IML12

12.8K 124 2
                                    

Aku memarkirkan mobilku di depan rumah kontrakan prilis. Pintu itu masih terkunci menandakan bahwa pemilik rumah belum kembali.

"Kemana saja kau Lis! Lihatlah apa yang akan ku lakukan padamu" Batinku marah. Aku berdiri bersandar di samping mobil mewahku. Sudah setengah jam aku menunggunya pulang. namun, dia belum juga menunjukan batang hidungnya.

Aku menghembuskan nafasku kasar lalu perlahan aku menetralkan emosiku untuk menyidang prilis.

Tak lama kemudian, aku mendengar teriakan Prilis."James! Rumah aku kelewatan!"

Dia berada boncengan pria yang menggunakan motornya. Karena teriakkan prilis yang memberitahukan bahwa rumahnya kelewatan, pria itu segera memutar balik arah dan melajukan motornya di depan rumah prilis. Lebih tepatnya di samping mobilku.

"Dari mana saja kau hah!! Berkencan dengan pria lain! Padahal kau ini kekasihku! Di mana harga dirimu hah!" Teriak aryan saat prilis turun dari motor james. Prilis diam mematung sambil menundukkan kepalanya. Ia meremas-remas jarinya dan mengigiti bibirnya menahan takut.

Melihat temannya di bentak keras oleh pria yang tidak james kenal, james langsung melepas helm dari kepalanya dan turun dari motornya.

"Maaf! Apakah kalian ini saling kenal? Bukan kah kau pria tadi yang di toko buku?" Pertanyaan lembut james di balas tatapan tajam oleh Aryan. Aryan mengeraskan rahangnya menatap tajam pria yang berada di samping prilis. Yaitu james.

Aryan menarik tangan kanan prilis kasar lalu menyeretnya masuk ke mobil. Prilis meronta-ronta lalu keluar dari mobil itu sambil menangis.

" Apa yang sedang kau lakukan huh! Sebelumnya aku minta maaf! Karena lancang ikut campur dalam urusan kalian! Tapi bbisakah kau lembut sedikit saja pada prilis?". Ucap james lembut sambil menarik lengan lilis ke samping nya.

"Kau!" Geram aryan lalu membogem pipi kiri james sehingga membuat james terjatuh ke lantai.

"Aryan! Plis! Gue mohon! Hiks! Gue bakal jelasin semuanya! Hiks. Hiks!" Teriak prilis histeris sambil membantu james berdiri. Darah segar keluar dari sudut bibir james. Bibir james pun terlihat mulai membengkak.

"Ini semua tidak seperti yang kau pikirkan aryan!" Teriak prilis frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri dengan kuat.

Aryan mendengarkan penjelasan prilis padanya dari awal mereka berjumpa hingga sekarang mereka bersahabat. Aryan merasa malu atas sifatnya pada James. Karena prilis mengucapkan status yang di jalani james sekarang ini. James adalah pria lemah lembut. Bisa juga dibilang lelaki kemayu, orang Indonesia biasanya mengatakan sifat james adalah bencong atau banci.

************************

Aryan Chelvanos

Awalnya aku ingin mengajak Lilis makan di Caffe tapi, Chris lebih dulu ngajak aku makan bersama. Dia memohon padaku agar mau menerima ajakannya karena tidak tega melihatnya terus memohon akhirnya aku menerima ajakannya.

Drrrt! Drrrrt!
Ponselku bergetar menandakan ada pesan masuk.

"Aryan kita makan siang di caffe tempat temanku kerja yuk! Gue pingin merasakan makanan yang ada disana" pesan Lilis

Aku bingung harus membalasnya apa, akhirnya hanya ku read saja.

"Aryan! Kok di read doang sih! Ayolah kita kesana. Aku ingin sekali kesana.
Balas dong jangan di read doang"

"Maaf ya sayang, lain kali aja yah kita piginya. Aku lagi banyak tugas ini. Aku janji setelah tugasku selesai kita pergi kemana pun kau mau" balasku berbohong padanya.

Its My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang