형 X

11.1K 1.2K 43
                                    

Sudah sekitar dua minggu dan sikap Taehyung ke Jungkook masih sama bahkan lebih parah lagi. Hal ini membuat Jungkook makin jauh dengan hyungnya. Semakin hari Taehyung dan Eunha semakin dekat saja.

Dan itu membuat Jungkook sangat sedih. Disisi lain, Jungkook semakin mandiri, walaupun dirinya kembali berubah seperti semula si berandalan yang suka berkelahi dan berbuat onar.

Jungkook benar benar tidak menyangka jika semuanya akan seperti ini. Taehyung benar benar menghindarinya juga tidak peduli lagi padanya. Setiap appanya memarahinya, Taehyung tidak lagi membelanya.

Hal ini membuat Jungkook sangat sedih. Jungkook duduk di ayunan belakang rumahnya sambil menangis. Ia tidak sanggup lagi jika seperti ini. Jungkook menelungkupkan wajahnya di antara kedua kakinya.

"Hikss hyungiee"

"Hm.." Jungkook terkesiap saat mendengar suara hyungnya. Jungkook menoleh dan mendapati hyungnya bediri di belakangnya.

"Hhyung?" Taehyung mendekat dan duduk disamping Jungkook.

"Hyung? Hiks hyung"

"Wae?" Taehyung menoleh dan menatap teduh Jungkook. Tatapan yang Jungkook rindukan selama dua minggu ini. Jungkook tidak tahan dan akhirnya langsung merengsek masuk kedalam pelukan hangat sang hyung

"Hyung.. hiks hikss hyungie maafkan Kookie. Hikss hyung maafkan Kookie" Taehyung membelai kepala Jungkook.

"Kenapa hm? Bukanya kau senang jika aku membebaskanmu?" Jungkook menggeleng keras.

"Tidak hyung! Kookie tidak suka!! Hikss kookie tidak bisa menjadi seperti ini hyung.. hikss tolong jangan begini hyung. Maafkan Kookie hikss maafkan Kookie hyung. Kookie menyesal" Taehyung mencium kening Jungkook.

"Memangnya kenapa kamu seperti ini baby?" Jungkook semakin menangis keras. Sungguh dia sangat merindukan hyungnya.

"Hei.. hei uljima sayang"  Jungkook semakin menangis. Pelukanya pada Taehyung semakin mengerat. Taehyung tersenyum lega. Akhirnya setelah dua minggu yang amat menyiksa dia bisa kembali seperti semula bersama adik tercintanya.

Taehyung masih sibuk menenangkan sang adik. Setelah beberapa lama akhirnya Jungkook tenang juga.

"Sudah siap untuk bercerita sayang?" Jungkook mengangguk.

"Hm.. sebaiknya kita masuk. Terlalu dingin disini. Hyung akan buatkan kamu coklat panas" Jungkook hanya menurut

"Jadi kenapa Kookie" tanya Taehyung lagi saat sudah duduk dengan nyaman di sofa ditemani secangkir coklat panas favorit Jungkook.

"Kookie hanya ingin hyung bebas bersama siapapun. Kookie tidak ingin menjadi penghalang untuk kebahagiaan hyung" Taehyung mengerutkan keningnya.

"Siapa yang menjadi penghalang siapa? Kenapa kamu berpikiran seperti itu Jungkook?" Jungkook menatap Taehyung.

"Appa yang bilang hyung. Appa yang mengatakan bahwa Kookie penghalang kebahagiaan hyung" Taehyung menghela nafas lelah. Dia benar benar pusing dengan semua ini. Kenapa appanya benar benar seperti ingin dirinya dan Jungkook bermusuhan?

Tehyung menggenggam tangan Jungkook dengan erat. Ia menatap jauh kedalam mata Jungkook.

"Kookie sayang.. dengarkan hyung.. apa yang sudah appa katakan itu tidak benar sayang. Selama ini hyung bahagia kok. Hyung mohon kamu jangan pernah seperti ini lagi. Kamu tau hyung benar benar sedih saat kamu bersikap seolah hyung orang asing"

"Selama ini hyung bahagia Jungkook. Hyung bahagia setiap kamu bahagia. Semua kebahagiaan hyung ada pada kamu sayang. Jadi hyung mohon jangan seperti ini lagi" Taehyung memeluk Jungkook erat.

My Lovely Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang