"Telly Sambuaga bersama Nona Queena hendak menuju ruang Pemeriksaan Bukti." Telly menyatakan identitas dan maksud kedatangan mereka kepada gadis di layar. Prosedur dasar yang harus dilakukan setiap pengunjung Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
"Terima kasih. Data Anda telah diterima," jawab sang gadis lengkap dengan senyuman ramahnya. "Silahkan mengikuti karpet merah untuk menuju ruang sidang. Semoga hari Anda menyenangkan."
Queena pun melangkah mengikuti hamparan karpet, dengan Telly mengikuti di belakangnya. Hanya saja, setelah beberapa meter, Queena memilih jalan lain yang tidak dilalui karpet.
"Apa Anda ber—" Telly berniat mempertanyakan tindakan Queena.
"Shh," sela Queena cepat. Ia sedang berkosentrasi memilih salah satu jalan di percabangan labirin. Gadis itu pun tidak ingin diganggu saat memilih sekitar duabelas percabangan lain. Setelah berjalan beberapa saat, Queena mulai menghitung langkah dari belokan terakhir lalu meraba-raba dinding tanaman di sebelah kanan. Detik selanjutnya, sebuah pintu besi muncul lengkap dengan sebuah papan bertuliskan: Ruang Tahanan.
Queena sudah pernah menghabiskan beberapa tahun hanya berada dalam labirin ini, jadi tidak mengherankan bila ia sudah menghafal beberapa tempat, termasuk arah jalan ke area penahanan.
"Apa tidak ada alaram atau sejenisnya?"
Queena tak menjawab pertanyaan Telly. Ia justru melangkahkan kaki ke sebuah ruangan kecil di balik pintu.
"Lift?" gumam Telly takjub saat ia ikut menyusul masuk.
Sekali lagi Queena mengabaikan Telly. Ia sedang mencari nama Clarine dalam daftar di samping tombol angka. Begitu ia menemukannya, Queena segera menekan angka tujuh dan lift pun bergerak.
Begitu pintu lift terbuka, nampak sebuah koridor dengan bilik-bilik di sepanjang sisinya. Pada bilik ketiga di sisi kanan, Queena bisa melihat sosok Clarine. Dinding-dinding tanaman menahan gadis itu dalam area persegi yang tidak seberapa luas.
Anehnya, Clarine tidak berada dalam kondisi normal seorang tahanan. Pakaian gadis itu sama sekali tidak cocok. Mana mungkin seorang tahanan mengenakan baju festival bertema langit siang lengkap dengan seekor burung Floit.
"Kenapa penampilannya seperti ini?" tanya Queena.
"Status penahanan Nona Clarine belum ditetapkan. Keberadaannya di sini hanya untuk mengantispasi kemampuannya dalam berteleportasi. Jadi peraturan soal baju dan yang lainnya belum diterapkan. Lagi pula itu hanya aksesoris, Anda tidak perlu khawatir." Telly memberikan penjelasan sebisanya.
Queena melirik burung Floit yang masih saja terbang berkeliling di sekitar Clarine. Bukannya takut burung itu menemukan jalan keluar, Queena hanya tidak menyukainya. Melihat burung Floit hanya akan mengingatkan Queena pada masa di mana Dazt menolak membalas pesan yang ia kirimkan. Pemuda itu tak pernah mau menyanyi untuknya.
Sebelum pikirannya semakin teralihkan, Queena segera menekan sebuah tombol di samping penjara Clarine agar gadis itu bisa melihat pengunjungnya hari ini.
"Ah, lihat keadaanmu." Queena menyapa dengan nada prihatin. "Kau seharusnya tidak menuduhku tanpa bukti Clarine."
"Kau pun seharusnya tidak datang ke sini," balas Clarine dengan senyuman.
Sudut mata Queena bekedut, tetapi ia tetap membalas senyuman Clarine sebelum kembali memasang raut prihatin. "Aku hanya ingin memberitahu bahwa aku datang untuk membawa bukti kejahatan Katharina dan teman-temanmu saat ini sedang memburu wanita itu. Temanmu akan memastikan Katharina tidak melakukan hal buruk lagi dan aku akan memastikan nama baik wanita itu lenyap. Karena itu, ada baiknya kau juga berhenti membela Katharina."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECTION
FantasyBuku Ketiga dari empat buku dalam seri T.A.C.T. (Fantasy - Romance) Apa yang akan kamu lakukan saat mengetahui kalau dirimu dijodohkan dengan lebih dari satu orang? Atau ketika seseorang yang kau ketahui berniat menyakitimu kini memegang kekuasaan d...