7. Barang Peninggalan

10.8K 1.3K 110
                                    

Katharina mendukung ide Eucharistia tentang perpustakaan umum yang bisa diakses oleh seluruh penduduk. Sang pemimpin Kaum Berbakat itu bahkan secara langsung menyatakan keinginannya untuk ikut membantu dalam merencanakan konsep tata ruangan. Karena itu, walaupun ada pihak-pihak yang merasa kurang setuju, ide pembangunan perpustakaan tetap diterima. Eucharistia pun segera disibukkan dengan proyek pembangunan dan penyortiran buku.

Terlepas dari banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan, untuk masalah penyortiran buku, Eucharistia bersikeras turun langsung. Masalahnya, setelah pemindahan buku-buku dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Eucharistia tidak akan punya alasan untuk kembali ke ruangan Penyimpanan Buku lagi. Jadi, sebelum ada pihak yang menyalahgunakan buku-buku berbahaya yang ia temukan di ruangan rahasia, Eucharistia memutuskan untuk mengeluarkan buku-buku tersebut.

Agar tidak kelihatan mencolok, Eucharistia dengan sengaja menyelipkan buku-buku berbahaya itu dengan buku-buku milik Almarhum Nenek Magda. Faenish memiliki surat wasiat yang menyatakan bahwa gadis itu mewarisi semua buku Nenek Magda, jadi Eucharistia meminta anggota kementeriannya untuk mengirimkan buku-buku tersebut kembali kepada pemilik yang sah.

Sementara itu, buku-buku hasil sitaan Kelompok Pelindung yang sudah dipastikan tidak memiliki pemilik lagi untuk sementara akan ditampung di kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai bangunan perpustakaan selesai dibangun.

Karena banyaknya buku yang harus diurus, badan Eucharistia rasanya nyaris roboh saat proses pemindahan buku itu akhirnya selesai. Meski begitu, Eucharistia tetap memaksakan diri untuk berteleportasi ke rumah Faenish. Clarine yakin Faenish akan terkejut dengan kirimannya. Terutama saat gadis itu menyadari beberapa buku terlarang serta benda aneh yang terselip di sana.

Benar saja, begitu Clarine berada di perpustakaan Faenish, ia mendapati gadis itu tengah menunggu. Faenish bahkan menyambut Clarine dengan begitu gembira.

"Terima kasih banyak," seru Faenish dengan tatapan takjub. "Aku tidak pernah menyangka buku-buku Nenek Magda bisa kembali."

"Tidak perlu berterima kasih, kami memang tidak berhak mengambil buku-buku yang masih memiliki pemilik sah," jawab Clarine. "Justru aku yang perlu berterima kasih karena kau memberikanku alasan untuk mengamankan beberapa hal."

Faenish mengangguk paham. "Sebelum membahas tentang barang-barang yang kau kirim. Aku perlu memberimu sesuatu. Tunggu sebentar."

Faenish berjalan menghampiri meja dan mengambil sebuah tas karton. Ia lalu menyodorkan tas itu ke arah Clarine. "Mulai sekarang aku akan membantu dengan membuatkanmu ramuan Penambah Energi secara rutin."

"Tidak perlu repot-repot membuatkanku ramuan," tolak Clarine.

Faenish tersenyum. "Ini adalah ide Zoenoel dan dia agak memaksa agar kau meminumnya. Aktifitasmu sehari-hari terlalu padat, sekarang pun kau sudah terlihat membutuhkan ramuan ini. Minumlah sedikit, kau akan merasa baikan."

Kali ini Clarine tidak menolak. Saat Faenish menyodorkan segelas kecil ramuan Penambah Energi, Clarine langsung menerima dan meneguk ramuan itu tanpa banyak berpikir. Pikirannya sudah terlalu sibuk dengan informasi tentang perhatian Zoenoel.

Dalam beberapa detik, Clarine merasa tubuhnya lebih nyaman. "Kau benar. Aku membutuhkan ini," ujar Clarine jujur. Tubuhnya sekarang tidak lagi menuntut untuk diistirahatkan. Clarine bahkan merasa sanggup jika ia diminta mengulang pekerjaannya seharian tadi.

Faenish tersenyum semakin lebar. "Aku dengan senang hati membuatkannya untukmu. Ah, kembali ke masalah barang-barang yang kau kirimkan. Apa kau mau mengambilnya sekarang?"

"Sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu untuk menyimpan barang-barang terlarang itu." Clarine pun mulai menceritakan kronologi saat ia menemukan ruangan rahasia di tempat penyimpanan Kelompok Pelindung. "Jadi bisakah kau menyimpannya?"

CONNECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang