🌿4 bulanan

5.8K 143 0
                                    

Hari ini adalah hari 4 bulanan kandungan Nadira. Ya, selama mengandung ternyata bukan Nadira yang mengidam macam-macam. Melainkan sang suami lah yang menginginkan hal hal yang aneh. Seperti ingin menciumi baju Nadira yang masih kecut dan tentunya Alif melarang Nadira untuk mencucinya. Lalu ingin jus sirsak dicampur jus mangga  plus susu. Aneh sekali bukan?!... Yah begitulah jika masa-masa hamil ternyata sang suami lah yang merasakan ingin ini itu, itu dinamakan Sindrom Couvade, biasanya penyebab suami mengalami sindrom ini karena ia terlalu simpati dengan apa yang didalami sang istri pada saat kehamilannya. Dan biasanya pasangan akan mengalami beberapa simtom yang biasa terjadi pada saat kehamilan, seperti morning sickness, mual, nyeri punggung, kram otot, perubahan mood, peningkatan nafsu makan, mudah lelah, susah tidur, dan beberapa simtom yang terkait dengan kehamilan.

13.10

Nadira tengah meletakkan pakaian sang suami di atas kasur dengan tangan satu memegang perut yang sudah mulai membuncit. Alif baru saja keluar dari kamar mandi dan menghampiri Nadira.

"Kenapa masih di siapin sih sayang?" tanyanya seraya memegang bahu Nadira.

"Nadira ingin menjadi istri yang baik untuk abang. Masak iya suami aku ga aku urus gara gara udah mau punya anak?!" jawabnya dengan bibir manyun (lucu deh, bayangin lah!!?)

"Atututu... Istri abang. Iya iya,  abang ngerti kok. Tapi Nadira harus inget ya, gaboleh kecapekan. Inget, sekarang ada malaikat kecil di perut kamu. Yah!" ucap Alif seraya mengusap perut Nadira. Nadira hanya menjawabnya dengan memegang sebelah pipi Alif dan mengelusnya pelan.

Setelah sholat dzuhur dan ashar berjamaah. Mereka bedua bersiap-siap untuk acara 4 bulanan. Di bawah sudah ada ayah, bunda Nadira dan abi, umi Alif. Sepasang suami istri ini pun turun dengan Alif yang menuntun Nadira menuruni tangga dengan pelan. Banyak sanak saudara yang hadir dan tak lupa abang Deva dan Tiara. Eitt jangan salah ya mereka sudah menikah 2 bulan lalu.

Flashback on

Author

Hari Rabu tepatnya, ya,,, hari ini adalah hari pernikahan Deva dan Tiara. Nadira beserta Alif sudah berada di kediaman orang tua Nadira.

Ketika Nadira melihat sang abang berada di kamarnya tengah merapalkan dzikir sebanyak-banyaknya, Nadira langsung menghampiri Deva dan memeluknya. Sontak Deva kaget dengan perlakuan sang adik.

"Loh, dek. Kamu kenapa?" tanya Deva dengan tangannya mengusap punggung Nadira.

"Abang pasti bisa kok. Bismillah ya abang" seraya melepaskan pelukannya dan kini Nadira menatap Deva lekat-lekat.

"Adek abang gak usah cengen ah. Abang tak apa. Hanya gerogi saja, mudah-mudahan Tiara adalah jodoh yang terbaik dari Allah" ucap Deva.

"Amiiiin abang" jawab Nadira.

"Yaudah yuk dek, abang udah ga sabar mau nikahin Tiara" goda Deva.

"Ih abang genit ya" ucap Nadira dengan menyatukan kedua alisnya menjadi satu "abang! Kalau abang dah nikah, tetep jadi abangnya Nadira yang jahil, yang baik, perhatian sama Nadira ya" lanjutnya.

"Adek abang yang paling cantik tapi masih cantikan bunda, udah dong gausah pake suasana sedih segala. Abang akan slalu jadi abangnya Nadira yang terbaik. Dek, dengerin abang. Siapapun di dunia ini pasti akan merasakan yang namanya mati, hidup itu gaada yang tau bukan? Maka dari itu, abang akan lakukan yang terbaik untuk adik abang" jelas Deva dan mengecup Puncak kepala Nadira.

Setelah itu merakapun turun kebawah dan menuju mobil masing-masing. Nadira bersama Alif, sedangkan Ayah, bunda bersama Deva. Dan merekapun malajukan mobilnya menuju rumah Tiara.

My Teacher My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang