Hari ini masih berlaku masa cuti Alif. Ia ingin mengajak Nadira jalan-jalan. Alif menghampiri Nadira yang sedang mengotak atik handphone nya.
"Sayang.."
"Iya bang" dengan mata yang masih memandang layar handphone nya.
"Serius amat, liat apa sih?"
"Ini lo abang, aku lagi liat-liat desain baju couple gitu" jeda, sembari memperlihatkan handphone nya pada suami tercintanya. "Eh abang, ini Bagus gak?"
"Bagus sayang.. Tapi buat apa?"
"Gini abang, kan kita belum ngadakan resepsi, nah aku maunya ada acara resepsi tapi yang hadir cuma keluarga besar aja"
"Maksudmu? Kan kita udah fitting baju pengantin..?"
"Abang, iya bajunya tetep aku pakek kok. Tapi besoknya aku pengen ada acara resepsi keluarga gitu.. Aku mau ngundang keluarga besar kamu dan aku aja"
"Kenapa ga jadi satu?"
"Yah, abang.. Tapi kalo abang ga ngijinin gapapa kok"
"Bukan seperti itu Nadira. Abang ini ga suka kalo acaranya yang terlalu berlebihan. Mending uangnya kita sumbangin ke panti asuhan. Nah disana kan banyak anak yang lebih membutuhkan dari kita"
"Yasudah kalo abang maunya seperti itu, Nadira mau kok.." jeda "i'am sorry abang"
"Eh kok minta maaf? Belum lebaran ini"
"Ihh, abang. Maaf maafan itu bukan hanya lebaran aja. Kita gatau beberapa detik, menit, jam setelah ini. Apa kita masih hidup atau sudah tak berdaya. Tapi selagi kita masih bisa hidup, kita dekatkan pada allah, meminta maaf. Apalagi pada suami. Kalo bisa tiap hari.. Hihi"
"Wah, istri ku udah mulai dewasa ya.."
"Yaiyalah abang Alif, kalo masih kecil terus mana mau abang nikahin Nadira"
"Abang mau kok, malah kalo diizinkan, abang ingin seperti Rasulullah saw yang menikahi Siti Aisyah ra"
"Lalu, kenapa abang baru menikahi Nadira sekarang? Kenapa ga pas baru brojol aja?"
"Sayangnya abang baru ketemu kamu"
"Yah, Nadira udah keburu Cinta seseorang, pandang pertama malah" dengan nada sok-sokan.
"Wah, hebat istriku. Udah pernah jatuh Cinta ya.. Boleh abang tahu?"
"Sebenernya sih gaboleh, tapi abang maksa yaudah deh Nadira kasih tahu"
"Yeh abang gak maksa kamu tau" jeda "yaudah gajadi mau tau lah abang" ngambek.
"Eh, suami aku kok ngambekan sih, sini Nadira bisikin.." seraya mendekatkan mulutnya ke arah kuping Alif "Cinta pertama Nadira itu bukan abang, tapi Muhammad Alif Dzulfiekar"
Alif yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Nadira dan memeluknya erat, seakan tak ingin melepaskan istri cantiknya ini.
"Abang sayang sama Nadira. Love you sayang" dengan mengecup ujung kepala Nadira yang masih berbalut kain jilbabnya.
"Nadira juga sayang abang. Love you too abang"
Lama berpelukan akhirnya Alif memulai berbicara tentang rencana awalnya yang ingin mengajak istrinya itu jalan-jalan.
"Sayang"
"Iya abang?"
"Jalan-jalan yuk?"
"Abang mau ajak Nadira kemana?"
"Ke suatu tempat dan pastinya kamu akan suka. Mau?"
"Mau abang.."
"Yudah, sana siap-siap gih.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Love
SpiritualCerita anak SMA yang berjodoh dengan sang Ustadz. Apakah yang akan terjadi? Apa dia menerimanya? Baca yuk!!! Jangan lupa add, vote, comment.. :)) IG: @nabilafrda_