🌿Pindah

7.3K 192 5
                                    

Author prov

Malam harinya, Nadira dan Alif melaksanakan sholat maghrib berjama'ah. Ini baru pertama kalinya mereka berjamaah. Setelah sholat, Alif yang hendak merapikan sisa ia sholat, tanpa di duga Nadira mencegahnya.

"Abang, biar Nadira saja!"

Alif yang masih terdiam menatap sang istri yang hendak membantunya. Dan Nadira mengambil alih sisa ia dan Alif berjamaah untuk ia rapikan.

Setelah selesai. Nadira hendak membuka jilbabnya di meja rias. Namun kali ini ia di kagetkan dengan melingkarnya tangan kekar Alif di pinggangnya dengan. Menempelkan dagunya di bahu Nadira. Sontak Nadira membelalakan matanya dan melihat pantulan wajah sang suami di cermin.

"Abang.. Ada apa?"

"Emhh.. Abang nyaman meluk kamu"

"Ihh, abang. Nadira mau buka jilbab ini.."

"Biar abang yang buka!" bisiknya dengan suara serak Alif. Membuat Nadira tersenyum geli dibuatnya.

Dengan posisi masih berada di belakang Nadira, Alif membuka peniti yang Nadira selipkan di jilbab bagian bawah dagu. Dan perlahan membuka jilbab. Dan.. Geraian rambut Nadira yang lembut, Wangi. Rambut panjang yang ia rawat yang ia jaga dari pandangan pria yang bukan mahramnya kini tergerai bebas di hadapan sang suami.

"Subhanallah.. Cantik sangat istriku ini"

"Abang.. Genit deh.." Nadira berbalik menghadap sang suami, dan mencubit perut Alif. Namun Alif segera menghindari cubitan Cinta dari Nadira. Dan kembali memeluk tubuh mungil sang istri, menatapnya lekat. Mensyukuri anugrah tuhan. Maka nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan...

"Abang, udah dulu ya natap Nadira nya.. Kita makan malam dulu yuk, ditungguin bunda sama ayah di bawah.."

"Hm..(senyum) … eh sayang, abang mau bicara"

"Apa abang?"

"Besok kita pindah dirumah kita ya..!"

"Rumah kita?"

"Sebenernya, abang udah lama nyiapin rumah untuk kita tempati,. Jadi besok kita pindah disana ya?"

"Apa harus besok abang?"

"Nadira gamau ya?"

"Ah gapapa kok abang, Nadira mau.. Nanti Nadira beresin semua baju abang dan baju Nadira ya.. Sekarang kita makan yuk sekalian ntar kita bilang ayah sama bunda masalah ini"

"Makasih banyak ya sayang.." seraya mencium kening Nadira lama.

Mereka berdua turun untuk makan malam bersama. Ketika makan, taada yang bersuara,. Hanya ada dentingan sendok dan piring.

Setelah selesai makan malam. Nadira membuka suara lebih awal. Nadira jelaskan semua tentang perpindahan nya dengan Alif ke rumah mereka. 

"Kalo itu sudah jadi keputusan kalian, bunda dan ayah ga bisa ngelarang.. Karena tugas istri itu ikut kemana pun suaminya pergi..."

Setelah mereka makan malam. Alif dan Nadira menghampiri abang Deva yang tengah menonton televisi. Dan tak lupa, acara kesukaannya yakni olah raga. Nadira segera merampas remot televisi dari tangan Deva. Deva yang melihat itu langsung mengdengus kesal. Dan jadilah pertempuran antar dua bersaudara. Hahah...

"Dekkk.... Apa-apaan sih ngambil gitu, balikin nggak?"

"Enggak mau abang.. Lagian Nadira juga mau nonton TV, apa salahnya ganti channel.."

"Herghhhh... Yakan bisa baik-baik, gausah ngerebut gitu.. Balikin nggak, dekk balikin.."

"Enggak ihh.."

My Teacher My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang