahagia. Tapi jika sebaliknya, bukan kebahagiaan yang akan kau temui melainkan kehancuran yang akan ada didepan matamu" - Rezer Jeffezra
The End
Dan pada akhirnya rezer beneran bikin short story. Maaf jika mengecewakan guys. Rezer bener bener gaada ide lain lagi alias udah mentok.
Makasih yg sdh stay menunggu rezer. Makasih buat yg udh selalu dukung rezer. Mau voment meski ini ff td seperti harapan.
Sekali lagi terimakasih dan maaf jika karya kali ini mengecewakan.
Rezer tunggu kalian di MR. KIM yaa jangan lupa tinggalkan jejak disemua karya rezer. Rezer harap kalian ttp setia menunggu rezer up. Dan selalu menantikan karya rezer.
TERIMAKASIH BANYAK GUYS..
SARANGHAE ❤💜💜

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hyung [END]
Fanfic~Aku tau ini terlarang hyung, tapi aku benar benar mencintaimu. Hanya kau yang mengerti dan bisa membuatku bahagia. Terimakasih telah selalu ada untukku. Saranghae.. Hyungie~