#5 Patah Hati

183 59 4
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?," tanya Sung Jae.


Soo Young berjalan perlahan mendekati Sung Jae,dia lalu duduk disebelahnya tanpa menjawab pertanyaan Sung Jae.

"Sepertinya ada yang patah hati," kata Soo Young.

Sung Jae yang sadar sedang menangis pun menghapus air matanya.

"Ini pasti ulah Seo Won," tebak Sung Jae, dia sangat yakin Seo Won yang sudah menceritakan apa yang terjadi pada Soo Young.

"Menurutmu, aku pasti sangat memalukan," kata Sung Jae.

Soo Young menggeleng.

"Aku bisa mengerti," kata Soo Young.
"Saat kita menyukai seseorang, kadang kita tidak bisa menahan diri untuk mengkhawatirkannya. Dan berusaha selalu bersama," lanjutnya.

"Benar, aku tidak bisa bisa berhenti memikirkan dan menghawatirkan bu Irene," kata Sung Jae. "Aku juga tidak ingin bu Irene pindah," lanjutnya.

Sung Jae mengakui kalau dia menyukai bu Irene, meskipun Soo Young tidak bertanya.

Soo Young melihat Sung Jae mulai menangis lagi, entah kenapa hatinya juga merasa sakit.

"Dengan bodohnya aku mengakui perasaanku," cerita Sung Jae. "Tapi bu Irene bilang selama ini hanya menganggapku seperti seorang adik," lanjutnya sambil tersenyum getir.

Soo Young hanya diam, dia membiarkan Sung Jae meluapkan kesedihannya.

"Aku bodoh kan?," tanya Sung Jae.

Soo Young tidak menjawab.

"Harusnya aku tau dan sadar sejak awal, kalau bu Irene tidak akan pernah menyukaiku," kata Sung Jae. "Bu Irene pasti menyukai pak Suho yang memiliki segalanya, dibandingkan aku yang hanya seorang siswa," lanjutnya.

Sung Jae menangis semakin menjadi. Air mata Soo Young tanpa sadar ikut jatuh.

"Apa kau begitu menyukai bu Irene?," tanya Soo Young.

"Oh," jawab Sung Jae, dia tidak menyadari kalau Soo Young menagis, karena dia berbicara tanpa melihat ke arah Soo Young.

"Tapi bu Irene bilang perasaanku itu bukan cinta, itu hanya rasa kagum," lanjutnya.

"Entahlah. Semuanya membuatku bingung," kata Sung Jae frustasi.

"Benar, sepertinya kau hanya kagum," kata Soo Young.

Sung Jae yang terkejut mendengar jawaban Soo Young pun menoleh ke arahnya.

"Kau menagis?," tanya Sung Jae yang baru menyadari.

Soo Young buru-buru menghapus air matanya.

"Tidak," elak Soo Young.

"Tapi, tadi kulihat kau menangis," kata Sung Jae.

"Sudah kubilang tidak," kata Soo Young masih mengelak.

"Pokoknya aku setuju dengan bu Irene," kata Soo Young mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa?," tanya Sung Jae tidak mengerti.

GREEN APPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang