28. Pengakuan Dosa

5.1K 815 44
                                        

Meski tidak diberitahu siapapun, Clarine bisa melihat bahwa masyarakat heboh dengan spekulasi tentang kematian Eucharistia. Sebagian besar cerita memberatkan Katharina karena wanita itu dikenal memiliki hubungan dekat dengan si Eucharistia palsu. Bahkan ada yang menyebarkan cerita bahwa Katarina dan si Eucharistia palsu sengaja menumbalkan Glassina untuk menutupi fakta bahwa mereka yang berada di balik teror vampir dan mereka yang bersekutu dengan Pengkor.

Sidang pun segera dijadwalkan. Tanpa perlu mencuri dengar pembicaraan siapapun, Clarine sudah mendapat informasi tentang waktu pelaksanaan dan pihak-pihak yang akan dipanggil saat sidang. Nyaris semua warga membicarakan hal ini dengan terang-terangan.

Di hari pelaksanaan sidang, Valaria kembali memunculkan dirinya secara tidak terduga di rumah Clarine. "Dazt menemukan ide untuk membuatmu melihat persidangan. Aku akan membawa pasangan portal kaca ini ke ruang sidang dengan menyembunyikannya di balik tirai satu arah."

Valaria mengeluarkan sebuah cermin kecil dari sakunya dan menyerahkannya kepada Clarine.

"Kalian tidak perlu repot-repot melakukannya. Aku tidak boleh—"

"Dazt ingin kau segera berteleportasi sejauh-jauhnya dari pulau ini jika ada pernyataan di sidang yang membahayakan dirimu. Kami semua memaksa dalam hal ini."

"Terima kasih," ujar Clarine seraya menerima pemberian Valaria. "Hanya saja, apa di ruang sidang tidak ada segel perlindungan atau semacamnya yang mencegah adanya penyusupan barang-barang seperti ini? Bagaimana kalau kau ketahuan?"

"Sebenarnya ada, tetapi Drina yang akan mengurusnya. Kau tenang saja Clarine."

Clarine tak bisa menahan senyum haru saat memikirkan usaha dan pengorbanan teman-temannya. Meski agak merasa bersalah karena ia akan melawan permintaan orang tuanya, Clarine berusaha meyakinkan diri. Ini juga berhubungan dengan keselamatan Grifalen dan Deslia, jika terjadi sesuatu yang membahayakan identitasnya, Clarine jelas akan mengamankan keberadaan kedua orang tuanya terlebih dahulu.

Beberapa jam kemudian, rencana teman-teman Clarine terbukti berhasil. Clarine bisa ikut menyaksikan pelaksanaan sidang dari kamar tidurnya.

Pak Razor selaku kerabat dekat Eucharistia menjadi orang pertama yang dipanggil untuk dituntut pertanyaan perihal pemalsuan identitas. Pada awalnya, Pak Razor sulit di ajak bicara, pria itu sibuk menuntut penangkapan para pelaku pembongkaran makam Eucharistia. Meski begitu, Pak Razor sama sekali tidak menyinggung tentang Clarine. Pria itu hanya berkata bahwa ia berada dalam penjara saat ada orang yang datang mengaku-ngaku sebagai saudaranya. Selama ia ada di penjara pun, tidak ada yang memberitahu soal kemunculan Eucharistia. Begitu ia keluar, ia tidak peduli dengan siapa yang menjabat sebagai apa.

Perihal surat kuasa dari Pak Raizer yang dibawa si Eucharistia palsu, Pak Razor pun berkata, "Mungkin Eucharistia yang asli memberikan surat itu sebelum meninggal atau mungkin Raizer sendiri. Aku tidak pernah mengurus hal seperti itu. Ada banyak ramuan yang lebih penting untuk dipikirkan. Yang jelas Eucharistia tidak pernah menyinggung sola kehilangan surat sebelum ia meninggal karena sakit. Raizer juga tidak pernah membuat surat kuasa yang baru."

Setelah beberapa pertanyaan, Pak Razor kemudian di bebaskan.

Selanjutnya, giliran Katharina.

"Saya tidak pernah berpikir kalau sosok Eucharistia yang selama ini membantu saya adalah palsu," tutur Katharina. "Saat kemunculannya pertama kali, Kelompok Pelindung yang memeriksa surat kuasa yang dibawa wanita itu. Jika mereka lalai memeriksa keaslian sang pembawa surat, itu bukan kesalahan saya. Seperti semua orang lainnya, saya percaya kepada Kelompok Pelindung yang memeriksa Eucharistia. Karena saya merasa cocok berbincang dengannya, maka saya dekat dengan dirinya. Bagaimana mungkin itu disangka sebagai sebuah konspirasi pembohongan publik?

CONNECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang