🌿Hamil

6.2K 155 4
                                    

Hari hari Alif dan Nadira sudah mereka lewati bersama. Lika-liku rumah tangga sudah mereka rasakan. Tak terasa sudah 3 minggu lebih pernikahan mereka berjalan.

Sore hari, ketika Alif masih berada di kantor dan Nadira seperti biasanya berada di perpustakaan pribadi dirumah mereka. Tengah asyik membaca sebuah buku 'Menjadi Istri Solehah dan Ibu yang Baik'. Ketika Nadira tengah asyik membaca, tiba-tiba perutnya terasa ingin mual. Ia segera menuju kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi yang ada di perutnya.

"Hoek.. Hoek.. Hoek.. Yaallah, kenapa dengan ku. Hoek.." ucap Nadira di sela-sela mual nya. Setelah ia rasa cukup membaik, ia membasuh wajahnya dan melangkahkan kakinya menuju kasur, dan mencoba membaringkan tubuhnya.

Tiba-tiba suara klakson mobil Alif terdengar di telinga Nadira. Ia langsung menghampiri sang suami. Nadira berjalan dengan pelan karena kepalanya begitu pusing. Setelah sampai di depan pintu, Nadira membukakan pintu untuk sang suami dan meraih tangannya, namun ketika ingin mencium p punggung tangan Alif Nadira merasakan ingin mual akibat bau wewangian Alif. Sontak Alif segera menyusul Nadira yang berlari menuju wastafel.

"Hoek... Hoekk.. Hoek.."

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Alif yang begitu cemas, sembari memijati leher Nadira.

"Hoekk.. Nadira gapapa kok bang- hoekk.." ucap Nadira.

"Kita kekamar yuk" Alif pun menuntun Nadira menuju kamar mereka. Sesampainya di kamar, Alif membaringkan Nadira di atas kasur. Ia pun berganti pakaian lalu menghampiri Nadira dan duduk di tepi ranjang.

"Kamu itu kenapa sayang?" tanya Alif dengan tangannya mengusap lembut wajah Nadira.

"Gatau bang, pas aku di ruang baca tiba-tiba pengen mual terus" ucapnya menjelaskan.

"Kita periksa ya?" suruh Alif.

"Aku gapapa kok bang, paling habis ini udah enggak. Cuma butuh istirahat mungkin" mencoba membuat sang suami tak panik.

"Aku gamau kamu sakit. Pokoknya kita periksa sekarang ya" ucap Alif bersikeras untuk mengajak Nadira ke dokter.

Merekapun bersiap-siap menuju dokter untuk memeriksakan Nadira. Setibanya mereka disebuah RS merekapun langsung menunggu antrian. Tak butuh waktu lama, akhirnya Nadira dan Alif pun masuk.

Nadira berbaring di atas brangkar dan dokter yang ber Nametag Dr. Aisyah Rahma ini mulai memeriksa Nadira. Setelah itu, Dr. Aisyah kembali ke mejanya dan menghadap ke arah sepasang suami istri ini dengan wajah bahagianya.

"Bagaimana keadaan istri sy dok?" tanya Alif.

"Iya dok, sakit biasa kan dok?" ucap Nadira.

"Iya, ibu Nadira hanya mual biasa seperti layaknya ibu-ibu hamil pada umumnya" ucap Dr. Aisyah.

"Maksud dokter?" tanya Alif.

"Selamat ya pak, bu. Istri bapak dinyatakan positif hamil. Dan sudah berjalan 2 minggu" ucap Dr. Aisyah menjelaskan.

"Alhamdulillah, terimakasih dok. Kalo begitu sy dan istri sy permisi" ucap Alif seraya menggandeng tangan Nadira bahagia.

Di dalam mobil Nadira dan Alif sangat bahagia, akhirnya tuhan memberikan nikmat yang Indah untuk mereka. Alif pun tak henti-hentinya mengelus perut rata Nadira sembari mengoceh tak jelas hingga membuat Nadira terkekeh dibuatnya.

"Sayang, baik-baik ya disitu,, abi dan bundamu selalu berdoa untukmu" salah satu ucapan Alif dari sekian banyak ucapan yang ia lontarkan ketika mengelus perut Nadira.

"Abang, udah ah. Nanti aja dirumah ngomong nya, sekarang Nadira pengen es krim durian bang" sembari bergelayut manja di lengan suaminya.

"Ok tuan Putri, kita berenti di supermarket depan ya" ucap Alif mengiyakan.

My Teacher My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang