Taehyung benar benar dibawa pulang oleh Jimin, dan Yoongi. Mereka menyempatkan untuk menyediakan keperluan Taehyung dan juga memastikan Taehyung sudah meminum obatnya.
Setelah dirasa cukup, akhirnya mereka berdua kembali kekampus. Jungkook sudah mulai berubah, tidak membolos dan tidur dikelas hari ini itu cukup membuat semuanya tercengang.
Apalagi saat jam istirahat Jungkook benar benar hanya menerima es krim dari yang menabraknya tadi pagi, namun ia tidak memukul atau melakukan apapun pada orang itu.
Semua nampak tenang dan bahagia karena si pembuat onar mungkin sudah mendapat ilham dari tuhan untuk berubah. Namun hal ini justru menimbulkan niat jahat seseorang. Seseorang itu merasa benar benar sakit hati karena Jungkook menolak dirinya dengan sadis.
Mempermalukan dirinya dihadapan semua orang. Maka dari itu ia sungguh sangat ingin balas dendam pada Jeon Jungkook. Ia ingin memberi Jungkook pelajaran, ia ingin Jungkook menderita dan hancur.
Ia sudah menyiapkan sebuah rencana balas dendam, dan ia akan segera melaksanakan aksinya itu.
"Tunggu saja tanggal mainnya Jeon Jungkook brengsek" wanita itu menyeringai setan menatap benci sosok Jungkook yang tengah bercanda dengan para sahabatnya.
"Aku akan buat kakak tersayangmu itu membencimu, dan aku akan buat sesekolah jijik padamu. Tunggu saja"
Jungkook pulang tepat waktu, sampai dirumah ternyata appanya sudah berada dirumah. Jungkook hanya diam sambil menundukan kepala. Sedangkan Sehun hanya melirik Jungkook yang berjalan ingin menuju kamarnya.
"Selamat sore appa" lirih Jungkook yang dibalas dengan deheman.
"Kau tau hyungmu sakit, kenapa membiarkanya berangkat kampus?" Jungkook terdiam tidak menjawab pertanyaan appanya.
"Seharusnya kau dirumah mengurus hyungmu. Kenapa malah membiarkanya berangkat ke kampus"
"Aku sudah membujuk hyung appa tapi-" Jaehoo memotong ucapan Jungkook.
"Sudahlah! Untung saja aku segera pulang" Jungkook meringis merasakan sakit dihatinya. Appanya segera pulang meninggalkan pekerjaanya karena hyungnya yang sakit. Sedangkan dirinya, boro boro di perhatiakan saja tidak
"Gurumu menelfon, kau berubah. Bagus, jangan terus terusan membuat hyungmu susah" Jungkook hanya terdiam, karena sekali lagi sang appa hanya mementingkan hyungnya.
"Dan satu lagi, seharusnya kau sadar Jungkook. Selama ini hyungmu kau tahan untuk dirimu sendiri. Tidakkah kau memikirkan kebahagiaannya?"
"Jangan egois dan biarkan Taehyung bahagia seperti yang lain. Atau jangan jangan kau mencintai kakakmu sendiri Jeon? Jika sampai itu terjadi, aku akan benar benar mencoretmu dari kartu keluarga"
"Ingat Jungkook, biarkan hyungmu bahagia. Biarkan dia bebas tanpa harus terbebani oleh ulahmu"
Sambil berlinang air mata, Jungkook berlalu begitu saja menuju kamar Taehyung. Membuka pintu kamar Taehyung dengan perlahan. Disana hyungnya tengah tertidur lelap. Jungkook tersenyum dan mendekati hyungnya.
Menatap kagum hyungnya yang terlihat sangat tampan. Jungkook tersenyum sendu melihat hyungnya. Selamanya Jeon Taehyung adalah hyungnya.
"Maaf hyung aku menodai keluarga kita. Maafkan aku hyung.." Jungkook berjalan meninggalkan kamar Taehyung dengan hati yang hancur. Ia merasa sangat sesak didadanya.
Ia tau ia salah karena dia sudah mencintai hyungnya sendiri. Tapi perasaan itu tidak bisa ia cegah. Selama ini hanya hyungnya yang benar benar tulus dan selalu ada untuknya. Sehingga membuat hatinya sendiri memilih sang hyung sebagai pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hyung [END]
Fanfic~Aku tau ini terlarang hyung, tapi aku benar benar mencintaimu. Hanya kau yang mengerti dan bisa membuatku bahagia. Terimakasih telah selalu ada untukku. Saranghae.. Hyungie~