형 IV

13.6K 1.3K 28
                                    

Jungkook mengantar Taehyung sampai kelas. Setelah melihat Taehyung duduk Jungkook segera pamitan pada Taehyung untuk segera pergi ke Kelasnya.

Dalam perjalanan ke kelas, banyak yang sedang membicarakanya tentang kenapa ia bisa memaafkan seseorang dengan mudah. Jungkook hanya diam dan tidak menanggapi mereka yang membicarakanya.

Hingga ia bertemu dengan gengnya yang terdiri dari 4 orang namja, yaitu Jeno, Kiseop dan Wonwoo dan Jungkook sendiri. Kiseop merangkul Jungkook dari belakang, membuat Jungkook sempat berjengkit kaget.

"Astaga Kiseop, bikin kaget aja ih!" Kiseop memandang Jungkook takjup

"Kesambet kook?" Jungkook mendengus dan menjitak kepala Kiseop

"Sialan, aku nggak kesambet. Aku emang mau berubah" Kiseop tersedak ludahnya sendiri

"What the hell Jeon Jungkook?!! Mau berubah? Seriously? Kesambet apa Kook?" Jungkook menggeleng

"Aku melakukanya demi hyungku" Kiseop memegang pundak Jungkook.

"Bukanya Taehyung hyung sering menasihatimu tapi kau tetap ngeyel kan?" Jungkook menghela nafas

"Iya, tapi aku nggak tega melihat hyung menangis. Aku sadar kalo- kalo.." Jungkook mulai berkaca kaca, Kiseop segera memeluk Jungkook dan menyuruh Jungkook berhenti. Karena kalau diteruskan pasti tangis Jungkook akan pecah saat itu juga.

"Jeon Jung-" panggilan lantang Jeno terhenti karena melihat Kiseop memeluk Jungkook.

"Opi.. Jungkook kenapa??" Kiseop mengkode Sujeong dan yang lain untuk mengikutinya ke atap sekolah. Hari ini kebetulan dosen mereka sedang cuti, jadi jam kosong untuk empat jam kedepan.

Jungkook duduk bersama Kiseop dan berhadapan dengan Jeno dan Wonwoo. Kiseop masih mengelus punggung Jungkook dengan lembut agar tenang.

"Jadi ada apa Kook?" Tanya Wonwoo dengan lembut.

"Aku ingin berubah.. demi hyungku" semua terdiam membiarkan Jungkook bicara.

"Belasan tahun, hyungku selalu ada untukku. Dia selalu berada didepanku untuk selalu membelaku, appa selalu membanggakan hyungie. Tapi hyungie selalu membelaku. Mengatakan bahwa aku juga hebat sama seperti hyungku. Aku pernah membenci hyungku. Tapi akibatnya fatal, hyungku amat sedih dan berakhir kecelakaan" Jungkook mulai menitikan air mata.

"Aku benar benar terpukul, ditambah appa menyalahkanku aku semakin sedih. Tapi tuhan masih menyayangi hyungie. Hyungie baik baik saja tanpa luka dalam apapun. Sejak saat itu aku tidak membenci hyungie. Karena seperti apapun appa bencinya padaku, hyungku tetap selalu ada untukku dan selalu melindungiku. Seperti apapun appa membedakanku dengan dirinya, tapi ia tatap melawan perkataan appaku" Jungkook memejamkan mata hatinya berdenyut nyeri.

"Aku tidak bisa membencinya, dia rela melakukan apapun demi aku. Dia selalu melawan appa saat appa menyudutkanku. Dia selalu memelukku saat aku sakit karena perkataan appa, selalu mencoba membuatku bisa jauh lebih tenang. Dia juga yang selalu ada disaat aku sakit, ia merawatku dengan seluruh kasih sayang yang ia miliki"

"Hyung.. hikss hyungku dia tidak pernah menangis hikss dia tidak pernah menangis, demi aku hikss dia berusaha menguatkanku hikss dia selalu berusaha menjadi tameng untukku. Hikss tapi kemarin, hyungku menangis karena aku hikss dia menangis hikss dan hatiku sakit hikss"

"Di- dia bahkan berjanji hikss tidak akan menikah demi aku hiksss dia tidak akan menikah hikss demi aku" tangis Jungkook pecah saat itu juga. Ia menangis tersedu sedu dalam pelukan Kiseop

Kiseop, Jeno dan Wonwoo juga menangis. "Kau harus berubah Jungkookie, hyungmu telah melakukan banyak hal untukmu. Jadi kau harus berubah" kata Wonwoo

My Lovely Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang