🌿salah faham

6.1K 174 10
                                    

Author prov

Malam harinya keluarga Anggoro mempersiapkan makan malam untuk menjamu seseorang beserta keluarganya yang akan mengkhitbah putrinya, yakni Nadira.

Nadira kini bersiap-siap dengan gamis yang di padukan dengan jilbabnya yang menutupi dada. Nadira yang di gandrungi rasa cemas selalu merapalkan dzikir.

Tak lama suara mobil yang terparkir di pekarangan rumah keluarga Anggoro terdengar jelas. Ayah, bunda dan abang Deva menyambut kedatangan tamu yang ditunggu. Dan mempersilahkan untuk duduk. Lalu, ayah dari pria yang akan mengkhitbah Nadira pun membuka suara.

Sambil mengucapkan bismillah "langsung saja. Kedatangan keluarga saya kesini, ingin mengkhitbah anak mu yang bernama Nadira untuk putraku" jeda "selanjutnya semua aku serahkan pada putraku"

"Kedatangan saya ingin meresmikan khitbahan saya kepada Nadira" ucap pria tersebut.

"Sebentar ya, saya panggil Nadira dulu.." ucap bunda yang seraya pergi untuk menjemput Nadira yang sedari tadi berada dikamar tercintanya.

"Nak, ayo keluar..."
Ucap bunda, dan Nadirpun turun dari kamarnya. Menuju ruang tamu. Ketika sudah sampai di depan keluarga, Nadira masih menunuduk tak berani mendongakkan wajahnya.

"Nadira, bagaimna jawabanmu atas khitbahan saya?"

Pertanyaan dari pria yang akan menjadi calon suaminya ini membuat hati Nadira semakin gerogi. Dan tanpa terbata-bata Nadirapun langsung menjawab.

"Bismillah, saya terima khitbahan abang" jawab Nadira yang masih saja menunduk. Entah ia akan kuat sampai kapan. Setelah acara tadi dan melanjutkan ke acaran makan malam, kepala Nadira masih menunduk hebat. Bahkan ia pun masih belum tahu raut wajah calon suaminya itu seprti apa.

Selapas makan malam. Keluarga calon suaminya ini pun pamit untuk pulang. Nadira hanya menyalami punggung tangan calon mertunya saja.

Nadira kembali ke kamar tercintanya. Tiba-tiba mata Nadira terbelalak kaget melihat benda yang berbentuk kotak berada di tengah kasurnya yang di sertai sebuket bunga Mawar. Nadira mendekat dan mengambil kotak itu dan membukanya, ternyata apa yang ia pikirkan terjadi. Itu adalah cincin mas putih yang sangan cantik di lengkapi permata. Dan terselip surat disana.

Untuk: calon istriku Nadira

Terimakasih Nadira,, sudah menerima khitbahan saya.

Maaf saya hanya bisa memberikan ini untukmu tak bisa memakaikannya langsung di jarimu. Alasan saya ini pasti kamu sudah faham.

Saya tidak tahu ukuran jarimu berapa. Dan semoga cocok saja.

Dan sekali lagi terimakasih sudah mau menerima saya.

From: ❤

Nadira hanya tersenyum membaca surat yang Nadira yakini pasti dari calon suaminya. Tapi Nadira berfikir sejenak 'kok bisa ada di kamar Nadira? Apa abang masuk kamar Nadira? Ahhh malu sekali sampai dia masuk kamar Nadira!  Gerutunya dalam hati. Tiba-tiba handphone Nadira berbunyi, pertanda ada notip pesan masuk. Nadira langsung membukanya dan ternyata nomor telp yang dulu pernah mengirim pesan "assalamualaikum" itu pada Nadira. Dan sekarang mengirim pesan salam lagi.. Maksudnya?
Langsung Nadira membalas.

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
08**********

Me
Waalaikumsalam, ini siapa?

08**********
Ini saya

Me
Siapa sih?

My Teacher My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang