IML14

7.7K 108 7
                                    

"Semua ini gara-gara kamu! Gara-gara sifat kekanak-kanakan kamu! Puas kamu sekarang!" Bentak Chris padaku.

"Hiks... aku tau... hiks.. ini semua salahku... aku akui..hiks.. sifatku memang masih kekanak-kanakan." Jawabku dengan menangis histeris

"Stop! Lo jangan main bentak-bentak aja dong Chris! Emangnya elo itu siapanya Aryan!? Pacar? Bukan! Saudara? Bukan! Lo itu cuman sekretarisnya Aryan. Kalau Aryan tau lo membentak Prilis seperti ini, dia bakalan marah besar. Lo ingat itu." Balas julie yang sudah tidak bisa menahan emosinya. Skakmat! Chris terdiam.

"Cukup! Hiks.. Aryan... Aku mau Aryan! Maafin aku Aryan, aku salah.. Aku janji gak bakalan marah dan kabur lagi darimu" ratap Prilis melihat kondisi Aryan yang terbaring lemah melalui jendela kaca.

"Ok lis... sekarang elo pulang. Lo mandi terus makan setelah itu kita kesini lagi" bujuk julie sambil mengelus punggung prilis.

"Aku gak mau pulang jul... Aku mau disini aja nemani Aryan! Aku harus ada di samping Aryan disaat dia sudah sadar. Aku mau disini aja jul..." rengek prilis tanpa mengalihkan tatapannya dari jendela kaca melihat Aryan.

"Dengerin gue Lis. Lo harus pulang mandi terus makan setelah itu lo dandanan yang cantik lalu kita kemari lagi bawain Aryan selimut ganti dan makanan kesukaan Aryan. Gimana?". Aku mengangguk lalu kami pergi meninggalkan aryan.

       *******************

Ceklek!

Prilis membuka pintu ruangan Aryan lalu terkejut melihat Chris yang sudah menyuapkan Aryan makan.

"Kuatkan hatimu Lis. Air mata! Jangan jatuh aku mohon. Mohonnn... banget."batin Prilis.

Prilis memasuki ruangan dimana Aryan dirawat."Aryan... maafin aku yah, ka-kau  seperti ini gara-gara aku" lirih Prilis dan Aryan hanya diam tak menjawab permintaan maaf prilis.

"Ini aku bawakin selimut ganti dan makanan kesukaan kau. "  ku sodorkan bawaanku pada aryan tapi dia hanya menatapku tidak menjawabku.

Aku menundukkan kepalaku menyesali semua perbuatanku." Chris sudah membawakkanku selimut dan aku sudah kenyang." Ucapnya dingin.

"Yaudah kalau gitu. Ini selimutnya aku letak disini. mana tau lagi butuh kau bisa pakai. terus...ini makanannya aku letak dimeja. kalau mau ambil disini tapi ya, kalau gak... Di buang aja gapapa. Aku gak bakal marah kok."

"Terima kasih yah Chris sudah ngurusin Aryan dengan baik. Aku balik dulu" lanjutku.

"Ya sama sama" balas Chris. Aryan tetap tak bergeming.

Aryan

Aku terbangun dari tidur ku melihat tubuhku sudah diinfus. Ku lemparkan tatapanku ke seluruh arah mencari orang yang ku sayang ini. namun tidak ada, yang ada hanya Chris.

"Aryan kami sudah bangun. Syukurlah kalau gitu. Aku panggil dokter dulu yah" dia memencet tombol dan tak lama kemudian masuklah seorang dokter dan suster memeriksa keadaanku.

"Kondisinya sudah membaik. Untuk pak Aryan jangan terlalu banyak bergerak karena kaki anda masih dalam pengobatan" papar Dokter itu dan aku baru sadar ada apa dengan kaki ku.

Dengan perlahan ku buka selimutku lalu melihat kakiku masih ada atau tidak dan ternyata masih ada lalu ku gerakkan" awwww!!! Sakit sekali" teriakku.

"Aryan kan dokter bilang jangan banyak bergerak kakimu masih dalam tahap pengobatan" ujar Chris.

"Benar pak. Saya sarankan jangan terlalu banyak bergerak. Karena dapat mengakibatkan bapak tidak akan bisa lagi berjalan. Bapak mengalami kecelakaan yang cukup parah dan kaki bapak patah. Tapi bapak tidak usah kawatir, bapak bisa kembali berjalan asalkan bapak mengikuti saran dari saya. Kalau begitu saya permisi pak" papar dokter itu dan aku hanya mengangguk.

Its My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang