"Kau kenapa? Kau sakit?," tanya Soo Young saat melihat Ga Young tidak semangat seperti biasanya. "Tidak," jawab Ga Young lemah. "Lalu kenapa kau begitu?," tanya Soo Young. "Kau ada masalah?," tanyanya lagi. "Tidak," jawab Ga Young. "Dia belum mengerjakan tugas bu Irene," kata Chae Yeon.
"Apa?, hari ini kan mata pelajaran bu Irene jam pertama, dan kau belum mengerjakan?," tanya Soo Young tidak percaya. "Oh," jawab Ga Young lemas. "Sama sekali belum mengerjakan?," tanya Soo Young. Ga Young mengangguk. Soo Young menepuk jidadnya tidak percaya.
Meskipun bu Irene selalu bersikap lembut dan tersenyum, tapi bu Irene adalah tipe guru yang tegas terhadap muridnya.
"Sebenarnya aku sudah mengerjakan satu baris," kata Gayoung. "Hanya satu baris. Dan kau bilang sudah mengerjakan," kata Chae Yeon tidak percaya. Ga young cemberut. "Bagaimanapun aku berusaha menulis, aku hanya bisa menulis satu bait saja," kata Ga Young putus asa.
"Itu hanya alasan. Kau saja yang tidak niat mengerjakan," kata Seo Won. "Kau bicara seolah kau lebih baik dariku," kata Ga Young sewot. "Setidaknya aku sudah mengerjakan," ledek Seo Won tidak mau kalah.
"Ga Youngahh, kemarikan buku catatanmu," pinta Soo Young. Ga Young memberikan buku catatannya. Soo Young membaca satu bait yang ditulis Ga Young. Setiap hari bersama, tiba-tiba kau meninggal. Tulis ga yiung di catatannya.
"Siapa yang meninggal?," tanya Soo young. Pertanyaan Soo Young membuat Seo Won dan Chae yeon terkejut.
"Apa?," tanya ga Young bingung. "Kau menulis ada yang meninggal," kata Soo Young sambil menujukkan catatan Ga Young. "Oh itu, kucingku," jawab Ga Young, yang membuat Teman-temannya sedikit lega. "Kukira anggota keluargamu," kata Chae Yeon. "kucingku memang anggota keluargaku," kata Ga young.
"Baiklah, coba aku lihat. Kau menulis ini untuk kucingmu yang sudah meninggal?," tanya Soo Young. Ga Young mengangguk. "Kapan kau kehilangan kucingmu?," tanya Soo Young. "Saat aku berusia delapan tahun?," jawab Ga Young. "Bisa kau ceritakan bagaimana kucingmu dan hubunganmu dengannya?," tanya Soo Young. Ga Young bercerita tentang kucingnya.
"Baiklah, aku mengerti," kata Soo Young setelah mendengar cerita Ga Young. "Kanapa tiba-tiba kau bertanya soal kucingnya?," tanya Chae Yeon. "Aku akan membantu Ga Young," jawab Soo Young sambil menulis di catatan Ga Young. "Wah Gumawo," kata Ga Young tersentuh.
Tidak jauh berbeda dengan Ga Young, di bangku belakang juga ada seorang siswa yang kehilangan semangat pagi ini.
"Hya, kau kenapa?," tanya Tae Hyung saat melihat Jin Goo pagi-pagi sudah meringkuk dibangkunya. Kim Tae Hyung baru datang dan duduk di bangkunya.
Jin Goo tidak menyahut. "HYA kau kenapa?," tanya Tae Hyung sambil berusaha membuat Jin Goo bangun, tidak biasanya sahabatnya bersikap seperti itu. "Kau menangis?," kata Tae Hyung setengah memekik, Jin Goo langsung membekap mulutnya.
"Tidak, tidak," kata Jin Goo sambil tersenyum kepada beberapa teman yang melihat ke arahnya. "Kau bisa diam," ancam Jin Goo. Tae Hyung mengangguk, Jin Goo lalu melepaskan bekapannya.
Tae Hyung melihat temannya sangat kacau, matanya merah dan pipinya nampak masih basah karena air mata. "Kenapa kau menangis?," tanya Tae Hyung bingung melihat sahabatnya seperti itu. "Kau bisa diam," kata Jin Goo, dia membersihkan pipinya yang basah.
"Baiklah, tapi kau kenapa?," tanya Tae Hyung sambil berbisik. "Yeon Woo Yaa," kata Jin Goo. "Yeon Woo?," tanya Tae Hyung. "Ada apa dengan dia?," tanya Tae Hyung tidak mengerti. Jin Goo memeluk Tae Hyung "Tae Hyunggah," kata Jin Goo sambil mulai menangis lagi, meskipun Tae Hyung tidak mengerti apa yang terjadi, dia tetap menepuk pundak Jin Goo.
Hoe Yeon Woo adalah kekasih Jin Goo, mereka sudah berteman sejak taman kanak-kanak. Meskipun usia mereka beda dua tahun, tapi mereka tetap bisa berteman dengan baik.
Hoe Yeon Woo, dia gadis yang cantik dan ceria, kontras dengan Jin Goo yang lebih introvert. Seiring berjalannya waktu merekapun menyadari kalau mereka saling menyukai dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.
Hal ini pulalah yang membuat Tae Hyung mengerti kenapa Jin Goo bisa jadi seperti ini apabila sudah berkaitan dengan Hoe Yeon Woo.
"Sudah, tenangkan dirimu," kata Tae hyung setelah merasakan punggungnya mulai basah oleh air mata Jin Goo. "Bagaimana nanti kalau ada yang melihat," kata Tae Hyung sambil melepaskan pelukannya. Jin Goo menghapus air matanya, dia juga berusaha menenangkan dirinya.
"Baiklah, sekarang ceritakan apa yang terjadi pada Yeon Woo?," tanya Tae Hyung setelah melihat Jin Goo mulai tenang. "Kalian putus?," tanya Tae Hyung. Jin Goo menggeleng. "Yeon Woo. Dia sakit, sangat sakit Tae Hyungaahh," kata Jin Goo mulai berkaca-kaca lagi. "Sakit? sakit apa?," tanya Tae Hyung kaget
"Dia sakit tiroid," jawab Jin Goo. "Aigo, lalu bagaimana keadaanya sekarang?," tanya Tae Hyung. "Dia sekarang dirawat di rumah sakit Sidus, dia harus istirahat total untuk waktu yang lama. Kasian sekali uri Yeon Woo," kata Jin Goo sambil mulai mengagis lagi.
Tae Hyung menepuk punggung sahabatnya itu. "Tenanglah, dia pasti akan sembuh," kata Tae Hyung menghibur. "Benar dia akan sembuh. Dia akan cepat sembuh," kata Jin Goo.
"Tapi aku selalu memarahinya dan membuatnya kesal,aku tidak tau kalau dia sakit. Sebagai temannya dari kecil. Dan sebagai kekasihnya aku sangat jahat," kata Jin Goo, dia kembali meringkuk dibangkunya. Tae Hyung ikut sedih dengan keadaan sabahatnya itu, Tae Hyung kembali menepuk penggung Jin Goo. Tae Hyung lalu melihat ke arah Soo Young yang serius menulis.
"Selesai," kata Soo Young bersemangat.Wah Daebak," puji Seo Won yang duduk dari tadi melihat Soo Young menulis. "Gumawo," kata Ga young saat menerima buku catatannya. Soo Young mengangguk. "Soo Youngah, kau sungguh berbakat," puji Ga Young setelah membaca tulisan Soo Young.
"Dalam waktu singkat kau mampu menulis puisi yang sesuai dengan kisahku," kata Ga Young terharu. "Benar.Daebak," kata Chae Yeon, dia juga sudah membaca puisi buatan Soo Young. "Soo Young memang berbakat," puji Seo won lagi.
"Ada apa ini?," tanya Sung Jae yang baru tiba. "Ini Soo Young sudah membuatkan puisi untukku," kata Ga Young. "Puisi?, Tugas bu Irene?," tanya Sung jae. "Oh," jawab Ga Young.
"Sudah kubilang kan Soo Young pandai menulis puisi," kata Sung Jae.
"Kau kenapa baru datang," tanya Soo Young. "Aku kesiangan," jawab Sung jae. "Semalam aku bergadang membuat puisi," lanjutnya. "Tumben kau sampai begadang mengerjakan tugas," sindir Ga Young. "Aku tidak ingin sepertimu, merepotkan Soo Young," balas Sung jae. "Sudahlah," kata Soo Young melerai.
Bel masuk pun berbunyi, dan bu Irene berjalan menuju kelas 2-3. Dengan suara lemah Jin Goo menyipkan kelas untuk menyapa bu Irene yang sudah berdiri di meja guru.
"Annyeong murid-murid. Minggu lalu ibu sudah memberikan tugas membuat puisi tentang perpisahan. Kalian sudah mngerjakan semua?," tanya bu Irene.
"Sudah bu," jawab mereka serentak.
🍏🍏🍏
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEN APPLE
Fanfiction"SOO YOUNGAAHH, PARK SOO YOUNG" teriak Yook Sung Jae terengah-engah setelah berlari. Hal itu membuat seisi kelas menoleh kearahnya, tidak terkecuali Yeo Jin Goo dan Kim Tae Hyung. Sung Jae yang menyadari telah membuat keributan akhirnya tersenyum d...