Pagi ini Jungkook berangkat ke Kampus seorang diri. Saat sampai di kampus semua orang menatap benci kearahnya dan itu benar benar membuat dirinya marah. Jungkook balas dengan tatapan tajam mereka semua.
"APA LIHAT LIHAT?!" bentak Jungkook.
"Kasihan sekali Taehyung oppa, dia harus memiliki adik tidak tau diri seperti Jungkook. Padahal oppa selalu ada untuknya tapi dia malah membuat Taehyung oppa sakit dan bahkan dia tidak menjenguknya" Kata Eunha. Jungkook menghampiri Eunha dan mencengkeram dagu Eunha.
"Tau apa kau tentang diriku dan hyungku huh? Jangan asal bicara kau jalang sialan" Eunha menyeringai.
"Taehyung oppa sendiri yang cerita padaku Jeon. Taehyung oppa cerita padaku semuanya!! Kau sangat jahat Jeon! Kau buat dia sangat sedih dan berakhir sakit!!" Jungkook melepas cengkeraman pada dagu Eunha. Hatinya begitu tertohok. Hyungnya bercerita pada orang lain tentang ini.
Jungkook ingin tertawa, hyungnya bisa terbuka pada seorang wanita. Apakah mereka berdua memang sedekat itu? Jungkook memutuskan untuk berbalik dan pergi. Namun ia kembali terdiam saat Eunha kembali bicara
"Kau sangat menyusahkan! Tidak tau berterimakasih!! Sadarkah kau sudah membelenggu Taehyung oppa sangat lama dan seperti inikah balasanmu? Kau benar benar tidak punya urat malu Jeon. Hyungmu membelamu hingga mengorbankan banyak hal dan hanya ini balasanmu?! Hikss kau tidak tau kan Taehyung oppa berteriak kesakitan karena terlalu stres memikirkanmu hikss kau benar benar biadab Jeon!!"
Jungkook seketika lemas mendengar semua perkataan Eunha.Benarkah semua itu? Benarkah hyungnya sampai seperti itu? Benarkah hyungnya sampai sesakit itu? Jungkook menatap kepintu masuk saat mendengar seorang mahasiswi memekik.
Itu hyungnya, hyungnya datang bersama para sahabatnya. Jungkook tertegun saat melihat wajah pucat hyungnya. Muka tampan hyungnya benar benar kacau. Dan ia amat sangat merasa bersalah karena itu.
"Hyung.." Taehyung hanya menatap dingin Jungkook. Dan itu membuat hati Jungkook berdenyut sakit.
"Hyungie.." Taehyung tetap diam dengan tatapan yang masih sama. Para sahabat juga hanya diam menatap prihatin sekaligus jengkel pada Jungkook.
Jungkook mendekati Taehyung dan memeluk Taehyung. Namun Taehyung masih bergeming tidak membalas pelukan Taehyung. "Hyung.."
"Hyung, antar aku ke ruang senat" Jungkook benar benar tertohok karena Taehyung tidak menganggapnya ada.
"Hyung!! Kenapa hyung tidak istirahat di rumah saja!" Taehyung terhenti
"Apa pedulimu Jungkook? Bukankah kau tidak peduli padaku? Dan Eunha-ssi, aku tidak tau kau tau dari mana kondisiku. Tapi kau jangan mengarang cerita" Taehyung kembali berjalan. Jungkook lari dan memeluk Taehyung dari belakang.
"Hyung hikss hyung maafkan Kookie" Taehyung hanya diam tatapanya belum berubah. Dan hal ini membuat para sahabat bertatapan. Taehyung berubah dan ia benar benar sudah kecewa pada Jungkook hingga ia tidak luluh dengan tangisan Jungkook.
"Hyung.."
"Kau yang menginginkan semua ini Jungkook. Aku hanya menuruti keinginanmu. Kau bebas bergerak tanpa aku di sampingmu sekarang" Taehyung melepas pelukan Jungkook dan berlalu begitu saja. Jungkook menangis tersedu sedu melihat hyung kesayanganya mengacuhkan dirinya seperti itu.
Tapi bukankah semua ini dia yang mulai? Inikan yang ia mau? Tapi kenapa rasanya ia ingin mati saja saat hyung kesayanganya bersikap seperti itu?
"Terlambat Jeon. Kau melukai hyungmu terlalu dalam. Dia benar benar sakit hati dan kecewa. Setelah semua yang sudah ia lakukan untukmu cihh selamat Jeon sekali lagi selamat. Aku benar benar tidak menyangka kau seperti ini padanya" Jimin menatap benci Jungkook. Sedangkan Jungkook menatap sedih Jimin
"Hyung aku hanya-"
"Ingin Taehyung bahagia tapi nyatanya kau buat Taehyung sangat terpukul dengan perubahan sikapmu Jeon. Nyatanya kau malah buat dia sangat sedih dan nyaris seperti orang gila. Dan sekarang kau membuat dirinya benar benar seperti manusia es. Selamat Jeon. Kau berhasil merubah hyungmu sendiri" Jimin meninggalkan Jungkook yang menangis tersedu sedu.
"Jimin hyung hikss Jimin hyung" timbul rasa tak tega di hati Jimin. Namun Jungkook tetap harus belajar sesuatu dari yang sudah ia mulai. Saat Taehyung sampai di ruang senat, Taehyung langsung terduduk lemas dengan tatapan kosong.
"Sakit.. sakit kookie.. sangat sakit" lirih Taehyung.
"Kenapa kamu ingin semua ini terjadi Kookie.. kenapa? Apa salah hyung padamu?" Yoongi dan Jin memeluk Taehyung.
"Sst tenangkan dirimu Tae. Tindakanmu ini tepat untuk membuat dia belajar. Jangan selalu mengalah Tae, sekali kau juga harus tegas seperti ini agar dia belajar"
"Tapi-"
"Ini juga untuk kebaikanya"
.
.
.
Jungkook pulang diantar Yugyeom karena sekali lagi Taehyung tidak menunggunya. Taehyung sudah pulang terlebih dulu. Dan saat dirumah betapa terkejutnya Jungkook saat mendengar Taehyung akan dijodohkan dengan Eunha.Jungkook membeku diambang pintu. Tubuhnya lemas seketika saat kata "terserah appa" keluar dari mulut Taehyung. What the hell hyungnya tidak menolak perjodohan itu.
Jungkook tidak sanggup menghadapi ini. Ia segera berlari kekamar tidak menghiraukan teriakan appanya yang marah.
"Maafkan aku Kookie" saat tamu sudah pulang barulah Jaehoo memarahi Jungkook. Juga karena sikap kasar Jungkook kepada Eunha. Dan inilah kali pertama Taehyung tidak membelanya.
"Kau harus bisa mengontrol emosimu. Kau itu sudah dewasa tidak selamanya kau terus dilindungi" kata Taehyung dengan nada datar kemudian berlalu begitu saja.
"Huh? Tumben sekali tapi itu bagus. Nah mau apa kau sekarang Jungkook? Hyungmu sudah muak membelamu. Bersikaplah dewasa Jeon" Jungkook berlari keatas dan saat sampai atas dia melihat hyungnya sedang di balkon. Jungkook menghampiri hyungnya dengan berlinang air mata.
"Kenapa hyung hikss kenapa hyung begini?" Taehyung hanya diam tidak ada niatan menjawab Jungkook.
"Hyung hikss kenapa hyung?"
"Kau ini lucu Jungkook. Bukankah kau yang meminta dan memulai semua ini huh? Aku hanya mengikuti maumu Jungkook. Kau ingin kebebasan dan aku memberikanya. Sekarang kau bebas, kau sudah dewasa dan kau bisa melakukan hal sesukamu. Aku tidak akan mencampurinya lagi" Taehyung ingin berjalan menjauh namun Jungkook mencekalnya.
"Hyungie hikss maaf hyung" Taehyung melepas cekalan Jungkook. Dan pergi begitu saja. Jungkook merosot dan terus menangis tersedu sedu.
"Hyung.. hikss hyung" Taehyung bersandar di belakang pintu kamarnya. Air mata perlahan turun dari mata tajamnya.
"Maafkan hyung kookie.. maafkan hyung"
Jungkook sangat sedih, ia benar benar menyesal telah memulai hal bodoh ini dan membuat hyungnya benar benar berubah sikap padanya. Ia benar benar menyesal.
Seharusnya ia tidak memulai semua ini jika ia tau Taehyung akan bersikap seperti ini. Membuat hatinya berdenyut nyeri. Tidak ada lagi pelukan, pembelaan, nasihat dan kepedulian dari hyung kesayanganya.
"Hyung hikss kookie menyesal hyung hikss jebal kembali hyung hikss kookie menyesal"
Sementara itu, Jimin diam.diam menyelidiki tentang Yugyeom dan Eunha. Baginya mereka terlalu mencurigakan. Tapi Jimin tidak tau jika Nayeon mengetahui pergerakanya.
"Hati hati kalian, Jimin curiga pada kalian"
"Tudak akan kubiarkan kau mengacaukan semuanya Jimin-ssi"
________________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Hyung [END]
Fanfiction~Aku tau ini terlarang hyung, tapi aku benar benar mencintaimu. Hanya kau yang mengerti dan bisa membuatku bahagia. Terimakasih telah selalu ada untukku. Saranghae.. Hyungie~