IML8

15.1K 204 3
                                    

Sebelumnya mintak votenya lah friends...
Supaya semangat untuk ngelanjutnya...

"Jadi apa...?" Tanyaku yang sudah kala malu.

"Jangan habisin dia! Aku tidak mau kamu terkena masalah karna hal sepele. Bukan karena aku suka sama dia". Aku mengangguk kecil. Kini kami mulai menyantap makanan kami dan setelah selesai Nico membayar tagihannya lalu pulang ke apartemen ku.

*************

Julie dan Nico kini sudah dalam perjalanan pulang seusai makan siang tadi. Julie merasa sangat malu atas kejadian yang menimpahnya sewaktu di caffe. Boleh sih cemburu tapi jangan keterlaluan kaliii. Hening sekarang itu yang terjadi diantara kami.

Julie

Aku sangat benci keheningan seperti ini. mungkin, aku harus membuka percakapan terlebih dahulu.

"Nico....aku em...." aku menjeda ucapanku. jujur saja aku bingung harus bilang apa. Nico menatapku lalu kembali menatap kearah depan karena dia menyetir.

Aku menundukkan kepalaku lalu mulai melamun dan seketika itu suara baritonnya menyadarkanku." Ada apa sayang" ucapnya tanpa mengalihkan tatapannya dari jalan.

Aku mendongakkan kepalaku lalu melihat kearah sumber suara" maafkan aku Nic.... aku sudah membuatmu malu" ucapku sambil menggigit bibir bawahku lalu meremas jariku.

"Sudahlah sayang,, lupakan saja.. aku tau perasaanmu saat itu. Kau sedang cemburu kan?" Ucapnya dengan menggodaku dan aku rasa pipiku sudah memerah saat ini juga.

Aku menundukkan kepalaku untuk menyembunyikan pipiku. Jujur saja aku cemburu bahkan sangat cemburu.

"Ayolah beb... jangan sembunyikan wajahmu. Aku suka melihat wajahmu saat blushing begitu. Wajahmu terlihat sangat menggemaskan" ujarnya sambil mencubit kecil pipiku

Aku hanya terkekeh kecil melihat lelaki pujaan hatiku yang saat ini sedang asyik menggodaku.

"Btw.. kita akan kemana honey?" Tanyaku. Karena melihat jalan yang bukan ke arah rumahku.

"Kita akan kekantor sahabatku beb! Aku akan mengenalkanmu dengannya. Tapi ingat! Jangan berpaling dariku beb" ucapnya seperti sedang mengintimidasi.

"Apakah dia tampan honey?" Tanyaku dengan mengerlingkan mata kananku untuk menggodanya.

Hatiku sangat senang melihat reaksinya mendengar ucapan yang keluar dari bibir seksiku.
Dia menjambak rambutnya dengan kasar lalu mendesah kasar.

" ayolah beb! Jangan menggodaku seperti itu. Kau tau kan aku tidak suka saat membahas pria lain"

Aku terkekeh" ok honey... i love you.." ucapku lalu mencium pipinya. "Sayang aku sedang menyetir saat ini! Jangan selalu menggodaku atau kau akan tau akibatnya". Aku membulatkan mataku dan berpura-pura takut dengan ucapannya lebih tepat lagi ancamannya. Padahal sebenarnya aku sangat suka jika diberi hukuman olehnya.

"Apa akibatnya honey?" Tanyaku sambil mengelus dadanya dan dia mengerang.

Nico menepikan mobilnya lalu menerjangku. Kami akhirnya bercinta dan Nico melakukannya dengan sangat panas.

***********

Di tengah perjalan saat di depan tokoh sepatu, Julie menyuruh Nico berhenti. Lalu mengajak ke toko itu untuk membeli sepatu yang menarik perhatiannya.

"Waw" Julie menutup mulutnya takjub akan sepatu yang terpampang di depannya.

"Kau ingin sepatu ini honey?" Julie mengangguk semangat.

"Cobalah dahulu! Sudah pas atau belum" Julie mencobanya dan memang ini rezekinya. Sepatu itu pas di kakinya.

Nico mengambil sepatu itu lalu membawanya ke kasir.

"Selamat siang tuan! Apakah sepatu ini sudah pas dengan tuan?" Tanya kasir itu ramah. Kebetulan yang di beli oleh julie adalah sepatu laki-laki. Entah mengapa dia menggemari semua yang berbau laki-laki.

"Sudah!" Jawab julie mantap sehingga membuat kasir itu heran.

" Ini sepatunya buat gue! Dan tadi gue juga udah nyoba! Dan ternyata jodoh! Jadi pas!" Kasir itu tersenyum rama.

"Ini mungkin rezeki nyonya. Pas kebetulan stoknya sudah habis." Kasir itu memberi bill nya. Lalu di bayar Nico.

Aku ingin saran kalian..
Jangan pelit dengan ngevote...
Karna hanya mencet tanda bintang kan gk susah
Biar aku semangat dengan dukungan kelen

Its My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang