Tae Hyung dan Soo Young sudah tiba di kelas. "Soo Youngah, kau sudah sembuh?," tanya Seulgi. Soo Young mengangguk. "Kau kemarin membuatku khawatir," kata Seulgi sedih. "Mianhae, sudah membuatmu khawatir," kata Soo Young.
Teman-temannya yang lain ikut berkumpul. "Kau sudah tidak apa-apa?," tanya temannya. "Kudengar kau alergi," kata yang lain. "Kenapa kau lama di rumah sakit?," tanya teman yang lainnya lagi. Mereka menghujani Soo Young dengan banyak pertanyaan.
Tae Hyung yang melihatnya merasa kasihan pada Soo Young.
Dengan sabar Soo Young menjawab pertanyaan teman-temannya satu persatu. Dia merasa senang karena mereka khawatir dan perduli padanya.
"Soo Youngah, sebentar lagi ada pekan olah raga. Kelas kita tahun ini akan ikut lomba tarik tambang. Kita akan melawan kelas empat," kata Soekjin yang merupakan ketua kelas.
Tahun lalu kelas mereka masih belum boleh ikut lomba, karena mereka baru kelas dua. Sekarang mereka sudah kelas tiga, jadi bisa ikut berpartisipasi. Lomba tarik tambang sendiri adalah lomba tarik tambang campuran, masing-masing kelas harus mengirimkan perwakilannya, yakni lima siswa perempuan dan lima laki-laki.
Apabila mereka menang melawan kelas empat, mereka akan maju ke babak final, melawan tim pemenang lain, baik kelas lima atau pun enam.
"Kau mau ikut? Kulihat kau cukup kuat," tanya Soekjin.
"Hya dia kan baru saja sembuh," kata Seulgi.
"Tapi lombanya kan masih minggu depan," kata Soekjin.
"Baiklah, aku ikut," kata Soo Young."Benarkah?," tanya Soekjin, Soo Young mengangguk.
"Gumawo," kata Soekjin.
"Aku kan juga bagian dari kelas," kata Soo Young. Teman-teman yang mendengarnya pun bersorak, mereka senang Soo Young mau bergabung."Aigoo, sepertinya kita akan menang. Dia benar-benar kuat," kata Tae Hyung sambil tersenyum, saat melihat Soo Young mengangkat kursi dengan mudah dia tau kalau Soo Young itu kuat.
"Kau yakin mau ikut?," tanya Seulgi yang masih khawatir.
"Tentu saja, lagi pula aku sudah benar-benar sembuh," kata Soo Young meyakinkan. Seulgi pun merasa lega.🍏🍏🍏
Saat istirahat Soo Young melihat Tae Hyung duduk sendiri di pinggir lapangan. Soo Young pun mengajak Seulgi menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan?," tanya Soo Young saat melihat Tae Hyung hanya diam melihat teman-temannya yang bermain bola.
Tae Hyung menoleh. "Tidak ada," jawab Tae Hyung. "Hya kau jangan kebanyakan melamun, lama-lama kau bisa jadi bodoh," kata Soo Young. "HYA," kata Tae Hyung sambil melotot.
Soo Young dan Seulgi saling pandang, mereka pun tertawa. Mereka sama sekali tidak takut pada tatapan mata Tae Hyung.
"Aigoo," dengus Tae Hyung.'Buukkk' suara bola mengenai kaki Tae Hyung. Soekjin yang melihatnya hendak memanggil Tae Hyung, tapi tidak jadi karena dia tau Tae Hyung tidak akan mau mengambilkan bolanya. Soekjin pun mulai berjalan, dia ingin mengambil bolanya.
Tanpa disangka Tae Hyung berdiri dan menendang bolanya. Bola yang di tendang Tae Hyung melayang cukup jauh, hingga bolanya menabrak tiang gawang.
Teman-temannya memandang takjub. "DAEBAK, kau hebat sekali," puji Soo Young. "Benar, tendanganmu benar-benar hebat," kata Seulgi setuju dengan Soo Young.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEN APPLE
Hayran Kurgu"SOO YOUNGAAHH, PARK SOO YOUNG" teriak Yook Sung Jae terengah-engah setelah berlari. Hal itu membuat seisi kelas menoleh kearahnya, tidak terkecuali Yeo Jin Goo dan Kim Tae Hyung. Sung Jae yang menyadari telah membuat keributan akhirnya tersenyum d...