#3 Just a Game

224 52 0
                                    

"Ayo kita ganti baju," ajak Ga Young. "Tapi sepertinya aku ingin minum dulu," lanjutnya.

Kedua temannya tidak menyahut.

Chae Yeon melihat Seo Won yang sedang berlari di lapangan. Sementara Soo Young memperhatikan Sung Jae yang terlihat lebih baik.

"Hya.. Kalian tidak mendengar ku?," tanya Ga Young.
"Baiklah ayo pergi," kata Chae Yeon.

"Kalian duluan saja, aku mau ke suatu tempat dulu," kata Sung Jae. "Kemana? Ruang kesehatan?," tanya Soo Young. Sung Jae menggeleng.
"Ke atap," kata Sung Jae. "Kenapa ke sana?," tanya Soo Young lagi. "Tidak apa-apa hanya ingin saja," kata Sung Jae.

"Baiklah, ayo pergi," kata Chae Yeon sambil menarik tangan Soo Young. Sebenarnya Soo Young masih enggan kembali kekelas dan ingin menemani Sung Jae.

Saat berjalan, tiba-tiba Soo Young berbelok ke arah lain.
"Hya kau mau kemana?," tanya Ga Young.
"Ruang kesehatan," jawab Soo Young terus berjalan. "Kau terluka?," tanya Ga Young lagi, tapi Soo Young tidak menyahut.

"Dia pasti mengambil obat untuk Sung Jae," kata Chae Yeon yang bisa menebak pikiran Soo Young.
"Kau pikir hubungan mereka bisa berjalan lancar?," tanya Ga Young. "Entahlah," kata Chae Yeon sambil kembali berjalan.

🍏🍏🍏

Di atap sekolah Sung Jae duduk sendiri di sebuah bangku panjang.

"Aigoo badanku sakit semua," kata Sung Jae, dia merengek sambil memijati kaki dan punggungnya.

"Tae Hyung benar-benar punya tenaga besar. Bagaimana bisa aku melawannya nya?," kata Sung Jae sambil terus merengek.

Sebagai lelaki Sung Jae memang sedikit lemah, karena dia tidak begitu suka olahraga.

"Hya, apa aku tadi terlalu banyak merintih?," kata Sung Jae pada diri sendiri.

"Aigoo. Apa yang akan mereka pikirkan tentang aku?, bagaimana bisa aku menghadapi Soo Young dan yang lainnya sekarang?," kata Sung Jae kembali merengek.

"Seperti biasanya saja," kata Soo Young yang tiba-tiba muncul.

"Bagaimana kau bisa kesini?," tanya Sung Jae terkejut.

"Naik tangga," canda Soo Young.


Sung Jae membalikkan badannya karena malu.

Soo Young tersenyum dan menghampirinya. Dia kemudian meletakkan saleb dan koyo yang dia bawa di bangu.

"Tidak apa-apa jangan malu," kata Soo Young sambil menepuk punggung Sung Jae pelan.

"Kalau kau memang merasa sakit katakan saja. Kalau rasa sakit itu membuatmu ingin menangis, menagis saja," kata Soo Young sambil terus menepuk punggung Sung Jae.

"Aku tidak menangis," kata Sung Jae sambil mengusap pipinya yang basah. "Baiklah kau tidak menangis," kata Soo Young.

"Sebenarnya aku tidak selemah ini," kata Sung Jae.
"Aku tau," kata Soo Young.

GREEN APPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang