IML19

5.8K 74 4
                                    

''Hallo!''

''..........''

"Sabarlah sebentar! Hanya sedikit lagi! Dia lagi terbaring lemah disini. Jika dia sudah sembuh aku akan membawanya. Percayalah!" Ucap wanita paruh baya ini.

"..........."

"Lakukan saja jika bisa. Wahahhahah!" Gumam seseorang yang mengintipnya dari balik tembok.

***********

"Hai sayang! Bagaimana keadaanmu!" Sapa Julie yang baru memasuki ruangan Prilis di ikuti Nico.

Prilis tersenyum lemah. Wajahnya masih terlihat pucat. " Aryan..... "

Julie mengambil posisi duduk di samping bangkar Prilis. Jarinya menepikan rambut yang menghalangi wajah cantik Prilis. " Fokuslah pada kesehatan mu.."

"Tapi..... " Julie membungkam Prilis dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

"Aku tidak akan membiarkan Orang yang akan menyakitimu. Baik itu Aryan, atau ibu tirimu".

" Julie.... Kau melamun. Istirahat lah kau pasti sangat lelah ". Julie menganggukkan kepalanya lalu menyelimuti tubuh Prilis.

" Kau juga harus istirahat. Jangan pikirkan Aryan... " Prilis ingin protes. " Untuk kali ini saja. Kau harus percaya padaku"

"Kau sangat brengsek Aryan. Setelah merusak Prilis, kau pergi begitu saja. Selamat! Selamat sebentar lagi kau akan menikah".  Julie mendesah kasar, tangannya mengepal kuat ingin membalaskan dendam pada orang tersebut.


                 ******************

" Riny! Sini nak. Tante bawakin baju dan perlengkapan bayi untuk kalian ñanti. Cucu oma sehat sehat di dalam yah. " Riny tersenyum saat Ally mengusap perut buncit nya.

"Aryan mana tan? " Riny mengedarkan pandangan mencari keberanian Aryan.

"Bentar lagi mau nikah kenapa madih panggil tante sih. Panggil Mommy, oke".  Mereka tertawa


                         ***************

Julie sengaja tidak berangkat kerja agar bisa menjaga Prilis di rumah sakit. Cukup mudah baginya untuk mendapatkan izin cuti, karena ia bekerja di perusahaan milik saudara pacarnya.

" buka mulutmu! "

" Kenapa Aryan tidak kelihatan dari kemarin? "

" Ayo buka mulutmu! " Julie sengaja tidak menjawab pertanyaan rilisPrilis.

" kau menyembunyikan sesuatu dariku? ". Ucap Prilis setelah mendapatkan suapan dari Julie.

" Benarkah? " jawab Juli dengan bercanda.

" Apakah Aryan akan meninggalkan aku?
Apa dia akan menikah dengan Riny?. Kau tahu sesuatu kan Jul?. " film meletakkan piring di atas nakas lalu mengamit tangan Prilis untuk memberinya kekuatan.

Mata prilis berkaca-kaca menahan tangis. " Bisakah kau membantuku? "

"Hmmm"


                 ********************

Hari ini hari yang tidak pergi ke kantor melainkan menenangkan pikirannya di klub. Aryan duduk di bar yang  ditemani dengan sebotol minuman wine. Dia sangat kalut akan situasi ini.Tak terasa ia sudah Mengahabiskan  dua botol wine.

"Aku tidak yakin kalau itu anakku. Kita sudah lama tidak bertemu Rin. 6 bulan, kita sudah 6 bulan tidak berhubungan. "

Arian bangkit dari kursinya lalu berjalan sempoyongan. "Aku harus membatalkan pernikahan ini. Pernikahan ini tak seharusnya terjadi."

"Prilis! Tunggu aku. Aku akan menjemputmu! Aku akan menikahimu. Aku berjanji.. Hueeeek hueeee"

Aryan memuntahkan isi perutnya didepan pintu Club. Hingga membuat orang memperhatikan ia.

"Are you okay? " Tanya wanita tinggi dan berkulit seputih susu.

"Yea! I'm o... Hueee" Aryan hampir saja terjatuh kalau tidak di tarik wanita itu. Akhirnya wanita itu membopong tubuh besar Aryan ke mobil dan membawanya pergi.

                    *****************

Tok! Tok!

"What the f** Aryan!" Nico berteriak kala melihat Aryan yang tertidur dalam keadaan Naked dengan seorang wanita bule. Aryan memeluk wanita yang juga dalam keadaan naked.

Aryan terduduk ketika Nico berteriak. Wanita yang berada di pelukan Aryan juga terkejut hingga menutupi bagian dadanya dengan selimut

" Kau gila Aryan! Kau juga brengsek! Aku pikir kau berubah. Ternyata... " Nico menggelengkan kepalanya.

Brak!!

Nico membanting pintu dengan sekuat tenaga membuat dua insan yang di dalam kamar terdiam.

"You? " Aryan mengetatkan rahangnya dan wajahnya terlihat memerah menahan amarah.

Wanita yang berada di sampingnya hanya bisa terdiam dan menelan saliva dengan susah payah.

Ok guys itu dulu ceritanya yeah...

Sorry banyak tipo nya...
Demi kelanjutannya bantu vote dan comentnya yah...
Aku berharap di part ini banyak mendapat comen..
Karna aku butuh saran dari kalian semua.

Aku bakal menghormati saran dari kalian semua..

Ok thanks..
By: IRUNNI

Its My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang