🌿Nasi uduk

5.4K 162 2
                                    

Paginya, mereka sudah bersiap-siap untuk kembali kerumah mereka. Nadira tengah merapikan pakaiannya dan juga suaminya. Tak lama, Alif membuka pintu kamar pelan dengan mengucap salam.

"Assalamualaikum sayang"

"Waalaikumsalam, eh abang.   Udah dateng?" jawab Nadira, dengan menghampiri sang suami dan meraih tangan kanannya, dan mencium punggung tangan Alif.

"Udah, oiya tadi aku ketemu sama penjual nasi uduk di depan sana. Beliau udah lama jualan disini. Enak banget, mau beli?" tanya Alif.

"Loh, kenapa abang ga langsung beli aja"

"Abang maunya makan sama kamu" dengan menoel-noel pipi cubby sang istri.

"Mulai deh... Iya Bentar, ini tinggal dikit lagi" jawabnya dengan kembali berkutat mengemasi barang-barang yang akan mereka bawa pulang.

"Yaudah abang ganti baju dulu ya" Alif melenggang pergi ke arah lemari mencari pakaian santai nya dan mengenakannya.

"Heem" -senyum-

Merekapun berkutat dengan kesibukan masing-masing. Tak lama,  merekapun sudah siap untuk pergi sarapan.

Di jalan Alif menunjukkan alam yang Indah di desa itu. Hingga mereka sampai ditmpat penjual nasi uduk.

"Assalamualaikum pak sholeh!" ucap Alif pada bapak yang berkisar 50 thn.

"Waalaikumsalam, ini nak Alif kan?" tanyanya sambil menyipitkan kedua matanya.

"Iya pak, bapak gimana kabarnya?" tanya Alif dengan mencium tangan bapak sholeh.

"Alhamdulillah nak. Itu siapa?" sembari menunjuk ke arah Nadira. Nadira yang melihat itu langsung tersenyum ke arah beliau.

"Oh, kenalik pak ini istri saya,  Nadira" Dengan merangkul istrinya.

Nadira menelungkupkan kedua tangannya didada.

"Masyaallah, cantik nak. Sudah berapa lama nikah?" tanya pak sholeh.

"Gak lama kok pak" jawab Alif.

"Pengantin baru dong" goda pak sholeh. Alif dan Nadira hanya cengingisan mendengar itu.
"Bapak hanya bercandan, kalo gitu silahkan duduk. Mau pesen 2 porsi ya?" tebak pak Sholeh.

"Iya pak" Alif menjawab.

"Tunggu sebentar ya?" pak Sholeh kembali berkutat dengan alat-alat beliau. Dan merekapun memesan 2 porsi nasi uduk dan melahapnya. Setelah selesai, merekapun membayarnya dan berpamitan untuk pergi.

"Pak, saya pulang dulu ya" pamit Alif. Sembari mencium tangan pak Sholeh, dususul Nadira yang menelungkupkan kedua tangannya di dada.

"Iya nak, hati-hati" jawab pak Sholeh.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Merekapun pergi meninggalkan kedai nasi uduk. Di perjalanan Nadira hanya tertawa ria mendengar candaan sang suami. Dan tak lama merekapun sampai di villa. Nadira langsung masuk kamar, dan bersiap-siap untuk pulang. Berbeda dengan Alif yang sedang mengecek mobilnya.

Setelah semua mereka kira sudah selesai. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi saat itu juga.

Di perjalanan, Nadira tertidur pulas. Alif yang melihat posisi Nadira yang sesekali kepalanya terbentur kaca mobil langsung dengan sigap Alif meminggirkan mobilnya dan membenarkan posisi tidur Nadira dengan menarik kursi ke arah belakang agar Nadira bisa tidur dengan nyenyak, sesekali mencium kening Nadira.

Alif pun kembali menjalankan mobilnya. Tak butuh waktu lama, ia sudah memarkirkan mobilnya di depan pekarangan rumah mereka. Alif melihat Nadira yang masih belum bangun, akhirnya tanpa pikir panjang, ia pun membopong sang istri menuju kamar mereka, dan membaringkannya di atas kasur yang berukuran kingsize. Dan Alif kembali ke bawah untuk mengambil barang-barang mereka.

.

Tak terasa, suara adzan dzuhur terdengar jelas di telinga para kaum muslim, termasuk Nadira yang tengah mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, menyesuikan dengan cahaya yang masuk ke kamarnya. Alif yang baru selesai bersih-bersih dengan danduk yang melilit di setengah tubuhnya lalu melihat Nadira sudah bangun dari tidurnya memutuskan untuk menghampiri sang istri dan mengajaknya sholat berjamaah.

"Istriku udah bangun?" tanyanya.

"Kok udah dirumah aja bang?" sembari mengucek sebelah matanya.

"Keenakan tidur sih, sampe lupa suami" sembari mencebikkan bibirnya.

"Astaghfirullah, abang. Maafin Nadira" dengan muka memelas menatap sang suami.

"Udah, sana mandi. Abis itu sholat bareng ya.. Abang cuma becanda kok" -senyum-

"Hem,, tunggu bentar ya bang, gak sampek 5 menit kok" jawab nadira dengan cengingisan sembari bangkit dari posisi awal menuju kamar mandi.
Hanya di balas anggukan juga senyum manis dari sang suami.

Tak butuh waktu lama, Nadira sudah keluar dari kamar mandi dan menyiapkan dirinya untuk berjamaah bersama sang suami. Dan merekapun menunaikan sholat dzuhur berjamaah. Dan sembari menunggu sholat Ashar, mereka gunakan untuk berdzikir, mengaji, dan bersholawat.

Subahanallah, bahagia banget sih tor 😂.

.
.
.
.
.
.
Assalamualaikum
...Part 14...
Kali ini baru sempet up lagi setelah sekian lama ninggalin Nadira dan Alif 😭. Maaf banget, karena lagi sibuk, akhirnya ketunda terus mau lanjutin ceritanya, dan bisanya baru kali ini. Selamat membaca ya!!

My Teacher My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang