IML9

24.8K 172 6
                                    

Happy reading...

" Sayang!" Panggil Aryan.

"Hmmm" Jawab Prilis seadanya masih fokus pada kerjaannya.

" Ini sudah jam 5 kurang loh!"

"Terus"

"Belok bego!"

"Hah! Belok-belok?" Aryan tertawa keras. Ternyata orang yang lagi fokus tidak bisa di ajak bicara yah.

"Lis!"

"Apaan sih Yan! Tolong yah! Kerjaan aku ini banyak! Jangan ganggu aku dulu. Gak usah sok becanda! Aku gak ada waktu buat becanda!" Bentak prilis membantingkan pena nya. Dia lupa apa? aryan pemilik perusahaan ini.

Aryan terdiam. Dia berpikir apa prilis sedang datang bulan. Kok ganas bener atau mungkin karena dia yang kelewatan. Tapi dia kelewatan apa lah coba?. Dia kan cuman ngingatin prilis kalok sebentar lagi sudah jam nya pulang. Dan harus beres-beres.

"Huh! Sudah jam 5 kurang. Sayang! Kenapa bengong sih? Ayok beres-beres! Emang mau lembur apa?, ia kali bos lembur! Hahhaha" Astaga Aryan bisa gila dengan sifat aneh pacar nya ini. Tadi di tanyak ngamuk-ngamuk. Ini malah sok manis seperti gak terjadi apa-apa.

" Apa sifat wanita Rata-rata seperti ini yah?" Batin aryan.

"Tapi mengapa para mantanku tak ada yang seperti dia! Pusing dah!" Gumam aryan.

Aryan menggelengkan kepalanya untuk mengusir semua pikiran gilanya. Semenjak pacaran dengan Prilis, dia serasa terkena virus gila.

Di sisi lain.

Prilis berjalan ke kamar mandi. Lalu merutuki kebodohannya.

"Prilis paok! Paok! Kau gila yah! Tadi itu kau ngebentak Aryan! Padahal aryan itu ngingetin kau kalau bentar lagi itu mau pulang."

" Eh! Ngomong-ngomong akting aku bagus kan Hahhaah aryan pasti tadi waktu bengong mikirin sifat aku! Hahahha bodoh ah! Ok Lilis! Kita akting lagi! Kau Pura-pura gak tau aja, apa yang tadi terjadi! Hahah" Prilis berbicara dan tertawa sendiri.

Tok!

Tok!

"Sayang! Udah siap?" Tanya Aryan.

" Ia udah!"

"Habis ngapain di dalam?"

"Tidur!"

"Hah?"

"Apa?"

" Yang bener aja orang tidur di toilet!"

"Emang orang kalau masuk toilet itu ngapain aja?"

"Ya pastinya membuang air kecil/besar atau tidak mandi, atau membasuh wajah dll". Dengan bodohnya Aryan menjawab seperti itu.

"Hah! Kamu tau itu! Jadi tadi kenapa nanya?"

Aryan kalang kabut mau jawab pertanyaan prilis." Becanda loh sayang!" Aryan gila. Masih bilang becanda pulak itu.

***************

Aryan membawaku ke pantai menikmati angin sore. Mataku bener-bener udah tidak perawan lagi jadinya karena, melihat banyak pasangan. Ada yang ciuman, grepe-grepean, dll.

Aku melirik ke arah aryan yang diam sambil menelan salivanya. Lalu berpaling menatap dalam mataku.

Aryan mengunci tatapannya padaku lalu membelai lembut pipiku. Wajahnya semakin lama semakin mendekat.

Aku masih belum siap dengan hal ini. Jalan Satu-satunya adalah untuk menutup kedua mataku dan menikmati yang akan terjadi.

Bibirku terasa di sentuh oleh benda kenyal yang basah. Hidung mancungnya menempel di pipi kiriku. Aryan menghisap bibir bawahku lalu menggigitnya hingga membuatku terbuai dan membuka mulutku.

Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku dan menantang lidahku untuk ikut menari-nari bersamanya. Aku tidak cukup padai dalam hal ini. Yang ku tau adalah hanya tetap dia dan menikmatinya.

Ciuman kami terlepas saat air ombak yang membasahi kedua kaki kami. Nafas kami tersengal-sengal setelah berciuman cukup lama.

Hari semakin gelap aryan membawaku pergi dan mengantarkanku pulang. Sampai di depan rumah kontrakkan aku melihat pintu rumahku tutup lalu ponselku berdering mendapatkan pesan dari julie.

Juling

Gue gak pulang! Lo sendirian yah di rumah. Soalnya tadi gue Jalan-jalan sama Nico jadi males buat pulang ke rumah. Oh ya! Besok gue di ajak Nico buat jumpain temen bisnisnya. Elo mau ikut gak?

To: juling
Tidak usah! Besok aku mau kerja. Jangan terlalu lama pulang.

Di read doang.

"Pesan dari siapa?"

"Dari julie. Dia bilang dia tidak pulang hari ini. Yasudah kamu pulang aja sana. Keburu hujan. Soalnya hari udah gelap!"

Aryan tertawa kecil. Kata-kata prilis barusan seperti mengusir orang. Aryan meraih kepala prilis lalu mengecup puncak kepalanya lalu pamit pulang.

"Entah kenapa aku mulai menyayangimu". Ucap Aryan dalam hati.

Baru saja membuka pintu mobil, ia berjalan kembali ke arah prilis dan mencium bibir,pipi dan juga keningnya.
Setelah itu ia mencium bibir prilis cukup lama dan kembali ke mobil.

Prilis tertawa dengan tingkah aryan. Senang! Itulah yang di rasakannya sekarang..



Terimakasih friend sudah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita aku...
Please bantu vote dan comment yah..

Ig: stay_saa09

Its My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang