Inilah saatnya, awal dari beberapa pengorbananya. Dirinya harus memastikan jika Jungkook juga mendapatkan pandangan baik di kampus. Taehyung menghirup nafas dalam kemudian tersenyum sendu.
"Semoga dengan ini kamu bisa mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan sayang" Taehyung membuka pintu dekan dan masuk kedalam.
Namjoon terlambat mencegah Taehyung. Ia meninju dinding di hadapanya. "Dasar bodoh! Kenapa kau lakukan ini Tae!! Padahal pasti ada cara untuk membahagiakan Jungkook"
"Namjoonie!! Dimana Taehyung? Kita harus bicarakan masalah rumor yang beredar sebelum dekan-"
"Dia sudah didalam"
"Mworago?"
"Dia sudah ada didalam hyung. Dia mengatakan bahwa dia harus berkorban agar Jungkook bahagia" Jin membolakan matanya
"Apa dia sudah gila?! Membahagiakan Jungkook tapi membuat dirinya hancur apa Jungkook akan bahagia?!" Jin dan Namjoon menunggu dengan was was. Taehyung belum juga keluar dari ruang dekan.
Dan saat Taehyung keluar, ekspresi sedih berada diwajahnya. "Apa yang kau katakan pada dekan Tae?! Apayang-"
"Namjoon hyung.. pimpinlah kampus ini lebih baik dari aku. Buat mereka semua bangga padamu. Aku titip senat juga mereka semua dibawah pimpinanmu" Namjoon membolakan matanya
"Kau bicara apa huh? Jangan bercanda" Taehyung tersenyum dan menyerahkan lencananya pada Namjoon.
"Kau gila! Kau gila Tae!! Kau pikir jika kau seperti ini Jungkook akan bahagia huh?!"
"Aku harus apa? Romor itu memang kenyataan hyung" Namjoon benar benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Taehyung. Bagaimana bisa dia dengan mudahnya melakukan ini?
"Kau gila Tae" Taehyung tersenyum dan berjalan meninggalkan sahabatnya. Saat dia melewati para mahasiswa, mereka semua menatap dirinya jijik sekaligus sinis.
"Orang yang selama ini kita banggakan ternyata seperti ini"
"Cih, tidak kusangka" Taehyung memejamkan mata. Selama ini inilah yang Jungkook rasakan. Selama ini dia menanggung perasaan seperti ini, setiap harinya. Taehyung tersenyum miris, dunia sempurnanya akan karam sebentar lagi.
"Menjijikan sekali, bagaimana bisa seorang hyung kandung mencintai adiknya sendiri?"
Pluk
Pluk
Pyar
Taehyung terdiam saat mereka mulai melempari dirinya dengan telur dan air. Taehyung hanya diam sambil menunduk membiarkan mereka melakukan semuanya. Yugyeom dan Nayeon yang melihatnya dari jauh tertawa.
Setelah mereka puas, mereka membubarkan diri. Dan saat di toilet, Taehyung bertemu Yugyeom.
"Wah wah lihat siapa yang ada disini? Mantan ketua senat yang agung, tak kusangka begini akhirnya" Yugyeom bersandar pada pintu
"Tidak kusangka kau mencintai Jungkook. Pantas kau menyuruhnya memutuskanku. Well sialan sekali, padahal aku belum menikmati tubuh moleknya" Taehyung mengepalkan tanganya
"Padahal aku sudah membuat rencana untuk malam panasku bersama jalang itu. Tubuhnya yang sexy itu pasti sangat nikmat"
"Berhenti memikirkan hal mesum tentang adikku bajingan. Dia bukan jalang"
"Come on Tae, tidak mungkin kau tidak tergoda dengan tubuh Jungkook. Kau pasti sering menikmati tubuh-"
Bugh
Bugh
Taehyung langsung menghajar Yugyeom dengan brutal. Dia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia sangat marah karea Yugyeom terus saja menghina Jungkook dengan pemikiran cabulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hyung [END]
Fanfiction~Aku tau ini terlarang hyung, tapi aku benar benar mencintaimu. Hanya kau yang mengerti dan bisa membuatku bahagia. Terimakasih telah selalu ada untukku. Saranghae.. Hyungie~